Fix, Menteri Bahlil Pastikan LG Tak Jadi Cabut dari Proyek Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Saat mandeknya negosiasi antara LG Energy Solutionsdan pihak Indonesia yang diwakili Antam waktu itu, karena ada bahasan yang cukup alot. Hanya saja, hingga saat ini, Menteri Bahlil telah memastikan kalau rencana itu tetap berjalan dan LGES tak jadi mundur.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Jun 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 20:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Bahlil pastikan konsorsium LG Energy Solution tetap garap proyek baterai kendaraan listrik. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan konsorsium LG Energy Solutions tetap jadi menggarap produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia. Menyusul, aspek negosiasi yang berjalan sebelumnya disebut telah rampung.

Diketahui, pada awal 2023, LGES sempat dikabarkan terancam batal untuk ikut serta menggarap proyek baterai kendaraan listrik. Lantaran, masih ada proses negosiasi untuk menentukan siapa yang akan terlibat langsung di Indonesia.

"Udah hampir habis (selesai negosiasinya) LG konsorsiumnya sudah beres nggak ada yang berubah LG itu," ujar dia saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Dia menyebut, saat mandeknya negosiasi antara LGES dan pihak Indonesia yang diwakili Antam waktu itu, karena ada bahasan yang cukup alot. Hanya saja, hingga saat ini, Bahlil telah memastikan kalau rencana itu tetap berjalan dan LGES tak jadi mundur.

Bahkan, dalam waktu dekat, dia menyebut akan ada pertemuan dengan BUMN yang juga ikut menggarap. Dalam hal ini merujuk pada MIND ID dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang bakal menjalin kerja sama.

"Waktu itu untuk LG disetop sedikit karena masih negosiasi, negosiasinya udah selesai, suratnya udah dikasih ke kami dan kami sudah mau start mungkin pertengahan bulan ini sudah mulai rapat-rapat dengan BUMN untuk segera diselesaikan," jelasnya.

Pertemuan itu nantinya akan membahas mengenai penghitungan nilai keekonomian dari proses penambangan hingga memproduksi baterai kendaraan listrik.

"Terkait dengan harga dari tambang, berapa nilai valuasinya itu aja, yang lainnya udah selesai kok udah lebih maju lah, mereka kan tahun depan kan sudah memproduksi baterai cell 10 giga (gigawatt) pertama, jadi menurut saya sih akan jauh lebih cepat proses tahapan berikutnya," paparnya.

 

Tetap Lanjut

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Kompleks DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Bahlil pastikan konsorsium LG Energy Solution tetap garap proyek baterai kendaraan listrik. (Arief/Liputan6.com)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa LG Energy Solution tidak mundur dari konsorsium, atau kerjasama usaha patungan pabrikan baterai listrik Indonesia Battery Corporation (IBC).

Bahlil menganggap kemungkinan itu sulit dipikirkan, lantaran LG telah menanamkan investasi dalam jumlah tak sedikit untuk investasi pabrik baterai kendaraan listrik, lebih dari USD 1 miliar atau Rp 15,2 triliun.

"LG tetap jalan terus. Orang udah investasi, gimana batal. 10 giganya udah dibangun di Karawang. Masa konstruksinya selesai tahun 2023 ini. Mana batal, itu investasi sudah kucur USD 1 miliar lebih," sebutnya dalam sesi konferensi pers, Kamis (16/2/2023).

Diakui Bahlil, dirinya juga sudah tatap muka langsung dengan bos LG hingga MIND ID dalam waktu dekat ini. Sehingga ia punya keyakinan jelas perusahaan asal Korea Selatan itu tidak jadi menarik investasinya di IBC.

"Baru 4 hari lalu saya rapat dengan LG di kantor ini. Urusan LG di Kantor Kementerian Investasi, bukan di tempat lain. Kalau mau tanya, tanya ke sini," tegas dia.

 

Tak Berubah

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri ndonesia Economic Outlook 2022 and The G20 Precidency, di Davos, Swiss
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menghadiri ndonesia Economic Outlook 2022 and The G20 Precidency, di Davos, Swiss

Oleh karenanya, Bahlil meyakinkan, keterlibatan LG dalam joint venture IBC tidak ada perubahan sedikit pun. Perusahaan gabungan itu tetap akan jalan bekerjasama di pabrikan baterai kendaraan listrik.

"Yang ada berubah adalah anggota konsorsiumnya. Kalau anggota konsorsium kan urusan internal mereka. Memang mereka melaporkan ada perubahan di konsorsium. Tadinya mungkin 4 jadi 5," ungkapnya.

"Itu kan terintegrasi, dari mining, smelter, precussor, katoda, battery cell. Mungkin ada beberapa JV, di-switch-switch. Tapi saya pikir itu aksi korporasi biasa," pungkas Bahlil.

 

Sempat Mandek

LG Energy Solution (LGES) dikabarkan telah sepakat terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia bersama PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. Ini berkaitan dengan pembuatan perusahaan patungan atau joint venture.

Hal ini diungkap Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho. Dia memastikan LGES sepakat menjalin kerja sama dengan Antam sejak diskusi yang berjalan pada 7 Februari 2023 lalu.

Nantinya, LGES akan terlibat dalam proyek yang diberinama Proyek Titan. Sebelumnya, dikabarkan diskusi antara keduanya mengalami kebuntuan.

"Project Titan, projek ini mirip dengan pertama (projek Dragon), ini dilakukan dengan LGES dari Korea, mereka nomor tiga terbesar di dunia, Per 7 Februari mereka sudah datang lagi memberikan komitmen mengenai konsorsium members," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2/2023).

Perlu diketahui, Proyek Titan yang dimaksud adlaah salah satu proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Nantinya, Antam dan LGES bakal melakukan pengolahan nikel hingga menjadi baterai kendaraan listrik. Artinya, ada hilirisasi pemanfaatan bijih nikel menjadi barang jadi.

"Dan ditargetkan mereka berproduksi di 2025 Tau 2026 untuk end to end," kata dia.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya