Liputan6.com, Jakarta Momen Tahun Baru Imlek 2573 yang jatuh pada 1 Februari 2022 diharapkan bisa membawa asa terhadap pemulihan ekonomi yang lebih baik. Itu terlihat pada hampir di setiap ucapan yang dikirimkan kepada teman, keluarga, dan kolega, terdapat harapan agar mereka bertambah makmur.
Terkait dengan harapan bertambah makmur, Lead PR & Communication Bibit.id William menyampaikan, salah satu jalan yang bisa ditempuh yakni dengan melakukan investasi.
Baca Juga
Berinvestasi di produk melalui platform yang telah mendapatkan legalitas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan langkah yang tepat bagi setiap orang yang ingin membangun masa depan keuangan yang lebih baik.
Advertisement
"Terlebih di momen Tahun Baru Imlek saat anak-anak muda mendapatkan angpao, berinvestasi adalah pilihan yang sangat bijaksana dibandingkan menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang mungkin tidak mereka butuhkan," kata William, Rabu (2/2/2022).
William mengatakan, bagi para investor pemula yang ingin mengembangkan keuangannya, berinvestasi reksa dana dapat dilakukan dengan mudah di aplikasi Bibit yang notabene berizin yang diawasi oleh OJK.
Ada beberapa alasan mengapa para investor pemula perlu mempertimbangkan untuk berinvestasi reksa dana. Pertama, pengelolaan investasi reksa dana dilakukan oleh manajer investasi yang diseleksi berdasarkan profesionalitas dan rekam jejak yang baik.
Kedua, keuntungan dari investasi reksa dana tidak dikenakan pajak. Ketiga, investasi reksa dana dapat langsung dilakukan di aplikasi Bibit dengan sederhana karena pembukaan rekening hanya perlu beberapa menit dan prosesnya 100 persen online.
"Selain beberapa benefit tersebut, membeli atau menjual reksa dana di Bibit tidak dikenakan biaya komisi. Apabila pengguna ingin mencairkan investasinya, prosesnya juga cukup cepat dan tidak dikenakan biaya. Bagi investor pemula yang mungkin masih belum paham betul soal reksa dana, Bibit juga memiliki fitur Robo Advisor yang bisa membantu investor memilih reksa dana, apakah itu reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi atau reksa dana saham yang sesuai dengan profil risiko mereka," paparnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SBN
Di samping reksa dana, berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) dapat menjadi salah satu alternatif investasi yang cukup menguntungkan. Tidak hanya soal keuntungan, berinvestasi di SBN juga merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam membangun negara karena tujuan dari diterbitkannya SBN adalah untuk membiayai APBN.
Selain berkesempatan untuk berkontribusi bagi pembangunan negara, investasi di SBN juga memiliki beberapa keunggulan lain. Pertama, pembayaran kupon dan pokok SBN dijamin 100 persen oleh negara. Jadi, investor tidak perlu khawatir akan adanya risiko gagal bayar.
Kedua, imbal hasil yang SBN tawarkan lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito bank BUMN. ORI021 ditawarkan dengan kupon fixed atau tetap 4,9 persen, tenor tiga tahun, dan dapat diperjualbelikan. Ini lebih tinggi daripada suku bunga acuan BI yang saat ini adalah 3,5 persen. Ketiga, pajak yang dikenakan pada imbal hasil SBN adalah 10 persen, lebih rendah dari pajak deposito, yakni 20 persen.
"Terakhir, SBN bisa menjadi pilihan investasi yang memberikan passive income yang konsisten kepada investor karena kupon atau imbal hasilnya dibayarkan setiap bulan," pungkas William.
Advertisement