Liputan6.com, Jakarta Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia tahun 2022 akan tumbuh 5,0 persen. Angka ini lebih baik dari pertumbuhan di tahun 2021 sebesar 3,69 persen. Kemudian seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 menjadi 5,2 persen.
“Setelah merosot di kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik dengan cepat dan menutup 2021 dengan keluaran yang lebih tinggi daripada masa pra-pandemi 2019. Pertumbuhan terjadi di berbagai bidang dan akan menguat pada 2022 seiring normalisasi kegiatan ekonomi,” kata Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Baca Juga
Jiro menuturkan pengeluaran rumah tangga dan investasi di Indonesia memasuki 2022 semakin kuat. Gelombang ketiga Covid-19 yang baru dilalui juga berdampak minimal terhadap pertumbuhan.
Advertisement
Hanya saja, pemerintah harus memitigasi dampak geopolitik Rusia-Ukraina jika berlangsung dalam jangka panjang. Sebab ini akan menjadi tantangan bagi pemulihan ekonomi Indonesia.
"Namun, apabila invasi Rusia di Ukraina terjadi berlarut-larut, hal ini dapat berdampak signifikan terhadap inflasi dan keseimbangan fiskal," tuturnya.
Asian Development Outlook (ADO) 2022 menyebutkan pengeluaran konsumen dan kegiatan manufaktur di Indonesia terus tumbuh karena naiknya pendapatan, pekerjaan, dan optimisme. Investasi terbantu oleh naiknya permintaan, perbaikan iklim investasi dan iklim berusaha, serta pemulihan kredit.
Inflasi Naik
Inflasi, yang mencapai rata-rata 1,6 persen tahun lalu, diperkirakan akan naik menjadi 3,6 persen pada 2022. Kondisi ini didorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan harga komoditas yang lebih tinggi. Namun tetap masih akan berada dalam rentang target Bank Indonesia.
Inflasi diperkirakan akan turun ke 3,0 persen pada 2023 seiring meredanya kenaikan harga komoditas.
Namun, harga yang lebih tinggi untuk ekspor komoditas Indonesia akan mengimbangi turunnya volume ekspor. Sehingga menjaga transaksi berjalan tetap imbang dan menghasilkan tambahan pendapatan.
Advertisement
Rekomendasi ADB
Dalam jangka menengah, ADB merekomendasikan agar Indonesia memanfaatkan digitalisasi demi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan.
Hal ini akan membantu Indonesia mencapai sasarannya, yaitu meningkatkan PDB per kapita ke taraf negara berpenghasilan tinggi pada 2045.
Terkait ini, pelaku usaha akan memerlukan bantuan agar dapat meningkatkan transfer teknologi, mendorong penelitian dan pengembangan untuk inovasi, serta mengakses angkatan kerja yang melek teknologi.
Beberapa kebijakan yang penting untuk mendukung hal ini antara lain adalah investasi pemerintah dalam infrastruktur digital, insentif fiskal, dan reformasi regulasi.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Infografis Ekonomi
Advertisement