QRIS Dipakai untuk Penipuan Kotak Amal di Masjid, BI Minta Masyarakat Tingkatkan Keamanan Transaksi

Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada masyarakat, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), dan pedagang/merchant untuk bersama-sama meningkatkan keamanan bertransaksi memakai QRIS.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Apr 2023, 21:44 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 21:44 WIB
BI Menyayangkan Penyalahgunaan QRIS di Tempat Ibadah
Bank Indonesia (BI) menyayangkan penyalahgunaan QRIS di tempat ibadah. BI pun meminta untuk tingkatkan keamanan transaksi. (freepik/rawpixel.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada masyarakat, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), dan pedagang/merchant untuk bersama-sama meningkatkan keamanan bertransaksi dengan memakai QR Indonesian Standard (QRIS).Hal ini setelah akun QRIS disalahgunakan untuk melakukan penipuan di sejumlah tempat ibadah di Jakarta.

Dikutip dari Antara, Selasa (11/4/2023), masyarakat diminta untuk tidak melakukan transaksi apabila menemukan kejanggalan atau informasi yang tidak sesuai dalam aplikasi dengan profil pedagang atau merchant yang menerima pembayaran.

Untuk PJP, Asosiasi Sistem Pembayaran (ASPI) juga telah menerbitkan pedoman edukasi kepada pedagang atau merchant dan pengguna QRIS agar dapat meningkatkan keamanan transaksi QRIS.

Pedagang atau merchant juga diharapkan dapat memastikan keamanan QRIS yang ditampilkan agar tidak dapat diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang.

Selain itu, secara regular pedagang/merchant diharapkan juga senantiasa memeriksa QRIS miliknya sehingga QRIS yang ditampilkan memang benar QRIS milik pedagang/merchant terkait dan tidak diganti atau diubah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Dalam hal terdapat pedagang/merchant yang merasa dirugikan dengan tindakan penipuan oleh pihak/oknum yang tidak bertanggung jawab, dapat melaporkan kepada penegak hukum untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Direktur Eksekutif Departmen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.

Selain itu, Erwin menuturkan, pihaknya telah memblokir akun QRIS yang disalahgunakan untuk melakukan penipuan di sejumlah tempat ibadah di Jakarta.

“BI menyayangkan penyalahgunaan QRIS di rumah ibadah. Atas penyalahgunaan QRIS tersebut, BI berkoordinasi dengan PJP agar QRIS yang disalahgunakan tidak dapat lagi menerima pembayaran agar tidak merugikan masyarakat dan pengelola rumah ibadah,” ujar dia.

 

 

 

Pengurus Masjid Istiqlal Temukan 50 Barcode QRIS Palsu Tertempel di Kotak Amal

Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal. (Dok. Liputan6.com/Dyra Daniera)

Sebelumnya, pengurus Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kembali menjadi korban atas pelaku penipuan barcode QRIS palsu kotak amal masjid.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah.

"Iya betul. Ada petugas kita yang curiga (barcode QRIS)," kata Abu saat dikonfirmasi, Senin, 10 April 2023.

Abu mengungkap, barcode QRIS yang dicurigai petugas masjid bertulis seperti mana QRIS lain yang diduga dipasang pelaku di masjid-masjid lain, yakni 'Restorasi Masjid'. Tulisan itu terpasang sekitar 50 titik di masjid Istiqlal, Jumat (7/4) lalu.

"Kok ada tulisan restorasi masjid. Ada sekitar 50. Sekitar 3 hari yg lalu," ucapnya.

Adapun atas kejadian ini, Abu telah melaporkan ke pihak bank agar diusut dan ditelusuri siapa pemilik rekening QRIS tersebut. Sejalan dengan rencana untuk melaporkan ke pihak kepolisian.

Sebelumnya, Polisi mulai menerima sejumlah laporan atas kasus dugaan penipuan memakai sistem pembayaran QRIS yang dipasang di kotak amal sejumlah masjid di Jakarta Selatan (Jaksel). Laporan itu diterima usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.

"Untuk saat ini indikasinya sudah lebih dari satu lokasi, lebih dari satu lokasi ada di Kebayoran Lama, dan ada di Pancoran, Pondok Indah dan Kalibata jadi ada beberapa lokasi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy kepada wartawan, Senin (10/4).

Dari temuan beberapa lokasi kejadian, kata Irwandhy, polisi saat ini telah menerima laporan dari salah satu korban yang mengadukan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan. 

"Korban per tadi siang salah satu korban dari beberapa tempat sudah membuat laporan polisi di polres, di sini, salah satunya dari Pancoran. Ada beberapa korban lain yang sudah kami komunikasikan apakah mau buat laporan polisi tapi sampai saat ini baru satu korban," sebutnya.

 

 

 

Polisi Kejar Pelaku

Transaksi Digital Askrindo Tingkatkan Gerakan Literasi Masyarakat
Pengunjung bertransaksi menggunakan QRIS atas Pembelian Asuransi Kecelakaan Diri Askrindo pada gelaran Java Jazz Festival 2022 di booth DigiAsk Hall C2, JIExpo Kemayoran, Jakarta (28/05/2022). Transaksi ini meningkatkan literasi masyarakat atas kemudahan pembelian Asuransi secara online. (Liputan6.com/HO/Iqbal)

Atas adanya laporan tersebut, Irwandhy menyampaikan pihaknya saat ini tengah memprofiling pelaku untuk proses identifikasi. Proses identifikasi menggunakan rekaman CCTV dan mengambil keterangan dari pada saksi.

Apabila dari hasil identifikasi telah selesai. Maka penyidik akan segera memburu pelaku untuk segera diproses dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan QRIS kotak amal.

"Pelaku kami dalami sampai saat ini masih kami profiling, mohon doanya dalam waktu dekat bisa kita identifikasi dan kita lakukan penetapan terhadap tersangka," jelasnya.

Adapun, modus penipuan memakai scan qris pada kotak amal ramai menjadi perhatian usai diunggah akun instagram @jakartakota_. Modus ini dilakukan dengan mengganti barcode yang terpasang dalam kotak amal oleh pelaku.

"Waspada 'scab qris palsu' di kotak amal, gunakan uang tunai jika ragu saat hendak shodaqoh. Dan juga pindah ke masjid Kalibata menempelkan Qris juga," tulis keterangan video tersebut.

Sementara dari rekaman video CCTV, terekam seorang pria gempal memakai kemeja turut memasang barcode di beberapa kotak amal. Dari keterangan waktu cctv, kejadian itu tertulis terjadi sekitar awal bulan April.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam 

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya