Fakta-Fakta Harga Telur Makin Melambung, Imbas Biaya Produksi hingga Distribusi

Harga telur makin mahal. Bahkan pada 19 Mei 2023, harga telur tembus Rp 44.000 per kg di Tual, Maluku.

oleh Agustina MelaniArief Rahman HakimTira Santia diperbarui 20 Mei 2023, 18:09 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 18:00 WIB
Jelang Ramadan Harga Telur Ayam Merangkak Naik
Harga telur di pasar makin mahal. Harga telur terus naik tersebut juga disayangkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).(merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Harga telur di pasar makin mahal. Harga telur terus naik tersebut juga disayangkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan menuturkan, harga telur di Jabodetabek di kisaran Rp 31.000-Rp 34.000 per kilogram (kg). Di luar Jawa atau wilayah timur Rp 38.000 per kg bahkan lebih dari Rp 40.000 per kg.

Reynaldi mengungkapkan, harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir. IKKAPI juga menemukan dua hal. Pertama, adalah karena faktor produksi. Faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi.

Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya didistribusikan ke pasar, tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga telur terus merangkak naik.

“Dua hal ini kami berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus naik,” tutur dia.

Selain itu, IKAPPI juga melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi atau beberapa elemen atau beberapa lembaga, atau perorangan sehingga supply di pasar terganggu.

Berikut sejumlah fakta-fakta terkait harga telur yang melambung tinggi  yang dihimpun, Sabtu (20/5/2023):


Biaya Produksi Mahal

Jelang Ramadan Harga Telur Ayam Merangkak Naik
Pekerja saat mengangkut peti telur ayam di salah satu agen di Jakarta, Selasa (14/3/2023). Menjelang Ramadan harga telur ayam merangkak naik kisaran 8-10 persen dari bulan sebelumnya menjadi Rp30.000 per kilogram. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofi Yasifun menuturkan, kenaikan harga telur disebabkan permintaan yang naik. Hal ini seiring kegiatan hajatan yang kembali ramai.

“Harga telur naik ini karena demand naik, orang hajatan ramai, hidup kembali normal setelah libur Panjang. Pasca Idulfitri selalu kami data, pada tahun-tahun sebelumnya puncak kenaikan harga biasanya di H+21 sampai H+27 lebaran, dan tahun ini juga sama ada kenaikan, dan puncak harga saat ini sudah berlalu dan akan turun landai mulai Sabtu kemarin. Hari ini on farm (di tingkat peternak) telur di harga Rp 26.000 per Kg,” tutur dia,  pada Rabu, 17 Mei 2023.

Ia berpendapat, harga telur di tingkat konsumen Rp 26.000 per Kg tersebut merupakan harga yang wajar. Hal ini tidak terlepas dari biaya produksi saat ini yang juga lebih tinggi dari sebelumnya.

“Sekarang biaya produksi juga sudah berbeda menjadi tinggi, sehingga harga telur di konsumen sekitar Rp 29.000 sampai dengan Rp 30.000 per Kg adalah wajar,” tutur dia.

Rofi mengakui, pemerintah telah melakukan upaya yang tepat dalam menjaga keseimbangan harga telur. Seperti program bantuan telur dan daging ayam yang tengah berjalan, dia menilai, program yang dijalankan NFA tersebut secara efektif bisa menjaga harga telur tetap stabil.

“Program bantuan telur dan daging ayam sangat bagus untuk mengurangi angka stunting, dan melibatkan peternak rakyat mandiri sebagai penyedia dengan kategori telur premium. Ini bisa membantu meningkatkan demand telur dan daging ayam, sehingga harga akan ada margin dan peternak bisa berproduksi dengan baik, karena harga sering di bawah HPP di kandang/on farm selama ini, apalagi saat pandemi, kami banyak yang gulung tikar,” ujar dia.


Harga Pakan Tinggi dan Proses Distribusi yang Tak Sesuai

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Telur ayam terlihat di sebuah peternakan di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga telur di Jabodetabek di kisaran Rp 31.000-Rp 34.000 per kilogram (kg). Di luar Jawa atau wilayah timur Rp 38.000 per kg bahkan lebih dari Rp 40.000 per kg.

IKKAPI juga menemukan dua hal di tengah kenaikan harga telur. Pertama, adalah karena faktor produksi. Faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi.

Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya didistribusikan ke pasar, tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik.

“Dua hal ini kami berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus naik,” tutur dia, Kamis, 18 Mei 2023.

Selain itu, IKAPPI juga melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi atau beberapa elemen atau beberapa lembaga, atau perorangan sehingga supply di pasar terganggu.


Harga Telur Sentuh Rp 44 Ribu per Kg

Permintaan Telur Ayam di Jakarta Mulai Naik
Telur ayam ras yang dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (5/3/2023). Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta menyampaikan bahwa terdapat peningkatan permintaan kebutuhan pangan masyarakat jelang Ramadan 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasiona (PIHPS), Jumat, 19 Mei 2023, harga telur ayam paling tinggi di Tual, Maluku, yang menyentuh Rp 44.000 per kg. Di Kota Ambon, harganya juga naik, dari sebelumnya Rp 34.000 kini dijual menjadi Rp 35.600 per kg.

Harga telur mahal juga terjadi di Provinsi Papua. Di Jayapura, Mimika, dan Merauke, harga telur ayam dibandrol Rp 37.100 per kg. Sementara untuk Provinsi Papua Barat, terdiri dari Kota Sorong dan manokwari, harga telur ayam dibanderol Rp 38.050 per kg.

Pedagang Kue Mengeluh

Pedagang kue Asriani Rasyid (46) asal Makassar mengeluh karena harga telur menjadi mahal. Per tray atau per rak isi 30 butir yang biasanya di kisaran Rp 45.000 dengan ukuran telur sedang, namun menjadi Rp 60.000 per tray.

"Iya sekarang harga telur melonjak sekali harganya, yang biasanya beli harga Rp 45.000 /rak untuk telur yang besarnya sedang, sekarang harga nya jadi Rp 60.000, itupun kecil-kecil," ujar Asriani kepada Liputan6.com, Sabtu, 20 Mei 2023.

Akibatnya, kenaikan harga telur tersebut berdampak pada usaha kuenya. Alhasil keuntungan yang diperoleh Asriani menjadi berkurang.

"Berpengaruh sekali, karena keuntungan menjadi kecil," ucapnya.

 

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya