Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, perang Rusia dengan Ukraina telah Menghancurkan peradaban, yang telah dibangun berabad-abad lamanya. Membawa krisis kemanusiaan, krisis ekonomi, krisis pangan, dan krisis energi.
Ia menjelaskan, Badan Pengungsi PBB, UNHCR mengunhkapkan bahwa dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak pasukan Rusia memulai perang di Ukraina, sebanyak 5 juta warga Ukraina telah meninggalkan negara mereka. Warga Ukraina kini merupakan kelompok pengungsi kedua terbesar di dunia, setelah pengungsi Suriah yang jumlahnya mencapai 6,8 juta.
Baca Juga
Perang antara Rusia dan Ukraina, juga telah menyebabkan sekitar 7,1 juta warga Ukraina terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka di negaranya. Jumlah tersebut merupakan jumlah populasi terbesar di dunia, yang harus kehilangan tempat tinggal mereka sendiri akibat konflik yang melanda. Perang di Ukraina telah memicu krisis pengungsi dan krisis kemanusiaan yang tumbuh paling cepat.
Advertisement
Bambang melanjutkan, ancaman krisis global kini ada di depan mata. Saat ini, sekitar 320 juta penduduk dunia berada dalam kondisi kelaparan akut. Menurut data IMF dan Bank Dunia, perekonomian 66 negara diprediksi akan bangkrut dan ambruk.
"Pelambatan dan kontraksi pertumbuhan ekonomi global, semakin diperburuk oleh tingginya kenaikan inflasi," kata dia dalam Sidang Tahunan MPR RI bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (16/8/2022).
Ia pun mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta seluruh jajarannya. Menurutnya, berkat kesigapan Pemerintah dalam menyikapi ancaman krisis, dari hasil survey Bloomberg, Indonesia dinilai sebagai negara dengan resiko resesi yang kecil, hanya tiga persen, sangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata negara Amerika dan Eropa, yang mencapai 40hingga 55 persen, ataupun negara Asia Pasifik pada rentang antara 20 hingga 25 persen.
"Namun demikian, kita tidak boleh lalai. Kenaikan inflasi dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional," Lanjut dia.
Badan Pusat Statistik mencatat, bahwa per Juli 2022, laju inflasi Indonesia berada di level 4,94 persen, dan pada bulan Agustus diprediksi akan meningkat pada kisaran 5 hingga 6 persen. Bahkan pada bulan September 2022, Indonesia diprediksi akan menghadapi ancaman hiper-inflasi, dengan angka inflasi pada kisaran 10 hingga 12 persen.
Laju kenaikan inflasi, disertaidengan lonjakan harga pangan dan energi, semakin membebani masyarakat, yang baru saja bangkit dari pademi Covid-19.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi Akan Sampaikan Dua Pidato Kenegaraan Hari Ini
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyampaikan dua pidato dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Adapun pidato kenegeraan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI.
"Presiden Jokowi akan menyampaikan pesan ke seluruh anak bangsa dalam Pidato Presiden 2022," dikutip dari akun Instagram Kementerian Sekretariat Negara @kemensetneg, Selasa (16/8/2022)
Adapun pidato pertama akan disampaikan Jokowi pada pukul 09.00 WIB. Pidato tersebut disampaikan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD.
Selanjutnya, Jokowi akan menyampaikan pidato pengantar atas RAPBN tahun 2023 beserta Nota Keuangannya. Pidato ini akan dismpaikan pada pukul 13.00 WIB.
Masyarakat dapat menyaksikan pidato Jokowi tersebut secara virtual di tv nasional maupun live streaming Youtube Sekretariat Presiden. Masyarakat pun diajak mengawal pidato Presiden Jokowi.
"Mari kita kawal bersama tiap-tiap pernyataan yang disampaikan," sebagaimana ditulis di akun Kemensetneg.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Umumkan Skenario Subsidi BBM dalam Pidato Nota Keuangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato terkait RUU APBN 2023 dan Nota Keuangan dalam Rapat Tahunan MPR dan Rapat Bersama DPR & DPD RI pada Selasa (16/8/2022).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Jokowi esok bakal menyampaikan sejumlah strategi pemerintah untuk keberlanjutan program subsidi energi termasuk di dalamnya subsidi BBM.
Pernyataan itu dipersiapkan guna menghadapi pendapatan negara yang perlahan menipis ketika windfall profit dari kenaikan harga komoditas mulai melandai.
"Tentu pemerintah akan terus mengkaji skenario-skenario yang ada. Nanti akan diumumkan oleh pidato bapak Presiden," kata Menko Airlangga saat dijumpai di The Ritz Carlton Jakarta, Senin (15/8/2022).
Airlangga belum mau membeberkan lebih lanjut, bagaimana kelanjutan program subsidi pemerintah dalam menjaga kenaikan harga, termasuk subsidi BBM dan energi yang kini giat dilangsungkan. "Nanti kita lihat," ucapnya singkat.