Liputan6.com, Mamuju Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat. Salah satu yang merasakan manfaat tersebut adalah Aswad Muhammad (38).
Aswad adalah Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Kabupaten Mamuju yang baru saja melakukan operasi tumor dan biayanya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Saat ditemui, Aswad mengungkapkan rasa syukurnya karena telah melakukan operasi pengangkatan tumor dileher dan ditanggung oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sepenuhnya. Menurutnya Program JKN menanggung semua biaya operasi yang dilakukan.
Baca Juga
"Saya terbantu sekali saat melakukan operasi dengan program JKN. Tanpa membayar sepeserpun semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan," ungkapnya.
Advertisement
Sebagai informasi, Tumor adalah benjolan yang tidak normal pada tubuh yang dapat tumbuh di bagian permukaan tubuh sehingga dapat dilihat dan diraba sendiri oleh pasien. Ia pun bercerita, bahwa tak terpikir jika benjolan dilehernya yang semakin membesar ternyata adalah tumor. Sehingga ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Akhirnya saya memutuskan untuk berobat ke Puskesmas dan ternyata menurut dokter benjolan ini adalah tumor yang harus segera mendapatkan tindakan medis sebelum semakin parah. Akhirnya saat itu juga diberikan rujukan untuk ke rumah sakit," ujarnya.
Terkait dengan proses pendaftaran dan administrasi pun Aswad rasakan cukup mudah. Tanpa proses panjang, dirinya menjalani operasi dengan nyaman dan lancar. Petugas medis yang menanganinya pun sangat membantu dan memberikan banyak kemudahan.
"Segala proses administrasi hingga selesai operasi alhamdulillah berjalan lancar, tidak ada yang rumit. Selama saya menggunakan layanan program JKN, petugas Rumah Sakit selalu membantu terkait prosedur yang harus dilakukan," katanya.
Menurut Aswad berobat menggunakan JKN cukup mudah dengan mengikuti alur seperti rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga pengobatan ke rumah sakit. Hal tersebut ia rasakan tidak hanya kali ini saja, sebelumnya ia juga pernah berobat dengan Program JKN untuk sakit pribadinya maupun mengantarkan istri waktu menjalani operasi caesar kelahiran anaknya.
"Bagi saya berobat menggunakan Program JKN cukup mudah, asalkan mau mengikuti prosedur yang ada. Saya menggunakan Program JKN untuk berobat tidak hanya kali ini saja, beberapa kali saya sakit dan istri saya waktu melahirkan caesar, semuanya pakai Program JKN," ujar Aswad.
Dari beberapa pengalaman Aswad menggunakan Program JKN, diakuinya dari tahun ke tahun Program JKN semakin baik. Menurutnya dahulu pengurusan administrasi agak banyak berkas. Sekarang cukup menggunakan KTP.
"Seperti saat masuk pendaftaran menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja sudah bisa dilayani. Jadi dengan KTP saja langsung bisa berobat," paparnya.
Kepala sekolah yang juga sebagai pelatih renang ini mengaku lega karena telah menjadi peserta JKN sejak dirinya terlahir kedunia. Karena orang tuanya juga termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada saat itu. Dan saat ini pun dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Mamuju. Sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), dirinya telah melakukan pembayaran rutin dalam program JKN melalui mekanisme pemotongan gaji setiap bulannya.
"Kalau PNS biasanya pembayaran melalui mekanisme pemotongan gaji setiap bulannya. Alhamdulillah saya merasa aman dengan perlindungan Program JKN," ucapnya.
Di akhir perbincangan ia menyampaikan harapannya kepada BPJS kesehatan yang mengelola program pemerintah yang memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Indonesia ini. Dirinya juga mengharapkan lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan informasi positif dari Program JKN.
"Semoga program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini terus berlanjut dalam memberikan layanan terbaik kepada pesertanya di seluruh Indonesia. Sehingga semakin banyak masyarakat yang menuai manfaat dari program mulia yang dicanangkan oleh pemerintah ini," ujar Aswad.
(*)