Subsidi Listrik 2024 Bengkak, Jadi Rp 75,8 Triliun

Dalam Buku II Nota Keuangan, tertulis untuk subsidi listrik pada rancangan APBN 2024 sebesar Rp75.831,2 miliar

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Agu 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2023, 11:00 WIB
PLN Cek Langsung Meteran Rumah Warga
Dalam Buku II Nota Keuangan, tertulis untuk subsidi listrik pada rancangan APBN 2024 sebesar Rp75.831,2 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengalokasikan subsidi listrik pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan outlook subsidi listrik di tahun 2023.

Dalam Buku II Nota Keuangan, tertulis untuk subsidi listrik pada rancangan APBN 2024 sebesar Rp75.831,2 miliar atau lebih tinggi7,0 persen apabila dibandingkan denganoutlook tahun 2023 sebesar Rp70.881,7 miliar.

"Peningkatan alokasi ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan volume listrik bersubsidi dan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik," demikian penjelasan dalam Buku Nota II Keuangan yang dikutip Kamis (17/8/2023).

Penyebab Kenaikan

Adapun penyebab kenaikan BPP sebagaimana dimaksud antara lain; kenaikan fuel mix BBM, dan peningkatan pemakaian bahan bakar biomassa untuk cofiring pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Tertulis juga bahwa arah kebijakan subsidi listrik tahun 2024 adalah untuk memberikan subsidi listrik kepada golongan yang berhak, subsidi listrik untuk rumah tangga diberikan secara tepat sasaran bagi rumah tangga miskin dan rentan.

Nantinya, pemerintah akan mendorong kebijakan penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan non-subsidi yang diselaraskan dengan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat.

 

Dorong Energi Terbarukan

Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif
Teknisi melakukan perawatan panel PLTS di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PT PLN menargetkan pengembangan lebih dari 1.000 megawatt PLTS atap yang terdiri dari inisiasi swasta dan PLN sendiri sesuai RUPTL dengan potensi tiga gigawatt untuk PLTS. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pada buku tersebut juga tertulis pemerintah fokus mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan.

Sementara itu, total anggaran subsidi untuk energi yang dialokasikan pemerintah pada rancangan APBN 2024 sebesar Rp442.2 triliun. Dari total anggaran tersebut, untuk subsidi dan kompensasi BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp114,3 triliun untuk subsidi non energi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.

"Untuk menjaga stabilitas harga terutama harga energi dan non energi. Untuk energi ini seperti LPG, listrik dan BBM," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024 di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta.

 

Konsumsi Masyarakat Naik

Smart Meter Pengganti Meteran Listrik
Program penggantian menjadi Smart Meter AMI di lingkungan kerja PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya pada tahun 2023 dimulai hari ini di kawasan Teguk Gong, Jakarta Utara, yang merupakan pelanggan PLN UP3 Bandengan. Dok PLN

Sri Mulyani menjelaskan, besarnya anggaran tersebut karena konsumsi energi masyarakat mengalami peningkatan.

Hal ini juga dipengaruhi nilai tukar rupiah menjadi Rp15.000, sehingga subsidi energi juga mengalami peningkatan.

"Kita lihat konsumsinya cukup meningkat tajam, kalau nilai tukar Rp15.000 ini berarti meningkatkan subsidi energi," kata Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya