Jokowi Minta Proyek Jalur Kereta Garapan BUMN di Filipina Dikebut

Presiden Jokowi membahas tentang Joint Venture Kontrak PT PP dan PT Adhi Karya untuk North-South Commuter Railway Project di Filipina.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jan 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 17:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malacañang, Manila, Filipina, Rabu (10/1/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malacañang, Manila, Filipina, Rabu (10/1/2024). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masih banyak peluang BUMN untuk bisa bersaing di pasar internasional. Hanya saja, ada hal yang harus dipenuhi. Apa itu?

Jokowi mansyaratkan BUMN harus dikelola dengan baik dan transparan.

Pernyataan itu Jokowi sampaikan ketika mengakhiri kunjungan resminya di Filipina pada Kamis, di mana ia bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr serta beberapa menteri Filipina.

“Saya yakin BUMN Indonesia, baik di sektor karya maupun pertahanan jika dikelola dengan baik, jika dikelola dengan manajemen transparan akan mampu bersaing di kancah internasional, di kancah global,” kata Jokowi dikutip dari Antara, Kamis (11/1/2024).

Minta Proyek Dikebut

Dalam pertemuan dengan Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista, Presiden Jokowi membahas tentang Joint Venture Kontrak PT PP dan PT Adhi Karya untuk North-South Commuter Railway Project di Filipina.

Presiden berharap kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan peletakan batu pertama.

“Kita patut bersyukur karena BUMN kita yaitu PT PP dan PT Adhi Karya berhasil mendapatkan dua kontrak kerja sama melalui lelang senilai Rp 8,5 triliun,” tutur Jokowi.

 


Bertolak ke Vietnam

Pertemuan Jokowi dan Ferdinand Marcos Jr
"Terima kasih atas sambutan hangatnya. Filipina merupakan negara pertama yang saya kunjungi tahun ini untuk rayakan 75 tahun hubungan diplomatik dan perkuat kerja sama kedua negara," ujarnya. (Ezra Acayan/Pool Photo via AP)

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Eduardo Gerardo C. Teodoro, Jokowi mengapresiasi kepercayaan dan kepuasan pemerintah Filipina terhadap produk industri pertahanan Indonesia, seperti kapal udara ringan buatan PTDI dan kapal perang buatan PT PAL.

“Dan saya harap (kerja sama seperti) ini dapat terus dikembangkan, tidak hanya di Filipina tetapi juga di negara-negara lain,” tutur Presiden Jokowi.

Setelah menyelesaikan agenda lawatannya di Filipina, Presiden Jokowi bertolak ke Vietnam untuk meneruskan agenda dalam rangkaian kunjungannya ke tiga negara Asia Tenggara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya