3 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Ambil Produk Asuransi

Asuransi harus menyesuaikan kebutuhan proteksi dari pemegang polis. Hal ini juga perlu dibarengi oleh pemahaman mengenai manfaat-manfaat yang akan diambil.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Nov 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 18:00 WIB
Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Himawan Purnama dalam Workshop Life and Health Insurance 101, Rabu (16/11/2022).
Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Himawan Purnama dalam Workshop Life and Health Insurance 101, Rabu (16/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Asuransi dinilai jadi salah satu produk keuangan yang penting dimiliki oleh masyarakat. Kendati begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat sebelum mengambil polis asuransi, baik asuransi jiwa atau asuransi kesehatan.

Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Himawan Purnama memberikan setidaknya ada 3 hal yang wajib diperhatikan masyarakat sebelum membeli asuransi. Pertama, adalah kebutuhan atas asuransi yang akan diambil.

Himawan menerangkan, asuransi harus menyesuaikan kebutuhan proteksi dari pemegang polis. Hal ini juga perlu dibarengi oleh pemahaman mengenai manfaat-manfaat yang akan diambil.

"Sesuaikan kebutuhan, jadi kebutuhannya itu apa aja? Benar-benar pahami kebutuhannya apa, jangan harap ada beranggapan asuransi itu dewa, sesuai kebutuhan saja, ada plus minusnya,"kata dia dalam Workshop Life and Health Insurance 101, Rabu (16/11/2022).

Selanjutnya, perlu diperhatikan juga untuk melakukan peninjauan polis asuransi secara berkala. Hal ini, untuk memastikan kalau asuransi yang diambil sesuai dengan kebutuhan pemegangnya. Himawan menyebut kalau kebutuh tiap orang akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

"Lakukan review polis secara berkala, tahun depan bisa berbeda, kebutuhannya berbeda, pastikan juga perlindungan telah sesuai dan terus aktif," ujarnya.

 

Layanan Tambahan

Workshop Life and Health Insurance 101 yang digelar oleh Allianz Life Indonesia, Rabu (16/11/2022).
Workshop Life and Health Insurance 101 yang digelar oleh Allianz Life Indonesia, Rabu (16/11/2022).

Kedua, masyarakat perlu memperhatikan layanan tambahan yang ditawarkan. Lagi-lagi, ini bisa jadi salah satu hal positif yang bisa diambil.

Layanan tambahan ini tujuannya melengkapi dari asuransi yang dipilih. Sehingga, bisa lebih mengakomodir berbagai kebutuhan si pemegang polis.

"Kita tahu ibatratnya ke rumah makan, kita tak cari makanan enak dan murah tapi rumah makan bersih pelayanan oke akses-akses juga mudah," katanya mengibaratkan.

Ketiga, hal yang tak kalah penting adalah reputasi dari perusahaan. Himawan mengatakan ini berkaitan dengan sifat asuransi yang biasanya diperlukan untuk jangka panjang.

Artinya, kemampuan perusahaan yang menyediakan layanan asuransi perlu jadi bahan pertimbangan penting. 

"Asuransi (sifatnya) lebih jangka panjang maka penting banget untuk melihat perusahaannya, apakah kira-kira kita beli (asuransi sampai) 50 tahun yang akan datang, bagaimana prospek perusahaan asuransinya," beber dia. 

 

Mengamankan Biaya Tak Terduga

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Secara tidak langsung, Himawan menuturkan kalau adanya asuransi menjadi salah satu pengaman dari pengeluaran yang tidak terduga. Misalnya, yang muncul akibat risiko pekerjaan. Paling mudahnya, ada risiko kesehatan yang bisa muncul kapan saja.

Sebut saja, seseorang yang tengah mengumpulkan biaya untuk pernikahan. Namun, ditengah jalan, orang itu mengalami sakit dan membutuhkan biaya yang besar.

"Jangan sampai kita lagi mengumpulkan dana untuk mempersiapkan pernikahan, misalnya, jangan sampai udah kerja keras lalu tiba-tiba kita terjadi risiko penyakit akhirnya duit yang kita kumpulkan itu biaya nikah akhirnya dipakai untuk biaya rumah sakit," paparnya. 

Literasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah

Business Director Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo dalam Workshop Life and Health Insurance 101, Rabu (16/11/2022).
Business Director Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo dalam Workshop Life and Health Insurance 101, Rabu (16/11/2022).

Business Director Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo mengungkap kalau literasi keuangan Indonesia masih berada di posisi rendah. Terkhusus lagi soal literasi di produk keuangan seperti asuransi.

"Menurut data OJK bahwa literasi keuangan di Indonesia masih rendah, dan khususnya untuk asuransi, penetrasi asuransi sendiri baru 3 persen dari GDP. Angka ini masih rendah kalau dibandingkan negara lain," kata dia dalam Workshop Life and Health Insurance 101, Rabu (16/11/2022).

"Padahal kita tahu bahwa asuransi adalah satu produk keuangan dan proteksi keuangan bagi masyarakat Indonesia," tambah dia.

Dia memandang kalau kepemilikan asuransi bisa menjaga ekonomi keluarga maupun perorangan. Pada akhirnya, keuangan dari keluarga atau orang tersebut bisa lebih berkelanjutan dengan bantuan asuransi.

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya