Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut terjadi di Tol Semarang-Solo yang mengakibatkan meninggalnya 7 orang. Kementerian Perhubungan pun ikut buka suara.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkap, Kementerian Perhubungan turut berduka atas kejadian kecelakaan maut yang terjadi tersebut. Diketahui, kecelakaan ini terjadi mendekati musim mudik Lebaran 2023.
Baca Juga
"Kami turut prihatin dan berduka cita atas kejadian kecelakaan ini," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat (14/4/2023).
Advertisement
Adita menegaskan Kemenhub akan menyerahkan proses pengusutan soal penyebab kecelakaan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kemudian, proses hukum pun akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Mengenai penyebab kecelakaan kami akan serahkan sesuai prosedur investigasi yang dalam ini merupakan wewenang KNKT dan pihak kepolisian," tegasnya.
Informasi, kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang dan melibatkan 8 kendaraan terjadi di jalan tol Semarang-Solo. Tepatnya di KM 487+600, Boyolali, Jawa Tengah pada Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Penyebab kecelakaan diduga karena ada truk tronton dengan muatan penuh menambrak minibus dan beruntun ke kendaraan lainnya.
Kecelakaan Maut
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy melalui keterangan resminya mengatakan, sebanyak 7 orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan beruntun tersebut.
"Meninggal dunia 7, luka berat 2, luka ringan 4," katanya.
Dari keterangan awal, kata Iqbal, kecelakaan terjadi karena tronton pengankut besi bermuatan penuh melaju dari arah Semarang ke Solo lalu mengalami rem blong dan menabrak mobil-mobil yang ada di depannya.
Advertisement
Tronton Tabrak Minibus
"Tronton mengangkut besi diduga overload dari arah Semarang ke Solo menabrak elf yang sedang berjalan terdorong ke kiri, (lalu) menabrak truk tangki yang berhenti. Kemudian tronton tersebut bablas menabrak truk muatan paket, kemudian menabrak lagi truk lainnya dan menabrak trailer muatan mobil," katanya.
Sementara itu, Dirut Jasaraharja saat dihubungi mengatakan, sampai saat ini dua korban sudah diidentifikasi berasal dari Nganjuk dan korban masih berada di RS Boyolali.
"Dua korban sudah diidentifikasi berasal dari Nganjuk," katanya.