Liputan6.com, Jakarta Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melaporkan, pendaftar aplikasi MyPertamina untuk mendapat BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar tembus angka 5 juta kendaraan di akhir Februari 2023.
"Masyarakat untuk subsidi tepat sasaran sudah mencapai 5 juta kendaraan. Jadi ini cukup banyak antusiasme masyarakat supaya BBM ini bisa benar-benar tepat sasaran," ujar Irto saat ditemui di tengah acara Economic Outlook 2023 di St Regis Hotel, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga
Irto menyampaikan, proses pendaftaran MyPertamina sudah diimplementasikan pada kurang lebih 200 kabupaten/kota. Menurut dia, penggunaannya sudah dirasakan manfaatnya oleh angkutan truk penikmat Solar.
Advertisement
"Bisa dilihat bagaimana berkurang antrian kendaraan, karena mereka benar-benar yang membeli menggunakan QR Code atau yang terdaftar lah yang bisa membeli sesuai kuota dari BPH migas," ungkapnya.
Sejauh ini, Irto menyebut pendaftaran MyPertamina baru ditujukan untuk mobil atau kendaraan roda empat lebih lain.
"Itu masih kendaraan roda empat, belum ke kendaraan roda dua. Karena roda dua jumlahnya kan cukup banyak ya. Sementara kalau kita lihat secara total konsumsi BBM lebih banyak roda empat ke atas, termasuk roda 6, di atas 6," paparnya.
Mengutip data Pertamina, dari total 5 juta pendaftar di aplikasi MyPertamina, persentase jenis kendaraan Pertalite mencapai 54 persen. Sedangkan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan mencapai 46 persen.
Dari data tersebut, untuk pengguna Pertalite yang mendaftar 80 persen didominasi oleh pengguna pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya cukup seimbang, antara pengguna pribadi maupun kendaraan umum.
BPH Migas Pantau Konsumsi BBM Subsidi 3,4 Juta Pengguna MyPertamina
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berkomitmen terus memantau penyaluran BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar tepat sasaran yang disalurkan PT Pertamina (Persero). Utamanya yang dilakukan melalui aplikasi MyPertamina.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan, MyPertamina merupakan aplikasi yang diluncurkan dalam rangka program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Penggunaan MyPertamina dimaksudkan untuk memastikan proses penyaluran BBM subsidi benar-benar tepat sasaran.
"BPH Migas akan melakukan monitoring implementasi full cycle subsidi tepat pada SPBU yang berada di kabupaten/kota yang menjadi program pelaksanaan uji coba," kata Erika pada kegiatan media visit EMTEK Group, dikutip Rabu (18/1/2023).
Menurut catatan BPH Migas, ada sebanyak 3.384.428 kendaraan yang telah mendaftar di platform MyPertamina, dengan 3.383.647 kendaraan sudah terverifikasi, dan 203 lainnya belum terverifikasi.
Untuk yang sudah terverifikasi, mayoritas merupakan konsumen Pertalite sebanyak 2.280.612 kendaraan. Sedangkan 1.103.234 kendaraan lainnya merupakan pengguna Solar subsidi.
Secara implementasi, PT Pertamina Patra Niaga juga telah melakukan uji coba penerapan platform MyPertamina dalam pembelian Solar subsidi di 34 kota/kabupaten. Tujuannya, untuk membatasi angka konsumsi sekaligus menghindari aksi oknum-oknum penimbun.
Advertisement
Lokasi Uji Coba
Adapun lokasi uji coba tersebut yakni diterapkan di Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Banjar Baru, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Pekalongan.
Kemudian, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Lebak, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Sukoharjo, Kota Banjarmasin, Kota Madiun, Kota Banda Aceh, Kota Cirebon, Kota Mojokerto, Kota Pekalongan, Kota Banjar, Kota Kediri, dan Kota Payakumbuh.
Terkait mekanisme pembelian, kendaraan yang sudah terdaftar di MyPertamina akan diberikan kode QR. Kode tersebut bisa dicetak dan nantinya dipindai petugas SPBU saat melakukan transaksi Solar subsidi. Sistem otomatis bisa membaca adanya transaksi berulang yang diindikasikan sebagai modus penyalahgunaan BBM bersubsidi.