Lewat Kolaborasi Aktif, BRI Percaya Net Zero Emission Indonesia 2060 Bisa Tercapai

BRI turut mengambil peran dalam merealisasikan Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 sebagai salah satu aspirasi pemerintah.

oleh Nihel Rashiqa Rinaldo pada 04 Okt 2023, 13:08 WIB
Diperbarui 04 Okt 2023, 13:09 WIB
Lewat Kolaborasi Aktif, BRI Percaya Net Zero Emission Indonesia 2060 Bisa Tercapai
Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI turut mengambil peran dalam merealisasikan Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 sebagai salah satu aspirasi pemerintah. Untuk mendukung pencapaian visi misi tersebut, Perseroan telah menyusun strategi khusus. 

Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan pihaknya optimis dan yakni target net zero emission 20260 dapat tercapai. Namun dengan catatan semua pihak berkolaborasi aktif. 

“Bicara apa peran BRI dalam pencapaian target net zero emission 2060, kami sudah mempunyai policy namanya ESG roadmap. Dimana BRI akan mencapai NZE di tahun 2050. Nah, yang kedua, kebijakan itu tentu harus diimplementasikan. Kita juga sudah punya berbagai strategi, inisiatif, dan program bagaimana mengimplementasikan strategi itu baik di bisnis maupun di operasional,” ujarnya. 

Dalam ESG roadmap-nya, BRI bisa menurunkan emisi sekitar 30-40% di tahun 2030 secara bertahap. Hal ini beriringan dengan target Enhanced-NDC Indonesia. Adapun cara BRI untuk mencapai NZE Indonesia pada tahun 2060 adalah dengan aktif dalam memberikan kredit kepada green sector dan turut serta dalam inisiatif Pemerintah, seperti yang terjadi dalam perdagangan karbon perdana pada tanggal 26 September yang lalu.

“Kalau komitmen kami, tentu ke depan BRI akan terus memperbesar porsi dari pembiayaan hijau," tegasnya. 

Secara keseluruhan, Perseroan telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembiayaan berkelanjutan. Ini mencakup dukungan finansial kepada UMKM serta sektor hijau dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp732,3 triliun atau sekitar 67,2% dari total pembiayaan yang disalurkan bank.


Penyaluran Kredit BRI ke Sektor Hijau

Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto
Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto.

Sebagai bank yang berfokus pada pelayanan kepada UMKM, BRI telah memberikan pembiayaan sebesar Rp652,9 triliun kepada sektor UMKM, sementara pembiayaan ke sektor yang berkelanjutan mencapai Rp79,4 triliun.

“Bank itu adalah highly regulated industry, karena bank adalah bisnis yang berisiko sangat tinggi, sehingga kami di bank harus menerapkan best practice dalam risk management. Dalam konteks ekonomi hijau, Ada dua risiko utama yang harus di-manage, itu adalah physical risk dan transition risk. Challenge terbesar buat bank itu adalah bagaimana mengelola transition risk. Ini nilainya besar sekali dan itu nggak mungkin ditanggung sendiri oleh bank. Bahkan harus ada kolaborasi baik dari pemerintah, bank, industri, dan para pihak terkait,” jelas Solichin mengenai tantangan bank dalam menyalurkan pembiayaan hijau.

BRI telah berupaya menjalankan manajemen risiko yang dimaksimalkan dalam penyaluran kredit ke sektor hijau. Hal ini dilakukan dengan climate change scenario analysis berstandar internasional, serta menyusun credit policy per sektor untuk sektor palm oil dan pulp & paper.

Di samping tingginya risiko, Solichin juga memberikan penjelasan bahwa peran pemerintah dan pelaku industri memiliki peran penting dalam meningkatkan porsi green project Indonesia. Ini karena ketersediaan Indonesia yang masih sangat terbatas.

Pada tataran operasional, People dan Business Process menjadi hal yang diutamakan BRI dalam implementasi ESG.

“Operasional kita nggak akan pernah optimal ketika kita nggak meng-address isu mengenai manusianya,” kata Solichin.


BRI Ajak Masyarakat Dukung NZE Target

BRI juga mendorong para insan BRILian untuk mendukung pencapaian NZE target, antara lain melalui Eco-Operational Efficiency Program, seperti penggunaan kendaraan operasional listrik dan instalasi solar panel di unit kerja BRI. Selain itu, inisiatif Sustainability Culture Program untuk menginternalisasi budaya keberlanjutan kepada seluruh pekerja BRI.

Di samping itu, BRI juga mengajak masyarakat melalui program BRI Menanam, khususnya Desa BRILiaN dan nasabah KUR BRI dengan tujuan merawat lingkungan dan mendukung NZE target.

Solichin menjelaskan BRI melibatkan banyak stakeholder khususnya masyarakat karena perseroan juga turut mengambil porsi literasi. Literasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi industri juga harus ikut mengambil  perannya.

“Literasi yang kami lakukan adalah kepada pekerja, nasabah, dan juga kepada masyarakat. Jadi intinya, kalau kita bicara target 2060, kami di BRI yakin bahwa itu akan bisa tercapai dengan kolaborasi dan dukungan dari seluruh para pemangku kepentingan,” jelasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya