Bank Muamalat Kucurkan Pembiayaan ke PNM Rp 500 Miliar

Pembiayaan dari Bank Muamalat ke PNM menggunakan akad Al-musyarakah dengan tenor maksimal 12 bulan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 17:15 WIB
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan pembiayaan kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp 500 miliar. Pembiayaan dari Bank Muamalat ini digunakan sebagai pembiayaan modal perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro melalui produk Mekaar Syariah milik PNM.

Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor menjelaskan, pembiayaan dari Bank Muamalat ke PNM ini menggunakan akad Al-musyarakah dengan tenor maksimal 12 bulan.

PNM telah menjadi nasabah Bank Muamalat sejak 2000 dan sebelumnya mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perseroan baik dalam bentuk bilateral maupun sindikasi. Bank Muamalat berharap kerja sama lanjutan ini dapat meningkatkan portofolio pembiayaan perseroan khususnya di segmen korporasi.

“Histori kemitraan antara Bank Muamalat dan PNM sudah terjalin selama lebih dari dua dekade baik dalam bentuk funding maupun lending. Oleh karena itu, penyaluran pembiayaan ini adalah kelanjutan dari hubungan kerja sama yang sudah terjalin dengan sangat erat. Semoga ini menjadi momentum yang baik dan dapat berlanjut dalam ekosistem bisnis yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Sebelumnya pada Desember 2021 lalu Bank Muamalat juga berpartisipasi dalam penyaluran fasilitas modal kerja sindikasi syariah untuk tujuan penyaluran pembiayaan kepada nasabah PNM melalui produk ULaMM dan Mekaar Syariah.

Dukungan Bank Muamalat terhadap program-program PNM ini adalah wujud komitmen perseroan dalam memajukan usaha mikro, kecil dan menengah yang telah terbukti dapat bertahan dalam menghadapi gejolak ekonomi.

PNM Catat 12,8 Juta Nasabah di Oktober 2022

Ruang Pintar PNM.
PNM berharap ikut berkontribusi dalam mencerdaskan masyarakat prasejahtera.

Sebelumnya, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 11 Oktober 2022 mencatat jumlah nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) hingga 12,871,635 di seluruh Indonesia.

Total penyaluran dalam program PNM Mekaar ini pun mencapai Rp 145,43 triliun.

Di Provinsi Bali, nasabah program PNM Mekar mencapai 67.579 pengusaha, dan dan 1.133 untuk Program ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).

“Hingga akhir tahun kita targetkan bisa mencapai 13 juta nasabah jadi masih ada hampir satu juta lagi yang bisa kita akuisisi untuk tiga bulan kedepan,” ungkap Kepala divisi pengembangan kapasitas usaha PNM, Dicky Fajrian di Bali, dikutip Jumat (14/10/2022).

Namun di tengah adanya kenaikan suku bunga, Dicky memperkirakan hal ini akan berdampak kepada kemampuan nasabah dalam membayar cicilan.

“Artinya memang kalau dibilang terdampak pasti, tapi kita bisa bangkit kembali. Saya salut dengan ibu-ibu anggota peogram sejahtera, dan pengusaha mikro yang bertahan di tengah pandemi,” jelasnya.

“Dalam menggenjot pembiayaan, PNM juga mencoba untuk terus meningkatkan produktivitas dan penambahan jaringan layanan ke daerah daerah yang punya potensi bisnis,” bebernya.

Sebagai informasi, PNM memfasilitasi program pemberian modal bagi perempuan yang ingin memulai usaha melalui program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha).

 

2 Program Khusus

Adapun dua program khusus yaitu pinjaman PNM Mekaar dan PNM Mekaar Plus.

"PNM Mekaar khusus hadir untuk perempuan prasejahtera, ibu-ibu juga diberi kesempatan mendapat dana modal usaha tanpa jaminan,"tutur Dicky.

Modal awal yang ditawarkan dalam program ini melalui limit Rp 2 juta. Limit ini kemudian akan ditambah menjadi Rp 5 juta seiring berjalan waktu.

Sementara untuk program PNM Mekaar Plus, limit modal pinjaman awal sebesar Rp 15 juta dan bisa menjadi Rp 25 juta limit tambahannya.

Setelah modal awal dikucurkan, PNM akan memberikan pembinaan usaha ke nasabahnya.

"Selama 2 pekan setelah modal awal cair, tidak langsung kita lepas. Tapi PNM akan memberikan pembinaan usaha," terang Dicky.

"Fluktuatif tingkat bunga tetap terjaga. Dari bunga tersebut nasabah mendapat pendampingan, pelatihan dan memajukan usaha. Nasabah mendapat selain aspek finansial, juga mendapat modal sosial dan modal intelektual," jelas dia. 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya