Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, saat dunia fokus pemulihan ekonomi pasca pandemi, muncul perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis pangan dan energi. Selain itu, juga muncul ketegangan Tiongkok dan Taiwan.
Berkaca dari hal tersebut, tidak ada satu pakar ekonomi di dunia yang mampu meramal pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Bahlil dalam Seminar Nasional Universitas Kristen Indonesia (UKI) bertema, Sinergi Pemerintah dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Menuju Indonesia Maju di Auditorium FK Kampus UKI Cawang, Jumat, (13/01/2022)
Advertisement
"Secara global ekonomi ke depan sedang tidak baik-baik saja. Kita baru menghadapi perang dagang AS-Tiongkok, belum selesai muncul covid 19, hampir semua terkena. Bagaimana mengandalikan? Indonesia salah satu negara yang berhasil terbaik mengendalikan Covid diantara negara dunia,” kata mantan Ketua HIPMI ini.
Lalu Bahlil memaparkan kondisi ekonomi Indonesia. Pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen dan inflasi di bawah 6 persen. Ini pertumbahan ekonomi terbaik dan juga penjagaan inflasi terbaik di antara negara-negara G20. Bandingkan di negara lain, anggota G20 juga, inflasi sudah meroket hingga double digit seperti terjadi Turki, Argentina dan Rusia.
“Ini pertarungan kemampuan kepemimpinan atau leadersip. Kita bersyukur kepemimpian Presdien Jokow Widodo mampu membawa negeri ini keluar dari lubang kehancuran. Butuh kepemimpinan kuat konsisten dan tidak takut dengan tekanan negara manapun, untuk bisa mencapai torehan itu,” paparnya.
Berbicara investasi, sambung Bahlil, pada 2021 Kementerian Investasi/BKPM mampu mewujudkan pencapaian investasi Rp 901 triliun melewati target yang diberikan Presiden Jokowi.
“Investor pertama Singapura. Sekalipun bukan uangnya sendiri tapi uang di sana dari orang-orang Indonesia. Investor kedua Tiongkok 2019-2020, namun 2021 disalib Hongkong setelah 2022 kembali menempati kedua. AS kini investor ke empat besar. Eropa dua negra masuk, Korea dan Jepang berlomba masuk. Kalau dulu negara-negara ini mempermainkan Indonesia, sekarang Indonesia mempermainkan mereka berlomba investasi,” kata Bahlil.
Target Investasi 2023 Rp 1.400 Triliun Bakal Tercapai, tapi Ada Syaratnya
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BPKM optimis target investasi tahun 2023 sebesar Rp 1.400 triliun dengan estimasi pertumbuhan 5 persen bisa tercapai. Syaratnya, stablitas politik Indonesia terjaga baik.
Demikian disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada Seminar Nasional bertajuk Aktualisasi Ekonomi Kebangsaan Dalam Mewujudkan Indonesia Emas yang diselenggarakan Universitas Kristen Maranatha (UKM), Bandung pada Kamis, (12/1/2022).
Menurutnya, pemimpin negara selain pintar harus memiliki leadersip, berani mengambil keputusan, berani berbeda pandangan dan menghadapi Negara lain. Presiden Jokowi yang baru saja melepas presidensi G20 memiliki kapasistas tersebut..
Berbicara bagaimana menuju ekonomi nasional 2045, Menteri Bahlil memaparkan bahwa investasi Indonesia tahun 2021 yang ditargetkan Presiden Jokowi Rp 900 triliun. Adapun pencapain kementerian yang dipimpinnya Rp 901 triliun, berarti melebihi target. Pada 2021 masih puncak Covid--19, dunia menghadapi masalah sama, Indonesia bisa melewati dengan baik.
Sejak Indonesia merdeka, kata mantan Ketum HIPMI ini, investasi lebih banyak di Jawa. Sementara membangun Indonesia seperti diperintahkan Jokowi harus Indonesia centris. Pada 2020-2022, investasi di luar Jawa sudah berjalan baik di mana pemerataan sudah terjadi, meski dulunya hanya berpusat Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
“Masuknya investasi yang melampau target ini, buah dan dampak dari UU Cipta Kerja. Jadi jangan percaya pada orang mengatakan investasi di Indonesia hanya dikuasai satu negara, itu hoaks. Penyebaranya dari Jawa Barat, Jakarta, Sulawesa Tengah, Maluku dan Riau. Jadi sudah mulai merata,” paparnya.
Advertisement
Perang Rusia-Ukraina
Menurut Bahlil, akibat Perang Ukraina dan Rusia, Covid-19 dan krisis energi maka ekonomi global menurun. Krisis global akan terjadi 2023.
Ia mencontohkan ambruknya ekonomi Inggris dan untuk pertama kalinya, mata uang Inggris lebih rendah nilai tukarnya dari dollar AS.
“Bayangkan negara begitu hebat, akibat pemerintahnya salah urus ekonomi berdampak buruk. Tidak hanya itu, ada puluhan negara kini menjadi pasien IMF. Bandingkan ekonomi Indonesia 2023 akan baik, karena inflasi di bawah 6 persen. Ini yang terbaik dari Negara anggota G20. Ini menyangkut pertarungan kepemimpinan, dunia mengakui kepemimpinan Presiden Jokowi,” jelasnya.
Tantangan Indonesia 2023 adalah tahun politik. Terutama kalau terlibat pertentangan akibat dukung mendukung. Tujuan bernegara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bukan pilkada atau pilpres.
“Target 2022 akan Rp 1.200 triliun. Ini pertama kali saya ngomong, realisasi investasi Rp 1.200 triliun Pertumbuhan di atas 5 persen," ungkapnya.