Produsen Tempe Tahu Belum Bisa Lepas dari Kedelai Impor, Sampai Kapan?

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku, produsen tempe tahu di Indonesia saat ini belum bisa lepas dari stok kedelai impor

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Apr 2022, 13:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 13:30 WIB
FOTO: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe Bakal Mogok Produksi
Warga membeli tempe di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menyatakan akan mogok produksi tempe tahu yang akan dilakukan mulai 21-23 Februari 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku, produsen tempe tahu di Indonesia saat ini belum bisa lepas dari stok kedelai impor, khususnya Amerika Serikat (AS). Pemerintah bahkan kini tengah bernegosiasi dengan negara lain untuk tambahan kedelai impor.

"Kalau nanti sesuai spek yang dibutuhkan, ada beberapa negara yang bisa memenuhi dengan harga lebih murah, kita akan datangkan. Tapi sekali lagi saya juga tidak berharap, kita tidak berkegantungan pada impor." tuturnya di Bekasi, Senin (18/4/2022).

Pria yang akrab disapa Buwas ini lantas menceritakan, kebutuhan stok kedelai untuk produksi tempe tahu di dalam negeri kurang lebih sekitar 3-3,5 juta ton.

"Sedangkan sekarang kita baru bisa memproduksi di lokal itu baru 500-600 ribu ton. Berarti kebutuhan impornya masih tinggi, 3 juta ton," ungkapnya.

Oleh karenanya, Ia terpaksa memacu impor kedelai, agar kebutuhan dari rekan pengrajin tempe tahu bisa selalu siap. Langkah ini terpaksa dilakukan supaya harga kedua komoditas pangan pokok tersebut tidak lagi melambung.

"Sehingga nanti tidak ada lagi permainan di lapangan, karena barangnya langka akan dipermainkan dengan harga. Itu akan mempengaruhi produksi dari tempe tahu itu sendiri," sebut dia.

 


Kerja Sama dengan Koperasi

Pengusaha Tahu Tempe Mulai Kembali Produksi
Pekerja memproduksi tahu di kawasan Duren Tiga Raya, Jakarta, Kamis (24/2/2022). Produsen tahu tempe kembali berproduksi usai aksi mogok selama tiga hari karena harga kedelai yang naik hingga menyentuh Rp12.000 dari semula Rp9.500 per kg dalam beberapa bulan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perum Bulog juga komitmen bekerjasama dengan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah agar stok kedelai selalu tersedia.

"Pemerintah berharap tidak lagi terjadi gejolak atau keresahan dari pengrajin tempe tahu, yang nantinya sulit mendapatkan kedelai, sulit juga memastikan harganya," imbuh Buwas.

Di sisi lain, ia tak menampik produksi petani kedelai lokal memang terbatas. Pasalnya, jaminan untuk dibeli dengan harga yang pantas belum didapatkan.

"Jadi petani kalau mau menanam kedelai masih rasa angin-anginan, masih maju-mundur. Maka kita tidak bisa swasembada kedelai sementara ini," ujar dia.

"Harapan kita bersama, tentunya nanti impor kita semakin kecil. Tidak mungkin sekaligus tidak impor. ini perlu waktu," tegasnya.


Bulog Sebar 100 Ton Kedelai Subsidi Asal AS di Jawa Barat

FOTO: Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Produsen Tahu Kurangi Produksi
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di kawasan Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/2/2022). Produsen tahu dan tempe akan menggelar aksi mogok produksi massal pada 21-22 Februari mendatang disebabkan kenaikan harga kedelai hingga mencapai Rp 11.200/kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Perum Bulog melaksanakan pengadaan dan penyaluran perdana kedelai subsidi kepada Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) di Jawa Barat. Pada kegiatan ini, Bulog mendistribusikan 100 ton kedelai impor asal Amerika Serikat (AS).

Penyaluran yang dilaksanakan melalui salah satu gudang supplier kedelai milik FKS Multi Agro Bekasi pada Senin (18/4/2022). Kegiatan ini langsung dihadiri oleh DirekturUtama Perum Bulog Budi Waseso dan Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin.

Pada penyaluran perdana ini diberangkatkan sejumlah 8 truk yang mengangkut 100 ton kedelai yang akan disalurkan ke pengrajin melalui Primkopti Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan.

Budi Waseso mengatakan, kenaikan harga kedelai akan berdampak pada tempe dan tahu selaku salah satu pangan sumber protein yang murah dan dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia.

"Sararan dari program ini adalah pengajin tahu tempe yang tergabung dalam koperasi tahu tempe yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. Program penyaluran kedelai ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia," kata pria yang akrab disapa Buwas ini di Bekasi, Senin (18/4/2022).

Untuk itu, ia melanjutkan, pemerintah telah menugaskan Bulog untuk menyediakan pasokan kedelai pada harga yang lebih rendah dari harga pasar. Diberikan selisih Rp 1.000 per kg bagi pengrajin tempe tahu yang tergabung dalam Kopti sasaran.


Pengadaan dan Penyaluran Kedelai

FOTO: Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Produsen Tahu Kurangi Produksi
Pekerja pembuatan tahu menunjukkan kedelai di kawasan Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/2/2022). Produsen tahu tempe akan menggelar aksi mogok produksi massal pada 21-22 Februari mendatang disebabkan kenaikan harga kedelai hingga mencapai Rp 11.200/kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pengadaan dan penyaluran kedelai akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari April-Juli 2022 dengan pagu maksimal 200.000 ton per bulan, atau total 800.000 ton.

Pendistribusian kedelai oleh Perum Bulog dilaksanakan bertahap setiap 2 pekan. Pada tahap I, dimulai pada 18 April-29 April 2022, akan disalurkan sebanyak 23.173.650 kg yang akan disalurkan di 13 provinsi dari pagu sebulan 50.536.51 kg.

Adapun 13 provinsi tersebut adalah Aceh, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta,Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Yogya, Bali, Kaltim, NTB, dan Sulsel.

Buwas mengabarkan, sumber kedelai yang akan digunakan dalam program ini adalah komoditas eks impor yang saat ini sudah tersedia di gudang-gudang importir maupun kedelai lokal hasil produksi petani dalam negeri.

"Selanjutnya, jumlah provinsi dan pagu alokasi per tahap akan bertambah setiap dua minggu dengan perluasan provinsi sasaran, penambahan jumlah KOPTI dan pengrajin anggotanya," pungkas Buwas.

Infografis Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Tempe Kelimpungan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Tempe Kelimpungan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya