Trump Incar Logam Tanah Jarang Ukraina Sebagai Imbalan Bantuan AS

Trump pada akhirnya mengeluhkan banyaknya bantuan yang digelontorkan AS kepada Ukraina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Feb 2025, 11:49 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 11:49 WIB
Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AP Photo/Charlie Neibergall)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kyiv - Donald Trump pada Senin (3/2/2025), menunjukkan keinginannya mencapai kesepakatan dengan Ukraina untuk mendapatkan akses ke logam tanah jarang yang dimiliki negara tersebut sebagai syarat melanjutkan dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap perang melawan Rusia.

Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, seperti dikutip dari AP, Selasa (4/2), Trump menggarisbawahi AS telah mengirimkan lebih banyak bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina dibandingkan dengan mitra-mitra Eropa.

"Kami sedang berusaha mencapai kesepakatan dengan Ukraina, di mana mereka akan mengamankan apa yang kami berikan kepada mereka dengan akses ke logam tanah jarang yang mereka miliki dan hal-hal lainnya."

Trump mengindikasikan bahwa dia telah menerima informasi dari pemerintah Ukraina yang menyatakan kesediaan mereka untuk membuat kesepakatan yang memberikan AS akses ke elemen-elemen penting untuk ekonomi berbasis teknologi tinggi.    

"Saya ingin memastikan keamanan logam tanah jarang," tambah Trump. "Kami telah menginvestasikan ratusan miliar dolar. Mereka memiliki logam tanah jarang yang luar biasa. Saya ingin memastikan keamanan logam tanah jarang dan mereka bersedia melakukannya."

Trump, yang sebelumnya menyatakan dia akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat, mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung untuk menghentikan konflik.

"Kami telah membuat banyak kemajuan terkait Rusia, Ukraina," kata Trump. "Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Kami akan menghentikan perang yang tidak masuk akal ini."

Pesan Zelenskyy

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berada di markas NATO di Brussels, Belgia, Kamis (18/10/2024).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berada di markas NATO di Brussels, Belgia, Kamis (18/10/2024). (Dok. AP Photo/Virginia Mayo)... Selengkapnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada AP pada Sabtu bahwa setiap negosiasi antara AS dan Rusia tanpa melibatkan negaranya adalah hal yang tidak dapat diterima.

"Mereka mungkin memiliki hubungan mereka sendiri, namun berbicara tentang Ukraina tanpa kami — itu berbahaya bagi semua pihak," tegas Zelenskyy.

Dia mengatakan timnya telah berhubungan dengan pemerintahan Trump, namun pembicaraan masih di "tingkat umum" dan dia percaya pertemuan tatap muka akan segera dilakukan untuk mengembangkan kesepakatan yang lebih rinci.

"Kami perlu lebih banyak berusaha dalam hal ini," kata Zelenskyy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya