Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok tajam pada perdagangan Jumat, (7/3/2025) ini. Harga emas Antam terpangkas Rp 16.000 menjadi Rp 1.690.000 per gram, dibandingkan pada perdagangan di posisi Rp 1.706.000 per gram.
Pada perdagangan Kamis kemarin, harga emas Antam juga turun Rp 3.000. Artinya dalam dua hari harga emas Antam telah turun Rp 19.000.
Baca Juga
Hal yang sama juga terjadi dengan harga emas Antam buyback yang susut pada perdagangan hari ini. Harga Emas Antam buyback turun Rp 16.000 menjadi Rp 1.539.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.539.000 per gram.
Advertisement
Untuk diketahui, harga emas Antam cetak rekor termahal pada perdagangan Rabu (5/3/2025) di posisi Rp 1.709.000 per gram. Hal yang sama juga terjadi dengan harga emas Antam buyback yang cetak harga tertinggi di Rp 1.558.000 untuk hari yang sama.
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Hingga pukul 08.14 WIB, kepingan emas Antam sebagian besar tidak tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 895.000
- Harga emas 1 gram: Rp 1.690.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.324.000
- Harga emas 3 gram: Rp 4.966.000
- Harga emas 5 gram: Rp 8.254.000
- Harga emas 10 gram: Rp 16.430.000
- Harga emas 25 gram: Rp 40.912.500
- Harga emas 50 gram: Rp 81.705.000
- Harga emas 100 gram: Rp 163.290.000
- Harga emas 250 gram: Rp 407.837.500
- Harga emas 500 gram: Rp 815.375.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.630.600.000.
Harga Emas Loyo Terseret Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Harga emas anjlok pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025. Kenaikan harga emas itu didorong meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan aksi ambil untung.
Sementara itu, perhatian pasar beralih ke data penggajian pada Jumat pekan ini untuk mendapatkan wawasan tentang langkah kebijakan moneter the Federal Reserve atau bank sentral AS.
Mengutip CNBC, Jumat (7/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 2.915,83 per ounce setelah naik dalam tiga sesi terakhir. Harga emas berjangka AS stabil di USD 2.926,6.
Harga perak di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 32,70 per ounce, palladium naik 0,4% menjadi USD 946,58, dan platinum stabil pada USD 965,76.
"Kami hanya melihat tekanan aksi ambil untung dari kenaikan terakhir, fundamental yang mendasarinya masih bullish. Hal lain yang memberikan sedikit tekanan pada pasar emas adalah kenaikan imbal hasil obligasi," kata Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff seperti dikutip dari CNBC.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai tingkat tertinggi lebih dari satu minggu, mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Emas sebagai aset safe haven telah naik lebih dari 10% sejak awal tahun di tengah ketidakpastian geopolitik dan mencapai rekor tertinggi USD 2.956,15 pada 24 Februari.
AS menerapkan tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada pada Selasa dan menambahkan bea lebih lanjut pada barang-barang Cina. Namun, pada Rabu, Gedung Putih mengkonfirmasi akan membebaskan produsen mobil dari tarif Kanada dan Meksiko selama sebulan, dengan syarat mematuhi aturan perdagangan bebas yang ada.
Semua mata tertuju pada laporan gaji non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat, yang diperkirakan oleh ekonom-ekonom yang disurvei Reuters akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan pada Februari.
Advertisement
Sentimen The Fed
The Fed telah mempertahankan suku bunga tetap sejauh ini tahun ini setelah melakukan tiga pemotongan suku bunga tahun lalu, tetapi prediksi pasar menunjukkan pelonggaran akan dilanjutkan pada Juni.
"Ada kemungkinan lebih banyak pemotongan suku bunga dari Fed daripada yang saat ini dihargai di tengah kelemahan data, yang menambahkan lapisan ketidakpastian lain ke pasar," kata Analis City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.
"Di tengah sinyal-sinyal yang bertentangan ini, emas berhasil tetap dekat dengan tingkat terbaru dan masih dalam jalur untuk mencapai USD 3.000 pada suatu saat di masa depan,” ia menambahkan.
