Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memastikan penyerapan gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) akan mementingkan sektor dalam negeri. Sementara, untuk kedepannya, Menteri Erick menilai perlu pembahasan bersama guna mencari solusi yang tepat.
Sama dengan batu bara, kata Erick, harga LNG sendiri sedang mengalami kenaikan di pasar internasional. Namun, kembali lagi, pasokan akan dipentingkan lebih dulu untuk kepentingan nasional.
Baca Juga
“Yang produsen LNG kan mayoritas Pertamina, jadi kemarin sudah kita ada rapat antara Pertamina dan PLN kita komit kepada kebutuhan dalam negeri,” kata dia kepada wartawan, Kamis (6/1/2022)
Advertisement
Sementara itu terkait kedepannya, Menteri Erick menyebut tak bisa serta merta mengambil keputusan. Ia menyebut semua pihak terkait perlu duduk bersama untuk mencari solusinya.
“Apalagi kita tahu yang namanya gas secara industri ya, saya tidak mau hanya LNG, kembali gas ini kan bisa ada perubahan-perubahan melalui gasifikasi batu bara yang namanya DME,” katanya.
“Tentu ini konteksnya tidak menyelesaikan tadi yang dipertanyakan, tapi secara menyeluruh strategi besarnya harus dibangun sama,” imbuh dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyerapan LNG ke PLN
Diberitakan sebelumnya, PT PLN (Persero) disebut-sebut belum menyerap sejumlah produksi LNG, menurut SKK Migas. Pernyataan Menteri Erick soal penyerapan dalam negeri ini bisa disebut angin segar penyerapan LNG oleh PLN.
Secara jangka pendek, Menteri Erick kembali memastikan, suplai LNG dari Pertamina akan diprioritaskan kepada PLN.
“Untuk jangka pendeknya kebutuhan LNG yang di PLN yang di suplai Pertamina hari ini sudah diputuskan bahwa diprioritasikan Untuk PLN, tapi harus ada teken kontraknya, harus ada kepastian,” terangnya.
Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengatakan, dalam 3 tahun terakhir sektor hulu migas selalu berhasil memenuhi komitmen jumlah kargo LNG untuk sektor kelistrikan dalam negeri.
Mengacu data yang dimiliki Arief, Saat ini, pasokan LNG untuk kelistrikan berasal dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. Realisasi pasokan LNG untuk PT PLN (Persero) dari kedua Kilang tersebut adalah 58 kargo di 2019, 40 kargo di 2020, dan 54 kargo di 2021.
"Semua kebutuhan bisa dipenuhi, termasuk beberapa permintaan yang secara tata waktu berubah dari jadwal semula" sambung Arief.
Bahkan menurut catatan SKK Migas, terdapat kargo-kargo yang secara kontraktual sudah disiapkan, namun tidak terserap oleh PLN. Itu sebanyak 13 kargo di 2020 dan 11 kargo pada 2021
Untuk 2022, sektor hulu migas masih tetap berkomitmen guna memenuhi kebutuhan LNG dari pembangkit listrik PLN. Hulu Migas telah menyiapkan 58 kargo dari kilang LNG Bontang dan Tangguh.
Advertisement