Orang Terkaya RI Sukanto Tanoto Rogoh Rp 33,4 Triliun Bangun Pabrik Kertas Ramah Lingkungan

Liputan6.com, Jakarta - Asia Pacific Resources International Limited (April Group), perusahaan yang dikuasai  miliarder Indonesia Sukanto Tanoto, mulai membangun fasilitas produksi kertas karton ramah lingkungan senilai Rp 33,4 triliun di Riau. 

Dilansir dari laman Forbes, Kamis (31/3/2022) pabrik baru milik orang terkaya Indonesia ke-21 ini nantinya akan memproduksi 1,2 juta ton kertas karton lipat ramah lingkungan setiap tahun. Pembangunan pabrik kertas ini rencananya selesai pada kuartal ketiga tahun 2023.

"Ini adalah investasi tunggal terbesar kami di sini sejak perusahaan didirikan hampir 30 tahun yang lalu. Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis kami secara berkelanjutan," kata Sihol Aritonang, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper, bagian operasi April Group.

Ekspansi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan produk kemasan ramah lingkungan di pasar domestik dan internasional.

April Group mengatakan sumber pasokan seratnya datang dari 100 persen perkebunan terbarukan yang juga akan memasok fasilitas baru.

Ini mencatat peningkatan 40 persen dalam hasil serat dalam lima tahun terakhir dan berjanji untuk mengeluarkan dana USD 1 per ton serat perkebunan yang diproduksi untuk konservasi lanskap.

Pada November 2020, April Group meluncurkan serangkaian target sosial dan lingkungan ESG yang dinamakan "APRIL2030".

Upaya ini bertujuan untuk memberikan dampak positif pada iklim, alam, dan manusia, sambil mengembangkan bisnis secara berkelanjutan selama dekade berikutnya.

April Group, adalah bagian dari perusahaan Royal Golden Eagle Group (RGE) yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun 1973.

Perusahaan yang berbasis di Singapura ini, menjalankan operasi yang mencakup pulp dan kertas, minyak kelapa sawit, dan energi.

Sukanto Tanoto, kini berada di posisi nomor 21 dalam daftar 50 orang Indonesia Terkaya yang dirilis pada Desember 2021, dengan kekayaan bersih senilai USD 2,1 miliar.