Jumlah Milarder di Asia Turun, Tinggal 108.370 Orang

Populasi individu dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi di Asia menurun sekitar 10,9 persen tahun lalu, yang merupakan penurunan miliarder regional terbesar di dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Sep 2023, 22:13 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 22:08 WIB
Aturan WFH 75 Persen
Populasi individu dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi di Asia menurun sekitar 10,9 persen tahun lalu, yang merupakan penurunan miliarder regional terbesar di dunia.. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Populasi individu dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi di Asia menurun sekitar 10,9 persen tahun lalu, yang merupakan penurunan miliarder regional terbesar di dunia.

Hal itu diungkapkan dalam laporan dari perusahaan data, Altrata.

“Populasi ultra-kaya di Asia turun sebesar 11 persen pada tahun 2022, yang merupakan jumlah terbesar dibandingkan wilayah mana pun, menjadi 108.370 orang,” ungkap Altrata dalam laporannya, dikutip dari CNBC International, Jumat (8/9/2023).

Laporan tersebut menyebutkan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan lockdown yang ketat di China, perang di Ukraina, serta terganggunya rantai pasokan regional.

Pasar yang menggeluti industri teknologi, salah satunya Korea Selatan dan Taiwan menanggung beban terberat akibat melemahnya ekspor dan konsumsi akibat perang, kata perusahaan data global tersebut.

Punya Kekayaan Lebih dari USD 30 Juta

Menurut penelitian Altrata, individu dengan kekayaan bersih tinggi (UHNW) adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 30 juta.

Total kekayaan bersih penduduk super kaya di Asia kini mencapai USD 12,13 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan kekayaan miliarder di Eropa sebesar USD 11,73 triliun, menurut laporan tersebut.

 

Eropa Juga Turun

Ilustrasi orang kaya
Ilustrasi (iStock)

Eropa mencatat kinerja regional terburuk kedua, dengan penurunan sebesar 7,1 persen menjadi 100.850 individu dengan kekayaan bersih tinggi.

“Dampak langsung dari invasi Rusia ke Ukraina sangat besar, ungkap Altrata, terkait penurunan kekayaan individu kaya di Eropa.

Laporan Ultrata menyoroti, India termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia pada tahun 2022, yang mendukung peningkatan kekayaan sebesar 3 persen dalam populasi warga terkayanya.

Perekonomian India tumbuh sebesar 7,8 persen pada kuartal kedua 2023, menandai laju pertumbuhan tercepat dalam satu tahun.

 

Amerika Utara

ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan
ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan. (Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash)

Adapun wilayah Amerika Utara, pasar kekayaan ultra terbesar di dunia dengan kekayaan bersih gabungan sebesar USD 16,47 triliun, yang juga mencatat penurunan kekayaan miliarder sebesar 4 persen menjadi 142.990 individu, menurut laporan tersebut.

Sementara itu, Timur Tengah, Amerika Latin dan Karibia mengalami peningkatan besar dalam jumlah individu super kaya. Timur Tengah mencatat peningkatan populasi ultra-kaya sebesar 15,7 persen – sebagian besar disebabkan oleh lonjakan harga komoditas, sementara Amerika Latin dan Karibia mengalami peningkatan sebesar 17,5 persen.

“Dengan pasar kekayaan terbesar yang seluruhnya merupakan eksportir komoditas utama, portofolio aset regional didukung oleh peningkatan nilai tukar perdagangan akibat harga yang lebih tinggi,” ungkap Altrata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya