Kerinduan Warga Menanti KA Cibatu-Garut Beroperasi Usai Vakum 40 Tahun

Jalur kereta api Cibatu-Garut resmi beroperasi setelah hampir 40 tahun vakum.

oleh Arief Rahman H diperbarui 24 Mar 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 17:30 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di acara pelepasan Kereta Api (KA) Cikuray yang melayani trayek Jakarta-Garut PP, mulai Kamis (24/3/2022). (Dok BUMN)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di acara pelepasan Kereta Api (KA) Cikuray yang melayani trayek Jakarta-Garut PP, mulai Kamis (24/3/2022). (Dok BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Jalur kereta api Cibatu-Garut resmi beroperasi setelah hampir 40 tahun vakum. Kini, warga bisa menggunakan kereta api kembali untuk trayek tersebut mulai 25 Maret 2022, besok.

Dengan beroperasinya KA Cibatuan ini, warga Kabupaten Garut bisa menggunakan transportasi kereta api untuk tujuan ke Bandung dan Purwakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran jalur kereta ini disambut antusias oleh masyarakat Garut dan sekitarnya.

“Saking antusiasnya, beberapa warga Garut sampai ikut dalam uji coba jalur ini. Salah satunya seorang bapak berusia  52 tahun yang mengaku terakhir melihat kereta yang melintas ini saat masih SD. Beliau mengaku sangat menanti dan merindukan kehadiran  kereta api di Garut yang menyimpan banyak kenangan,” tuturnya, mengutip keterangan resmi, Kamis (24/3/2022).

Ia menuturkan, sejumlah warga yang turut ikut dalam ujicoba ini bahkan ada yang rela datang dari sejumlah daerah seperti Purwakarta menuju Garut.

“Saya ikut merinding mendengar betapa antusiasnya warga Garut bahkan yang jauh-jauh datang dari kota lain untuk ikut uji coba. Mereka bilang terkesima dengan indahnya pemandangan di sepanjang jalur Cibatu-Garut,” ujarnya.

Salah satu cerita legendaris mengenai keindahan jalur ini adalah ketika komedian Charlie Chaplin berkunjung ke Garut menggunakan kereta api. Kabupaten Garut juga kemudian dikenal dengan julukan Swiss van Java dengan panorama pegunungannya yang indah dan sulit ditemukan di tempat lain di dunia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Erick (Menteri BUMN) dan juga Dirut PT KAI yang memberikan dukungan kepada Kemenhub untuk menjalankan visi misi Presiden yaitu memastikan konektivitas ke seluruh daerah dalam rangka mempersatukan Indonesia. Semoga kehadiran pelayanan kereta api ini bisa memberikan nilai tambah bagi daerah Garut dan sekitarnya,” ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apresiasi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan kembali mengoperasikan jalur KA Cibatu-Garut. Jalur ini digunakan terakhir pada 1983 lalu. (Dok KAI)

Pada kesempatan yang sama. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasi kepada Menhub dan jajarannya yang terus memberikan dorongan agar tidak berhenti melayani dan tetap membangun meski di tengah pandemi.

“Dikala penumpangnya hanya sekitar 15 persen akibat pandemi, kita buktikan terus memperbaiki fasilitas yang ada untuk memperkuat logistik dan juga pariwisata,” tuturnya.

Ia berharap, pemerintah daerah juga turut mendorong kami untuk memudahkan investasi ini. “Karena kadang kami mau hadir tetapi investasi di daerahnya sulit. Kita lihat Pak Bupati Garut bersama warga justru mendorong pembangunan kereta api ini sehingga bisa berjalan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Garut mengatakan, sangat senang dengan hadirnya kembali pelayanan kereta api di lintas Cibatu-Garut.

“Saya atas nama 2,7 juta warga Garut mengucapkan terima kasih kepada presiden dan pak menhub atas reaktivasi rel kereta api yang selama 40 tahun tidak berfungsi. Ini menunjukkan negara hadir untuk mempermudah masyarakat,” katanya.

Ia berharap dengan hadirnya pelayanan kereta api  dari Jakarta langsung ke Garut ini akan semakin mempermudah orang datang ke Garut untuk berwisata atau melakukan kegiatan ekonomi dan sosial.

“Tarifnya sangat murah hanya Rp. 45.000, ini berkat adanya subsidi (Public Service Obligation/PSO) dari pemerintah,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya