BPKP Kawal Akuntabilitas Bantuan ke Myanmar

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) turut serta mengawasi penyaluran bantuan kemanusiaan masyarakat Indonesia kepada masyarakat Myanmar

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Jun 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 16:30 WIB
Gedung kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Gedung kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) (dok: Ist)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) turut serta mengawasi penyaluran bantuan kemanusiaan masyarakat Indonesia kepada masyarakat Myanmar yang beberapa waktu lalu terdampak siklon tropis Mocha.

"BPKP berterima kasih diikutsertakan di dalam delegasi ini dengan tugas untuk mengawal akuntabilitas keuangan maupun kinerja penyaluran bantuan ini," ujar Wawan Yulianto Direktur Pengawasan Bidang Sosial dan Penanganan Bencana BPKP.

Dijelaskan, keikutsertaan BPKP dalam pemberian bantuan ke Myanmar guna memastikan kesesuaiannya.

"Kami juga dilibatkan dalam pengiriman bantuan ke Pakistan, Vanuatu dan beberapa negara lainnya, bantuan yang disalurkan tentu harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel," ujarnya.

Bantuan kemanusiaan dilepas langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri serta delegasi Indonesia di bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/6/2023).

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pengiriman bantuan ini merespons surat resmi permintaan bantuan yang dikirimkan Myanmar kepada Indonesia. Dirinya menjelaskan kalau bantuan ini merupakan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk masyarakat Myanmar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Isi Bantuan

Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy pada konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Kamis, 22 Juni 2023. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Menko Muhadjir menerangkan, bantuan yang diberikan berupa logistik dan peralatan sebanyak 45 ton yang terdiri dari terpal, tenda keluarga, tenda pengungsi, perkakas pertukangan, makanan siap saji, peralatan higienis, selimut, matras, dan generator dengan nilai kurang lebih 525.464 dolar AS atau Rp7,8 miliar.

Dirinya juga menambahkan kalau Indonesia juga menyediakan alat angkut pesawat Hercules untuk membawa bantuan dari negara ASEAN (AHA Center) dari depo Subang di Malaysia ke Yangon, Myanmar.

Bantuan tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 8560 dan My Indo Airlines, yang sesuai jadwal akan tiba di bandara internasional Yangon, Myanmar pada pukul 17.00 waktu setempat pada hari yang sama.

 


Kondisi Myanmar

Topan Mocha Menuju Myanmar dan Bangladesh
Sebuah topan tropis menguat di Teluk Benggala dan diproyeksikan melanda Myanmar barat dan Cox's Bazar di Bangladesh, tempat sekitar satu juta pengungsi Rohingya tinggal di tempat penampungan. (AFP/Sai Aung Main)

Seperti diketahui, siklon tropis Mocha telah merusak fasilitas publik dan infrastruktur bangunan di sebagian besar wilayah Rakhine State. Data sementara memperkirakan ada sekitar 1,23 juta orang terdampak dan 70 persen dari Rakhine State mengalami kerusakan.

Di samping itu musim hujan semakin memperburuk situasi di mana sebagian besar fasilitas publik rusak parah. Akibatnya, ribuan korban harus mengungsi ke tempat penampungan sementara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya