Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) target mengeluarkan acuan harga eceran tertinggi (HET) tabung gas LPG 3 kg bersubsidi pada Agustus 2023 ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, kebijakan ini ditetapkan untuk menekan selisih harga jual LPG 3 kg yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca Juga
"HET memang didasarkan kepada peraturan pemerintah daerah. Kita evaluasi hal itu, terutama di beberapa daerah yang jauh. Perlu buat pedoman dan dilaksanakan," ujar Tutuka dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/8/2023).
Advertisement
Dalam menetapkan pedoman harga eceran tertinggi LPG 3 kg ini, Kementerian ESDM bakal berkoordinasi dengan masing-masing pemerintah daerah. Sehingga disparitas harga jual tabung gas melon antar daerah tidak terlalu jomplang.
"Diharapkan pada bulan ini diselesaikan pedoman untuk tentukan HET itu. Sekarang masing-masiny daerah tetapkan HET, dan kenyataannya lebih tinggi dari HET," imbuh Tutuka.
Harga Jual Eceran
Seperti diketahui, harga jual eceran LPG 3 kg dari pangkalan resmi Pertamina kepada agen penyalur berada di level Rp 4.250 per kg, atau Rp 12.750 per tabung.
Ketetapan harga ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquified Petroleum Gas Tabung 3 Kg. Serta, Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2008 tentang Harga Jual Eceran LPG Tabung 3 Kilogram.
Mengacu kedua aturan tersebut, harga tabung gas subsidi dapat bergerak fluktuatif di tingkat pangkalan atau sub penyalur mengikuti regulasi HET yang ditetapkan pemerintah daerah.
Adapun harga LPG 3 kg bisa lebih tinggi di tingkat pengecer, mitra penyalur rantai distribusi paling hilir yang menjual langsung ke konsumen akhir.
Transaksi Resmi LPG 3 Kg Melonjak 1,2 Juta Tabung di 31 Juli 2023
PT Pertamina Patra Niaga melaporkan adanya lonjakan jumlah transaksi LPG 3 kg pada 31 Juli 2023 lalu. Tak tanggung-tanggung, angkanya mencapai 1,2 juta tabung dalam satu hari transaksi LPG 3 kg.
"Transaksi tertinggi terjadi pada saat tanggal 31 Juli 2023 kemarin, dengan jumlah transaksi sebesar 1,2 juta tabung," ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, Kamis (3/8/2023).Namun, Riva mengaku senang dengan lonjakan tersebut. Sebab, itu merupakan transaksi resmi yang terekam secara digital dari konsumen akhir yang berhak menerima tabung gas melon tersebut.
"Ini merupakan salah satu indikasi bahwa masyarakat sudah mulai terbiasa dan mau melakukan pendataan di level pangkalan LPG ini untuk memanfaatkan sistem digitalisasi tersebut," ungkapnya.
6,7 Juta Konsumen
Menurut catatan Pertamina Patra Niaga, hingga 31 Juli 2023, hingga 31 Juli 2023, data yang sudah masuk ada 6,7 juta konsumen berhak penerima tabung gas LPG 3 kg.
"Jadi sebagai perbandingan, transaksi harian ada 8,8 juta per hari. Saat ini, untuk per tanggal 31 Juli 2023, kami berhasil mendata 6,7 juta konsumen pengguna LPG 3 kg, tercatat di seluruh pangkalan," terang Riva.
Advertisement
Pasokan LPG 3 Kg
Lebih lanjut, Riva turut berkomentar soal isu kurang lancarnya distribusi LPG 3 kg, sehingga menimbulkan kelangkaan. Terlebih, kelangkaan itu terjadi di wilayah perkotaan, dekat dengan pemukiman masyarakat.
"Kami lakukan inspeksi langsung ke lokasi. Didapatkan, ada tren peningkatan demand gara-gara hari libur dan acara yang sebabkan berkumpulnya masyarakat. Namun, kami koordinasi dengan seluruh region. Tentu saja mengacu pada pedoman kuota dari kementerian ESDM," sebutnya.
"Kami komitmen tidak ada gangguan dalam penyaluran LPG 3 kg. Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pemda dan Pemprov, tidak hanya kunjungan ke pangkalan, tapi ke lokasi yang kami bisa tambah jaringan, untuk pastikan ketersediaan LPG 3 kg," pungkasnya.