Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyimpan hasrat besar akan kesuksesan industri perfilman nasional. Dia pun berambisi ingin membuat film Indonesia bisa sekuat dan sebesar industri di Korea Selatan.
Hal itu diutarakannya saat melakukan penandatanganan MoU antara Kadin Indonesia bidang Badan Pengembangan Ekosistem Perfilman dan Animasi (Bapepan) bersama Perum Produksi Film Negara (PFN) dan Indiskop, dalam pengembangan industri film dan animasi nasional, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga
Arsjad coba berbagi kisah soal ide terbentuknya Bapepan di Kadin Indonesia. Awalnya muncul sebuah pemikiran, setelah melihat tren industri kreatif Korea Selatan yang meledak sangat cepat.
Advertisement
Dengan membangun industri perfilman, musik hingga entertainment, Negeri Ginseng pada akhirnya bisa dikenal di seluruh dunia. Termasuk Amerika Serikat (AS), yang dikenal merajai industri perfilman dunia lewat Hollywood.
"Jadi kok bisa ya Korea melakukan hal tersebut. Kenapa enggak Indonesia yang memiliki kekayaan dari sisi manusianya sendiri. Masa sih kita enggak bisa?" kata Arsjad Rasjid.
Â
Â
Untuk urusan dunia film, ia juga sempat berbagi pengalaman saat dirinya berkutat di industri tersebut sebagai orang belakang layar. Arsjad mengaku sempat menukangi berbagai sinetron pada dasawarsa 1990.
"Kalau bicara industri, kebetulan saya masih ingat sekali, waktu tahun 90-an saya pernah jadi produser, buat sinetron. Beberapa sinetron saya juga produksi waktu itu," ungkapnya.
Dunia perfilman dan TV Indonesia seketika berubah setelah terjadinya krisis reformasi 1997-1998. Semenjak saat itu, Arsjad melihat industri tersebut seolah ogah berjalan ke depan.
"Setelah itu kalau kita lihat sekarang, saya melihat ada suatu kesedihan, kok industri itu sampai sekarang kelihatannya masih di situ-situ aja. Secara industri dan ekosistem kok belum. Ini lah mungkin harapannya kita bisa membangun ekosistem ini," tuturnya.
Â