Dentsu Indonesia Soroti 5 Tren Ekonomi Digital yang Bakal Naik di 2022

Dentsu Indonesia mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan skala baru (scaling new heights) menghadapi pertumbuhan pesat ekonomi digital pada 2022

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jan 2022, 16:34 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2022, 16:34 WIB
Dentsu Indonesia mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan skala baru dalam menopang ekonomi di 2022
Dentsu Indonesia mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan skala baru dalam menopang ekonomi di 2022 (dok: Maul)

Liputan6.com, Jakarta Dentsu Indonesia mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan skala baru (scaling new heights) menghadapi pertumbuhan pesat ekonomi digital pada 2022 ini dan tahun selanjutnya.

Itu juga selaras dengan fokus pemerintah pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif untuk memerangi krisis perubahan iklim.

CEO of Dentsu Indonesia dan Singapura Prakash Kamdar mengatakan, pihaknya mengaku memiliki tanggung jawab untuk memainkan peran untuk mencapai tujuan bangsa, utamanya di ekonomi digital.

"Kami memiliki fondasi dan kesadaran digital yang kuat di Dentsu Indonesia yang akan terus kami perkuat. Sehingga kami dapat meningkatkan dan membantu Indonesia mencapai ketinggian baru," kata dia di Kantor Detsu Indonesia, Jakarta, Senin (17/1/2022).

Prakash menyampaikan, pihajnya akan terus meningkatkan kapabilitas creative, media, and customer experience management (CXM), dan meluncurkan solusi inovatif baik untuk incumbent maupun start-up, dengan semangat gotong royong.

Dalam hal ini, Dentsu Indonesia melihat 5 tren utama yang bakal meningkat pada 2022:

1. Dunia yang semakin banyak data, didorong oleh algoritma, dan lebih terhubung untuk mendorong pengalaman konsumen yang lebih dipersonalisasi dan menarik. Namun, tetap diimbangi dengan kebutuhan privasi data pribadi

2. Perubahan gaya hidup terkait pandemi terus berlanjut, terutama e-commerce, live commerce, gaming, dan e-health

3. Metaverse berakselerasi dan web 3.0 kemungkinan akan mengikuti, ini berupa taruhan besar big tech pada metaverse.

4. Profit in Purpose, perusahaan tidak akan merasakan keuntungan jika ia mendorong pertumbuhan dan konsumsi yang sembrono dengan mengorbankan manusia dan planet kita.

"Permintaan yang meningkat untuk pengalaman fisik akan meledak dengan orang-orang yang sebagian besar terkurung di rumah selama tahun 2020 dan 2021, dan oleh karena itu bangkit kembali secara besar-besaran di sektor perjalanan dan perhotelan," tutur Prakash.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Luncurkan Marketplace Metaverse

Ilustrasi ekonomi digital. Freepik.
Ilustrasi ekonomi digital. Freepik.

Wisnu Satya Putra, CEO, Creative dentsu Indonesia menambahkan, pihaknya juga meluncurkan marketplace Metaverse miliknya sendiri, Bitaverse.

Menudutnya, itu merupakan mixed Reality marketplace pertama di Indonesia, dimana sebuah merek dapat memiliki, membangun dan menjual barang dagangan virtual bersama dengan produk nyata mereka.

"Di dentsu, kami terus-menerus mencari cara untuk berinovasi, dan memastikan kemampuan kreatif dan pengalaman kami future-proofed terhadap tren yang akan datang," ujar Wisnu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya