Naik, Ekspor Indonesia Tembus USD 22 Miliar di Agustus 2023

Sedangkan year-on-year, nilai ekspor Agustus 2023 mengalami penurunan cukup dalam sebesar 21,21 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus di tahun sebelumnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Sep 2023, 11:44 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 11:44 WIB
Neraca Perdagangan RI
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Nilai ekspor Indonesia pada bulan Agustus 2023 mencapai USD 22 miliar atau naik sebesar 5,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai ekspor Indonesia pada bulan Agustus 2023 mencapai USD 22 miliar atau naik sebesar 5,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kinerja Ekspor di bulan Agustus ini didorong oleh ekspor non-migas terutama untuk kelompok biji logam, tera dan abu, kemudian lemak dan minyak hewan nabati dan juga pakaian dan aksesoris terutama rajutan,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rilis BPS yang disiarkan secara daring pada Jumat (15/9/2023).

Sedangkan year-on-year, nilai ekspor Agustus 2023 mengalami penurunan cukup dalam sebesar 21,21 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus di tahun sebelumnya.

“Secara tahunan, penurunan terjadi baik di ekspor migas maupun non-migas, dan penurunan nilai ekspor ini melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun terutama disebabkan oleh harga komoditas unggulan di pasar global yang di tahun ini relatif lebih rendah,” bebernya.

Secara tahunan, total nilai ekspor Indonesia periode Januari-Agustus 2023 mencapai USD 171,52 miliar. Angka ini merupakan penurunan dari USD 194,57 miliar di periode yang sama 2022 lalu.

Ekspor Migas dan Nonmigas

Dilihat lebih rinci, ekspor migas Indonesia di bulan Agustus 2023 naik 7,50 persen atau senilai USD 1,23 miliar.

Kenaikan ekspor migas sebesar 7,50 persen ini dikarenakan peningkatan nilai ekspor komoditas hasil minyak yang naik 40,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Sementara ekspor nonmigas di bulan Agustus 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 5,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan nilai ekspor senilai USD 20,69 miliar,” papar Amalia.

BPS merinci, ekspor nonmigas tahunan Indonesia menurun 12,27 persen pada Januari-Agustus 2023 menjadi USD 161,13 miliar dari USD 183,68 miliar di periode tahun lalu.

 

Sektor Migas

Bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
Nilai ekspor Indonesia pada bulan Agustus 2023 mencapai USD 22 miliar atau naik sebesar 5,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara ekspor migas menurun hingga 4,66 persen menjadi USD 10,39 miliar pada Januari-Agustus 2023 dari USD 10,89 miliar tahun 2022 lalu.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi pada ekspor nonmigas sebesar USD 0,39 miliar.

Ada juga sektor pertambangan dan lainnya, yang menyumbang kontribusi sebesar USS 3,96 miliar, dan sektor industri pengolahan sebesar USD 16,33 miliar.

Pada bulan Agustus 2023, nilai ekspor non-migas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor. Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya.

Secara bulanan, semua sektor mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya sebesar 15,37 persen.

Ekspor hasil pertambangan pun naik cukup besar dibandingkan bulan sebelumnya, dimana komoditasnya adalah biji-tembaga, dan bahan mineral lainnya serta timah.

“Nilai ekspor ketiga komoditas ini memberikan kontribusi sebesar 33,31 persen dari total ekspor non-migas Indonesia pada bulan Agustus 2023,” imbuh Amalia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya