Beli LPG 3 Kg Wajib KTP, Pedagang Warteg Cemas Data Pribadi Disalahgunakan

Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) di ibu kota Jakarta keberatan dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) terkait pembelian LPG kemasan 3 kilogram dengan menunjukkan KTP.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 12:30 WIB
Rencana Penggantian LPG 3 Kg dengan Kompor Listrik 1.000 Watt
Pekerja melakukan bongkar muat tabung elpiji atau LPG 3 kilogram di agen gas kawasan Rawasari, Jakarta, Senin (19/9/2022). Pengurangan jumlah tabung gas melon akan dilakukan secara bertahap. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) di ibu kota Jakarta keberatan dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) terkait pembelian LPG kemasan 3 kilogram dengan menunjukkan KTP.

Kebijakan ini bertujuan untuk mencocokkan data konsumen ke dalam Program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengaku khawatir kebijakan pembelian LPG 3 Kg dengan menunjukkan KTP akan memicu penyalahgunaan data pribadi. Mengingat, KTP memuat informasi data rahasia individu.

"Yang dikhawatirkan jika data pribadi KTP-nya disalahgunakan pihak-pihak yang tidak bertangung jawab," kata Mukroni kepada Merdeka.com di Jakarta, Selasa (20/12).

Mukroni menambahkan, kebijakan pembelian LPG 3 Kg dengan menunjukkan KTP juga akan memicu antrean panjang. Sehingga, akan semakin menyulitkan masyarakat ekonomi bawah.

"Ini pekerjaan yang rumit dan berhadapan dengan rakyat bawah yang sekarang lagi terhimpit ekonomi," ujar Mukroni.

Untuk itu, Mukroni meminta Pertamina untuk terlebih dahulu menyiapkan infrastruktur terkait persoalan teknis sebelum kebijakan pembelian LPG kemasan 3 kilogram dengan menunjukkan KTP diterapkan secara nasional. Khususnya terkait keamanan data pribadi pengguna LPG 3 Kg.

"Jangan sampai pemberlakuan kebijakan tersebut malah akan menyulitkan masyarakat," kata Mukroni.

 

Uji Coba

Tabung LPG 3 Kg
Pasokan tabung LPG subsidi 3 kilogram ditambah untuk wilayah Kota Samarinda. (Istimewa)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Pertamina Patra Niaga mulai melakukan uji coba pembelian Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 Kg atau LPG subsidi dengan menggunakan KTP. Aturan ini diterapkan secara bertahap hingga seluruh wilayah Indonesia pada 2023 mendatang.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, kebijakan pembelian LPG 3 Kg menggunakan KTP untuk mencocokkan data konsumen ke dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Nantinya data konsumen akan diinput langsung ke website Subsidi Tepat milik Pertamina.

"Kita sedang mensinkronkan data P3KE dengan data pembeli LPG 3 kg," ujar Irto kepada Merdeka.com di Jakarta, Selasa (20/12).

Irto memastikan, penerapan aturan pembelian LPG 3 Kg dengan KTP tidak menyulitkan masyarakat. Nantinya, pelanggan LPG 3 kg cukup menunjukkan  KTP tanpa perlu mengunduh aplikasi ataupun Kode QR.

"Membeli seperti biasa, cukup tunjukkan KTP-nya. Masyarakat tidak perlu mendownload aplikasi ataupun QR Code," jelas Irto.  

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Stok BBM dan LPG Ditambah

Anggaran Ditambah Rp235 Miliar, LPG 3 Kg Dijamin Tak Naik
Pekerja menata tabung gas elpiji 3Kg di salah satu agen di kawasan Jakarta, Senin (13/6/2022). PT Pertamina (Persero) menerima tambahan belanja BBM dan LPG sebesar Rp235 miliar. Dengan tambahan alokasi subsidi tersebut, Pemerintah bersama Pertamina memastikan sampai hari ini harga Pertalite, Solar Bersubsidi dan LPG 3 Kg tidak naik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan BBM dan LPG Dalam kondisi aman selama musim Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Termasuk kesiapan infrastruktur penyedia kedua barang tersebut.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono mengutarakan, kesiapan infrastruktur perseroan meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU.

Untuk tahun ini, Ketua Tim Satgas Nataru 2023 ini mengatakan, Pertamina juga melakukan penambahan ketersediaan stok BBM dan LPG guna mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan.

"Untuk Pertalite naik sekitar 4,5 persen, Pertamax naik 2,9 persen, Pertamax Turbo naik 18 persen, Dexlite naik 3 persen, Pertamina Dex naik 1,3 persen. Untuk LPG juga dilakukan kenaikan sebanyak 2,5 persen. Sedangkan Avtur juga dilakukan kenaikan 6,5 persen," terangnya, Kamis (15/12/2022).

Selain itu, kata Erry, untuk memastikan layanan terhadap masyarakat tetap terjaga dengan baik, Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama.

Berupa SPBU Siaga, Agen dan Outlet LPG Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tanki stand by, serta fasilitas kesehatan.

“Kami memastikan seluruh Sarfas berfungsi dengan baik, bahkan telah menyediakan fasilitas tambahan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat yang ingin berlibur dan merayakan Natal dan Tahun Baru 2023,” ujar Erry.

Erry menambahkan, selain menyediakan dan melayani energi ke masyarakat, dia juga meminta tim Satgas Pertamina juga memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan.

"Tolong dijaga betul aspek safety dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Bagaimana kita jaga infrastruktur, sarana dan obvitnas kita dari sisi keamanan," pungkas Erry.

  

Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rencana Migrasi Kompor Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya