Liputan6.com, Jakarta - Ukraina berharap untuk segera memulai negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait program bantuan selama kuartal kedua 2023. Ini merupakan bantuan pemantauan ekonomi imbas dampak perang Rusia-Ukraina.
Hal itu diungkapkan dalam laporan kantor berita lokal Interfax, yang mengutip keterangan dari Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko, setelah menghadiri pertemuan antara pemerintah Ukraina dan Komisi Eropa.
Baca Juga
"Kami berharap keberhasilan pelaksanaan program pemantauan dengan IMF akan memungkinkan kami untuk menerima program pembiayaan penuh dari IMF, dan kami akan merundingkannya, mulai kuartal kedua tahun ini," kata Marchenko, dikutip dari laman Investing.com, Jumat (3/2/2023).
Advertisement
Sebagai informasi, IMF pada bulan Desember 2022 menyetujui program pemantauan selama empat bulan terhadap Ukraina yang ditujukan untuk menjaga stabilitas ekonomi negara itu imbas pecahnya perang Rusia-Ukraina, dan membantu mempromosikan pembiayaan donor.
Pejabat pemerintah Ukraina juga sebelumnya telah mengungkapkan bahwa negara itu akan membutuhkan dana sebesar USD 38 miliar atau sekitar Rp. 565,8 triliun tahun ini untuk menutupi defisit anggaran dan dana USD 17 miliar (Rp. 253,1 triliun) untuk perbaikan energi yang mendesak serta rekonstruksi infrastruktur kritis.
Pada Desember 2022, Gubernur Bank Sentral Ukraina atau National Bank of Ukraine (NBU) Andriy Pyshnyy telah menyambut program pemantauan IMF, yang menurutnya dapat menjadi kesempatan untuk mengoordinasikan kebijakan fiskal dan moneter Ukraina.
"Kami percaya bahwa program pemantauan akan menjadi salah satu elemen kunci yang memungkinkan Ukraina menarik pembiayaan dari koalisi mitra internasional. Mereka akan mencari lampu hijau dari IMF. Pada saat yang sama, kami berharap ini akan menjadi langkah pertama menuju program tahap kredit atas yang diandalkan Ukraina pada musim semi mendatang," kata Pyshnyy, seperti dikutip dari laman resmi IMF.
Ketika Ekonomi Ukraina Terus Bertahan di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hampir memasuki satu tahun setelah terjadi pada Februari 2022.Â
Gubernur Bank Sentral Ukraina atau National Bank of Ukraine (NBU) Andriy Pyshnyy pada Desember 2022 mengungkapkan dampak ekonomi dari perang pada negaranya.Â
 Saat itu, Pyshnyy tengah menghadiri pertemuan dengan IMF di Washington, Amerika Serikat terkait dampak perang Rusia-Ukraina.
Melansir laman resmi IMF, jumat (3/2/2023) Pyshnyy mengatakan bahwa dampak perang Rusia-Ukraina secara keseluruhan sulit untuk diperkirakan.Â
"Menurut perkiraan kami, Ukraina akan kehilangan setidaknya sepertiga dari PDB-nya pada tahun 2022. Selama beberapa pekan pertama, perang terjadi di mana-mana, baik melalui operasi darat aktif maupun serangan udara. Itu adalah periode yang sangat sulit," beber Pyshnyy.
Namun, dia mengungkapkan, masyrakat dan bisnis di Ukraina segera mulai pulih dari dampak perang skala penuh. Pyshnyy juga menyebut, aktivitas ekonomi Ukraina telah disesuaikan dengan situasi perang.Â
"Sistem perbankan masih kuat dan beroperasi tanpa batasan fungsional selama perang berlangsung, terlepas dari operasi darat dan udara yang sangat besar. Kami menghentikan arus keluar modal, menerapkan nilai tukar tetap, dan mengambil beberapa tindakan anti-krisis lain yang diperlukan," jelasnya.
Dan hampir semua bank, tidak hanya bank yang penting secara sistematis, melanjutkan operasinya. Ini adalah keuntungan besar bagi Ukraina," sambung Pyshnyy.
Berkat hal itu, ada dukungan pembiayaan dan pembayaran untuk perekonomian Ukraina, yang tetap beroperasi penuh.
"Kami mendapat penghasilan dari pajak, kami melakukan pembayaran jaminan sosial, kami mendapat bantuan internasional, dan kami dapat menggalang dana miliaran untuk mendukung angkatan bersenjata," imbuhnya.
Advertisement
Upaya Ukraina dalam Memastikan Transaksi Bank Terus Berjalan
Andriy Pyshnyy melanjutkan, bahwa salah satu langkah penting untuk berjalannya aktivitas ekonomi Ukraina adalah memastikan transaksi bank terus aktif atau power banking.
"Saat ini, proyek yang paling kritis adalah power banking. Ini termasuk pembuatan satu jaringan cabang bank-bank penting secara sistematis di Ukraina. Kita berbicara tentang lebih dari 1.000 cabang di 200 kota dan desa," paparnya.
Cabang-cabang ini diharapkan berfungsi sebagai satu jaringan, kata Pyshnyy.
"Kami sedang mengembangkan solusi operasional untuk mendukung jaringan ini, bahkan dalam kondisi mati listrik, dengan cadangan listrik, konektivitas, dan uang tunai. Tidak ada yang sebanding yang pernah diterapkan di mana pun di dunia," pungkasnya.Â
Bagaimana Sistem Perbankan Ukraina Berjalan?
Saat ekonomi Ukraina dan sistem perbankan pulih, Andriy Pyshnyy yakin, penting untuk meninjau kembali pembatasan yang diterapkan selama periode krisis.
"Saat ini, sistem perbankan Ukraina berfungsi dengan beberapa batasan administratif, misalnya arus modal. Ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan untuk memastikan stabilitas ekonomi makro. Saat ekonomi pulih, kami akan meninjau semua proses ini dan kembali ke mekanisme pasar," katanya.
"Prioritas selanjutnya adalah peninjauan bank di Ukraina melalui diagnostik dan stress test. Sistem perbankan memasuki perang ini dalam posisi yang sangat baik sebagai hasil dari reformasi yang dilaksanakan dengan bantuan teknis dari IMF dan lembaga internasional lainnya," ungkap Pyshnyy.
Advertisement