Harga Emas Merangkak Naik Usai Dolar AS Melemah

harga emas di pasar spot naik 0,17 persen menjadi USD 1.844,82 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,12 persen menjadi USD 1.843,5.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Mei 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 06:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia. Harga emas hari ini (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik tipis pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Harga emas dunia ini masih berada pada kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan April karena turunnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dari level tertinggi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (21/5/2022), harga emas di pasar spot naik 0,17 persen menjadi USD 1.844,82 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,12 persen menjadi USD 1.843,5. 

Sementara itu, kurs dolar AS turun dari level tertinggi dua dekade di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi AS menghidupkan kembali permintaan safe-haven.

Harga emas telah naik sekitar 1,9 persen minggu ini.

“Kekhawatiran resesi sekarang memberi jalan bagi ketakutan pertumbuhan AS, dan yang terakhir membantu emas,” kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

Namun dia mengatakan jalur kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve AS dan pengetatan kuantitatif masih akan menjadi penurunan besar- draft untuk emas.

Karena emas batangan tidak menghasilkan bunga, itu bisa menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku bunga AS jangka pendek dinaikkan. Namun, ini dilihat sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa krisis ekonomi.

Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih tinggi pada akhir tahun ini daripada yang diantisipasi hanya sebulan yang lalu, menjaga risiko resesi yang sudah signifikan, menurut jajak pendapat ekonom Reuters.

“Ini merupakan minggu yang menyenangkan, setelah clear-out di bawah USD 1.800 didorong oleh imbal hasil riil yang lebih tinggi, ini membuka pintu bagi pembeli strategis jangka panjang untuk melangkah di depan tren turun teknis,” kata Innes.

Mencerminkan kenaikan permintaan, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,66 persen menjadi 1.056,18 ton pada hari Kamis, menyusul penurunan beruntun baru-baru ini.

Sementara di tempat lain, harga perak di pasar spot tergelincir 0,66 persen menjadi USD 21,75 per ounce, tetapi telah naik sekitar 3,5 persen minggu ini.

Sedangkan harga platinum turun 1 persen menjadi USD 952,75, dan paladium turun 2,43 persen menjadi USD 1.958,2. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Emas Dunia Hari Ini Berkilau Gara-gara Dolar AS

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sebelumnya, harga emas dunia terus berubah. Adapun harga emas hari ini di pasar global naik lebih dari 1 persen dipicu pelemahan dolar dan imbal hasil treasury memperkuat daya tarik emas. Ini setelah angka pekerjaan AS yang lemah menambah kekhawatiran perihal kondisi ekonomi.

Melansir laman CNBC, Jumat (20/5/2022), harga emas di pasar spot naik 1,4 persen menjadi USD 1.840,97 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 1,4 persen menjadi USD 1.841,2.

Harga emas sempat turun mendekati level terendah empat bulan sebelumnya pada hari Senin dan naik sekitar 3 persen sejak dolar mundur dari level tertinggi 20 tahun.

"Dolar jatuh dan imbal hasil secara signifikan lebih rendah dan ini adalah kabar baik untuk emas," kata Edward Moya, analis senior OANDA.

Hal ini membuat emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri. Nilai tukar Dolar AS turun 1 persen, sementara imbal hasil AS turun ke level terendah tiga minggu.

Meskipun jumlah orang Amerika yang menganggur berada pada level terendah sejak 1969 di awal Mei, klaim pengangguran mingguan secara tak terduga naik minggu lalu.

“Emas menarik aliran safe-haven karena fokus telah bergeser ke kelemahan di AS dengan klaim pengangguran meningkat dan semua pembicaraan negatif tentang inflasi. Ada pesimisme yang cukup besar terhadap saham global,” tambah Moya.

Ini membantu daya tarik logam safe-haven, pasar ekuitas global merosot lebih jauh karena tanda-tanda baru perlambatan pertumbuhan membuat investor menjual saham dan pindah ke aset safe-haven.


Efek Kebijakan The Fed

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi. Namun, logam tersebut harus bertarung dengan dolar sebagai tempat berlindung yang aman akhir-akhir ini, mengingat sikap kebijakan agresif Federal Reserve AS untuk melawan lonjakan harga.

Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung tidak disukai ketika suku bunga naik.

Penurunan harga emas baru-baru ini telah membantu daya tariknya di kalangan investor karena mereka terus mencari keamanan dari aset berisiko dan melakukan lindung nilai terhadap inflasi, Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, menulis dalam sebuah catatan.

Sementara harga logam lainnya, seperti Perak naik 2,5 persen menjadi USD 21,92 per ounce. Harga platinum melonjak 3,1 persen menjadi USD 964,23 dan paladium naik 0,1 persen menjadi USD 2.018,06. 

Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya