Liputan6.com, Cilegon - PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) memperluas pabrik yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Nilai investasi pembangunan pabrik baru ini mencapai USD 5 miliar. Lokasi pabrik baru Chandra Asri Petrochemical ini berdekatan dengan CAP 1.
Chandra Asri Petrochemical memperluas pabrik atau membangun pabrik baru untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk diketahui, produksi perusahaan saat ini mencapai 4,2 juta ton per tahun.
Baca Juga
"Saat ini kapasitas pabrik 4,2 juta ton, sasarannya memang mayoritas untuk pasar domestik. Lokasi CAP-2 di sekitar CAP-1. Pada saat ini, statusnya kami sedang memfinalisasi untuk pemilihan kontraktor, kita memilih kontraktor itu kan dari segi Investasi, konfigurasi operasional produksi. Nilai investasi USD 5 miliar," ujar Direktur SDM and Corporate Affairs, Asri Suryandi, Selasa (14/02/2023).
Advertisement
Jika dirupiahkan nilai investasi Chandra Asri Petrochemical ini mencapai Rp 75,84 triliun dengan estimasi kurs dolar AS sebesar Rp 15.169.Â
Aspal Plastik
Chandra Asri Petrochemical juga tengah menguji coba aspal plastik yang mereka produksi, untuk mengetahui kekuatannya. Saat ini, sudah ada 78 kilometer jalan yang di aspal, berlokasi di Kota Cilegon, Tangerang dan Tegal. Produksi dan uji cobanya sudah dilakukan sejak 2016 silam dan sempat terkendala di periode 2020-2021, karena pandemi covid-19.
Pemerintah desa, kabupaten, kota, provinsi atau perusahaan bisa bekerjasama dengan CAP untuk mengembangkan aspal berbahan campuran plastik, karena bisa mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar.
"Untuk aspal plastik di gelar 78 km untuk skala nasional, Cilegon lebih awal, cukup panjang. Trial pertama kita pakai di area parkir Chandra Asri. Alhamdulillah bagus. Di Sinarmas Land, sudah bekerjasama menggunakan aspal plastik," ujar Manajer Divisi CSR PT CAP, Wawan Mulyawan, Selasa (14/02/2023).
Pria asli Kota Serang, Banten itu menerangkan kalau aspal berbahan campuran plastik yang diproduksi PT CAP lebih kuat 20 persen dibanding aspal biasa. Selain itu, bisa mengurangi limbah sampah plastik yang biasa digunakan masyarakat. Sehingga lingkungan bisa lebih bersih dari cemaran limbah plastik.
"Bahwa aspal plastik akan lebih tahan dari aspal konvensional, maka disini CAP bisa masuk, CAP akan bantu penyediaan plastik-plastik yang tidak terpakai. Saat kita menggandeng orang lain, ada buktinya. Sekitar 20 persen lebih kekuatannya," tuturnya.
Profil Chandra Asri, Raksasa Petrokimia, Cetak Kapitalisasi Pasar Saham Terbesar di BEI
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) adalah produsen petrokimia utama Indonesia dengan pabrik yang terintegrasi memanfaatkan teknologi dan fasilitas pendukung canggih berkelas dunia. Berdasarkan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), per 20 Januari 2023, kapitalisasi pasar saham Chandra Asri Petrochemical mencapai Rp 203,30 triliun.
Chandra Asri mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia yang memproduksi Olefins dan Polyolefins berkualitas tinggi, dan merupakan produsen domestik tunggal Styrene Monomer dan Butadiene.
 Melansir laman resminya, Selasa (24/1/2023), sebagai salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia, Chandra Asri selalu memprioritaskan kepuasan pelanggan, yang mengantarkan perusahaan menjadi pemimpin pertumbuhan pangsa pasar dalam dekade terakhir. Pertumbuhan ini adalah hasil dari tata kelola perusahaan dan manajemen keuangan yang baik.Â
Secara bisnis, Chandra Asri berkomitmen untuk membangun dan mengintegrasikan kemitraan global yang mengutamakan layanan. Berinvestasi pada sumber daya manusia serta menjalankan program tanggung jawab perusahaan yang adil adalah inti dari semua yang perusahaan lakukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis Chandra Asri.
"Kami menggabungkan teknologi dan fasilitas pendukung terkini untuk mengoperasikan satu-satunya pabrik Naphtha Cracker di negara ini guna menghasilkan Olefins (Ethylene, Propylene), Pygas dan Mixed C4, juga Polyolefins (Polyethylene dan Polypropylene)," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Selasa pekan ini.
Fasilitas produksi Chandra Asri meliputi tiga train untuk produk Polyethylene dan Polypropylene. Selain itu, TPIA juga mengoperasikan satu-satunya pabrik Butadiene di Indonesia. Pabrik Butadiene tersebut menggunakan Mixed C4 yang dihasilkan dari pabrik Olefins sebagai bahan bakunya.
Advertisement
Ekspansi Chandra Asri
Emiten berkode TPIA juga menghasilkan 340KTA Styrene Monomer. Chandra Asri adalah produsen tunggal untuk Ethylene, Styrene Monomer, dan Butadiene dalam negeri dan juga produsen Polyethylene dan Polypropylene terbesar di Indonesia.Â
Selain itu, Perseroan juga memproduksi bahan baku plastik yang akan menghasilkan berbagai produk termasuk produk kemasan, pipa, otomotif, elektronik dan berbagai produk lainnya.
Untuk menangkap nilai tambah atas rantai produk petrokimia Chandra Asri, bersama-sama dalam usaha patungan dengan produsen ban multinasional, Compagnie Financière du Groupe Michelin (Michelin) sebagai mitra strategis perusahaan, Chandra Asri mendirikan PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) yang memproduksi bahan baku untuk ban ramah lingkungan.
Tak hanya itu, Chandra Asri pun berkomitmen melayani permintaan produk petrokimia dalam negeri dengan lebih baik serta berupaya meringankan beban impor negara, perusahaan juga membangun kompleks petrokimia kedua, yakni PT Chandra Asri Perkasa.Â
Dengan ekspansi ini, Chandra Asri bertujuan untuk mempertahankan kepemimpinan di pasar dan juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia serta meningkatkan neraca perdagangan.
Sementara itu, Chandra Asri juga membangun fondasi kekuatannya dari merger antara PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri, yang kemudian menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri).Â
Setelah merger, Perseroan menyambut SCG Chemicals Co. Ltd sebagai salah satu mitra strategis dan pemegang saham. SCG Chemicals bergabung dengan PT Barito Pacific Tbk, yang merupakan pemegang saham mayoritas Chandra Asri, menjadikan Chandra Asri sebagai perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.
Kinerja Keuangan Chandra Asri pada Kuartal III 2022
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan kinerja keuangan beragam hingga September 2022. Chandra Asri Petrochemical mencatat kenaikan pendapatan tetapi alami rugi.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (7/11/2022), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk meraih pendapatan naik 3,5 persen menjadi USD 1,94 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,88 miliar.
Hal ini seiring harga penjualan rata-rata lebih tinggi USD 1.292/T selama sembilan bulan pertama 2022 dibandingkan periode sama tahun lalu USD 1.145/T dengan volume penjualan lebih rendah sebesar 1.568 KT dari periode sembilan bulan 2021 sebesar 1.651 KT.
Beban pokok pendapatan bertambah 24,3 persen menjadi USD 1,95 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,57 miliar.
Beban pokok pendapatan naik sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku dengan rata-rata Naphta pada USD 851/T pada sembilan bulan pertama 2022 dibandingkan dengan rata-rata USD 619/T pada sembilan bulan pertama 2021.
Advertisement