Sederet Masalah Jemaah Haji Terbang dari Bandara Kertajati

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengusulkan jemaah haji 2024 asal Jawa Barat terbang langsung dari Bandara Kertajati.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 15 Nov 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 21:00 WIB
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Mahakengka resmi memberangkatkan calon jemaah haji pada 28 Mei 2023 malam menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300. (Dok Kemenhub)
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Mahakengka resmi memberangkatkan calon jemaah haji pada 28 Mei 2023 malam menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengusulkan jemaah haji 2024 asal Jawa Barat terbang langsung dari Bandara Kertajati. Lantas, bagaimana dengan maskapai yang akan melayani penerbangan haji?

Awaluddin bilang, usulan itu menimbang tingkat efisiensi dan beban dari bandara lain seperti Bandara Soekarno-Hatta. Dari sisi operator bandara, pihaknya memastikan Bandara Kertajati siap secata fasilitas.

"Kami kembalikan, nanti perizinan itu ada dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Agama. Tapi kalau secara kesiapan fasilitas bandara Kertajati kita siap," kata dia saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Diketahui, maskapai yang melayani penerbangan haji 2024 yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Menanggapi itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku siap jika diminta terbang dari Bandara Kertajati untuk melayani jemaah haji asal Jawa Barat.

"Ya saya sih tergantung, kita kan kontraknya dengan Departemen Agama, kalau Departemen Agama mengatakan 'anda terbang dari Kertajati' yaa siap, mau terbang dari mana siap," kata dia saat dikonfirmasi.

Masalah Asrama Haji

Dia mengatakan, pertimbangan terkait keberangkatan dari Bandara Kertajati juga harus menyoroti soal posisi asrama jemaah haji. Ini berkaitan dengan jarak tempuh bagi jemaah haji dari asrama ke Bandara Kertajadi.

"Kita gak ada masalah, orang kita kan cuma terbang aja," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tempat Menginap Kru Pesawat Jauh

Komut dan Dirut Paparkan Semangat Baru Garuda Indonesia
Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra saat berkenalan kepada media di Jakarta, Jumat (24/1/2020). Dalam perkenalan tersebut Triawan dan Irfan memaparkan program program baru untuk pembenahan Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, pertimbangan lainnya adalah tempat menginap sementara bagi awak kabin atau kru Garuda Indonesia. Irfan menyebut, salah satu opsinya adalah menginapkan kru pesawat di Kota Bandung.

Meski, diakuinya kalau ada jarak yang cukup jauh dari Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka. Tapi Irfan menegaskan kalau hal itu bukan menjadi masalah yang memberatkan maskapai.

"Buat kami itu memang ada sedikit masalah tapi dapat diselesaikan, misalnya tempat penginapan untuk para kru kita. Yaa beberapa penerbangan ya kita inapkan di Bandung tapi jaraknya kan agak jauh di Bandung, tapi gak masalah," jelasnya.

Soal lainnya adalah kesiapan infrastruktur dari Bandara Kertajati. Jika sudah dipastikan setiap aspeknya siap, Irfan tak ambil pusing untuk melayani penerbangan haji dari Bandara Kertajati.

"Jadi kalau diputuskan itu silakan tinggal apakah infrastrukturnya memang sudah sesuai, kita kan tinggal manut aja. Garuda itu gak pernah neko-neko kok soal begituan, disuruh berangkat dari sini, berangkat," pungkasnya.

 


Usulan Bos AP II

Tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati dalam tren meningkat dalam 10 hari terakhir. (Dok Angkasa Pura II)
Tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati dalam tren meningkat dalam 10 hari terakhir. (Dok Angkasa Pura II)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengusulkan penerbangan jemaah haji 2024 asal Jawa Barat semuanya dilayani dari Bandara Kertajati, Majalengka. Hal ini disebut bisa menurunkan beban dari Bandara Soekarno-Hatta.

Awaluddin menyebut, Bandara Kertajati telah beroperasi penuh mulai 2023 ini. Hal ini juga dinilai bisa lebih mengakomodir para jemaah haji asal Jawa Barat yang jumlahnya cukup banyak.

"Pak Menhub telah berdiskusi dengan kami dan lainnya, sekiranya apabila kloter dari jamaah Jawa Barat bisa semuanya sudah beroperasi penuh, embarkasi maupun debarkasinya di (bandara) Kertajati," kata dia dalam Rapat Panja BPIH Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

"Dan ini juga mungkin memudahkan jamaah baik secara usia dan lokasi titik pemberangkatan lebih mudah," imbuhnya.

Turunkan Beban Bandara Soetta

Dia mengatakan, pada pelaksanaan Ibadah Haji 2023 lalu, pemberangkatan dari Bandara Kertajati baru 25 kloter. Sementara, ada 72 kloter jemaah haji Jawa Barat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Dan ini juga bisa membantu untuk kemudian sedikit menurunkan beban jamaah yang ke cengkareng. Jadi dari sisi perjalan lebih efisien dan efektif. Dan bandara khususnya cengkareng agak sedikit dikurangi dan ditata untuk diatur ke kertajati. Tapi aturan teknis dan lainnya akan kita diskusikan dengan Kemenhub," bebernya.

Dia pun meminta restu dari Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI untuk melaksanakan hal ini.

"Dan mohon dukungan dari pimpinan sekiranya bisa pada waktunya bisa dilaksanakan dengan memberikan porsi tambahan untuk embarkasi dan debarkasi di bandara Kertajati Majalengka," pintanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya