Bulog Belum Dapat Perintah Impor 1 Juta Ton Beras India

Pemerintah berencana menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton. Penambahan impor beras demi mengantisipasi dampak fenomena El Nino.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Jun 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 08:30 WIB
Budi Waseso dan Zulkifli Hasan Tinjau Kedatangan Beras Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku belum mendapatkan penugasan dari Pemerintah terkait rencana untuk menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku belum mendapatkan penugasan dari Pemerintah terkait rencana yang diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton dari India.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menegaskan, biasanya penugasan resmi dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Kementerian/Lembaga terkait. Namun, hingga detik ini rakortas belum dilakukan.

"Kalau pelaksanaannya akan diserahkan ke Bulog, tapi belum lewat Rakortas dengan perhitungan-perhitungan. Rakortas kapan? Belum kan karena belum ada emergency," kata Buwas saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Kendati demikian, dari pihak Kementerian Perdagangan sendiri saat ini sudah dalam proses kontrak dengan India. Tetapi, kontrak itu hanya sebagai antisipasi jika kedepannya Indonesia kekurangan pasokan beras. Jika hal itu terjadi, maka keran impor beras tambahan akan dibuka.

"Kontrak itu boleh saja, tetapi belum tentu dilaksanakan. Hanya sesuai kebutuhan. Jadi jangan kita dapat penugasan impor langsung impor. Karena pangan itu bisa bermasalah kalau disimpan lama. (Sebanyak) 1 juta ini untuk ancang-ancang atau antisipasi," ujarnya.

Sebagai informasi, kontrak yang dilakukan Kemendag pun dengan India semata-mata demi mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang bisa menyebabkan kebutuhan beras nasional berkurang.

Lebih lanjut, untuk tahun 2023 Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Impor beras tahap pertama sebanyak 500.000 ton telah direalisasikan. Sementara sisa target impor 1,5 juta ton lainnya masih belum dilakukan.

"Belum direalisasikan, karena nanti kalau tiba tiba didatangkan produksi disini banyak nanti gimana? Jadi kalau impor kita dapat kuota 2 juta tapi tidak semerta-merta kita ambil semua karena masih ada produksi dalam negeri," tegas Buwas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemerintah Mau Tambah Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Budi Waseso dan Zulkifli Hasan Tinjau Kedatangan Beras Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) melihat beras impor saat meninjau aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, pemerintah berencana menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton dari sebelumnya 2 juta ton. Penambahan impor beras demi mengantisipasi dampak fenomena El Nino yang bisa menyebabkan kebutuhan beras nasional berkurang.

Ini diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Rencananya, penambahan kuota beras diimpor dari India.

Mendag bahkan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) perihal 1 juta ton beras impor tersebut dengan India.

"Beras kita memang harus ambil walaupun kadang-kadang enggak populer ya, tapi kita harus ambil inisiatif karena nanti kalau El-Nino berat keadaannya kita nggak boleh beras kurang. Oleh karena itu saya sudah MoU dengan India 1 juta, sewaktu-waktu kita bisa beli," ujar Mendag di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (15/6/2023).

Zulhas menerangkan, awalnya impor dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang memberi mandat kepada Perum Bulog untuk mengimpor 2 juta ton sepanjang tahun 2023.

"Iya di luar, itu 2 juta totalnya kalau sama Bapanas, ini baru MoU untuk harga tetap dan barangnya ada, tetapi belum kita beli tapi sudah ada MoU, G to G jadi kita sudah punya. Tahun ini kalau darurat kiita beli membeli barangnya sudah ada," terangnya.


Penugasan Bapanas

Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (BPN) menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).

Penugasan itu disampaikan melalui Surat Penugasan Badan Pangan Nasional yang ditandatangani pada 24 Maret 2023.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pengadaan impor beras sebagai tindak lanjut dari hasil rapat internal dengan Presiden Joko Widodo. Rapat tersebut membahas ketersediaan bahan pangan menjelang Idul Fitri dan mudik lebaran.

"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023, pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," demikian penugasan.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia
INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya