BCA Tutup Rekening Saldo Rp 0 dan Tak Aktif Selama 12 Bulan Mulai 1 November 2023

Rekening nasabah BCA dengan saldo nol rupiah dan tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut ditutup secara secara otomatis mulai 1 November 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Nov 2023, 11:07 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2023, 11:07 WIB
BCA Tutup Rekening Saldo Rp 0 dan Tak Aktif Selama 12 Bulan Mulai 1 November 2023
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA telah mengumumkan perubahan ketentuan penutupan rekening yang tidak aktif. (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA telah mengumumkan perubahan ketentuan penutupan rekening yang tidak aktif. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Dengan demikian, rekening nasabah BCA dengan saldo nol rupiah dan tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut ditutup secara secara otomatis mulai 1 November 2023.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn  menuturkan, sebagai perbankan nasional, BCA senantiasa mengutamakan keamanan dan kenyamanan nasabah. Langkah penutupan rekening tersebut untuk memberikan layanan perbankan yang aman.

"Penyesuaian ketentuan BCA senantiasa dilandaskan kepada komitmen kami untuk menyediakan layanan perbankan yang andal, berkualitas, dan aman kepada segenap nasabah tercinta,” kata Hera dalam keterangan tertulis, 1 Oktober 2023, dikutip Rabu (1/11/2023).

Sebagai tambahan, perubahan ketentuan ini akan terimplementasi untuk beberapa jenis rekening BCA, yaitu Tahapan, Tahapan Gold, Tahapan Xpresi, Tapres, TabunganKu, BCA Dollar, dan Giro. BCA mengimbau nasabah agar senantiasa melakukan transaksi dan menyimpan dana sesuai dengan minimum saldo guna menghindari penutupan rekening secara otomatis.

"Selaras dengan penerapan good corporate governance, BCA juga berkomitmen untuk menjunjung tinggi transparansi, termasuk terkait adanya perubahan ketentuan perusahaan dalam rangka senantiasa adaptif dengan perkembangan transaksi dan layanan perbankan terkini,” kata Hera.

Untuk menghindari rekening BCA tertutup secara otomatis, BCA mengimbau untuk melakukan transaksi dan simpan dana sesuai dengan minimum saldo.

Secara keseluruhan, total volume transaksi BCA terus tumbuh secara konsisten mencapai 14,3 miliar di semester I 2023, atau naik 27,2% YoY.

Hampir seluruh transaksi BCA telah dilakukan secara digital, dengan kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, yaitu sebesar 44,0% YoY. Sementara itu, jumlah rekening nasabah mencapai 37,6 juta per Juni 2023, atau tumbuh 19,4% YoY.

BCA Cetak Laba Bersih Rp 36,4 Triliun hingga Kuartal III 2023, Tumbuh 25,8%

20150911-INDONESIA BANKING EXPO 2015-Jakarta
BCA ikut berpartisipasi di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA dan entitas anak berhasil membukukan peningkatan laba bersih 25,8 persen YoY mencapai Rp 36,4 triliun hingga kuartal III 2023. Selain itu total kredit juga meningkat 12,3 persen secara tahunan (YoY) per September 2023. 

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. 

Presiden Direktur BCA,  Jahja Setiaatmadja mengatakan solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 pada kuartal III 2023, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu.

"Kami melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp 46 triliun, atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan capaian pada 2022,” kata Jahja dalam paparan kinerja kuartal tiga 2023 secara virtual, Kamis (19/10/2023).

Tak hanya itu, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen YoY menjadi Rp 104,8 triliun.

 

 

Penurunan LAR dan NPL

Bank BCA
Pegawai PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sedang melayani nasabah. Dok BCA

Penurunan LAR dan NPL

Seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin dari menurunnya rasio loan at risk (LAR) ke 7,6 persen di sembilan bulan pertama 2023, dibandingkan 11,7 persen pada tahun sebelumnya. 

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2,0 persen di sembilan bulan pertama 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya. 

“BCA senantiasa memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9 persen dan 66,6 persen,” jelas Jahja.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

Di sisi pendanaan, CASA BCA naik 4,7 persen YoY mencapai Rp 869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen YoY menjadi Rp 1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen YoY menjadi Rp 1.381 triliun.

 

Kredit BCA Tumbuh 12,3% Jadi Rp 766,1 Triliun hingga Kuartal III 2023

Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.
Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.

 Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan total kredit tumbuh 12,3 persen secara tahunan (YoY) per September 2023, menjadi Rp 766,1 triliun. 

Presiden Direktur BCA,  Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal tiga 2023 BCA, Kamis (19/10/2023) menuturkan, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen YoY menjadi Rp 104,8 triliun.

Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2 persen YoY mencapai Rp 343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5 persen YoY mencapai Rp 121,0 triliun. Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5 persen YoY menjadi Rp 117,9 triliun, dan KKB naik 22,1 persen YoY menjadi Rp 53,5 triliun. 

Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3 persen YoY menjadi Rp 15,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4 persen YoY menjadi Rp 189,6 triliun. 

Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 11,9 persen YoY menjadi Rp 193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Laba bersih BCA juga tumbuh 25,8 persen YoY mencapai Rp 36,4 triliun di sembilan bulan pertama 2023, didorong oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Selain itu dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat naik 6,2 persen, dengan kredit macet tercatat turun. Perbaikan kinerja BBCA juga ikut terlihat dari meningkatnya CASA sebesar 4,7 persen YoY mencapai Rp 869,8 triliun per September 2023.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya