Ingat, ART hingga Tukang Siomay Bisa Dijamin BPJS Ketenagakerjaan

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menuturkan, pekerja informal ini perlu melihat risiko dari pekerjaannya. Maka, diperlukan adanya jaminan seperti yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Mar 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 04:00 WIB
Ingat, ART hingga Tukang Siomay Bisa Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) bisa menjamin pekerja informal. Itu termasuk juga bagi asisten rumah tangga (ART), tukang kebun, hingga tukang siomay langganan.(Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) bisa menjamin pekerja informal. Itu termasuk juga bagi asisten rumah tangga (ART), tukang kebun, hingga tukang siomay langganan.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menuturkan, pekerja informal ini perlu melihat risiko dari pekerjaannya. Maka, diperlukan adanya jaminan seperti yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

"Pekerja sekitar anda itu bukan hanya di rumah atau di kantor, misalnya apa pedagang yang langganan kita misal pedagang siomay atau batagor yang biasa jadi langganan dirumah itu menjadi pekerja-pekerja yang bisa kita ajak," urainya kepada media, di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Oni mengatakan, orang-orang yang bisa mengajak pekerja informal itu adalah para pekerja formal. Misalnya, para pekerja kantoran atau majikan dari ART tersebut yang sudah lebih dahulu terjamin BPJS Ketenagakerjaan.

"Siapa yang kita sasar untuk mengajak pekerja informal itu? Ya pekerja formal lewat program SERTAKAN," tegasnya.

Informasi, ini jadi program yang dijalankan bertajuk Gerakan Nasional Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda (SERTAKAN) yang telah diperkenalkan sejak tahun 2022. Melalui gerakan ini BPJS Ketenagakerjaan ingin mengajak masyarakat untuk turut peduli dengan para pekerja BPU yang ada di sekitarnya dengan cara mengikutsertakannya menjadi peserta. 

"Gerakan ini sejalan dengan salah satu prinsip jaminan sosial yakni gotong-royong. Semangat inilah yang ingin kami perkuat karena pada kenyataannya banyak pekerja BPU (Bukan Penerima Upah) yang sebenarnya sudah memahami bahwa pekerjaannya berisiko dan membutuhkan perlindungan, namun keterbatasan finansial membuat mereka belum mendaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar dia.

 

 

 

Cukup Akses Aplikasi

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Oni menjelaskan bagi yang ingin turut serta dalam gerakan ini caranya cukup mudah yakni dengan mengakses aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Lewat aplikasi ini, pengguna bisa mendaftarkan pekerja yang ada di sekitar seperti asisten rumah tangga (ART), supir pribadi, bahkan hingga orang-orang terdekat yang bekerja di sektor informal.

Pihaknya menambahkan bahwa hanya dengan iuran mulai dari Rp 36.800 per bulan, pekerja BPU tersebut akan mendapatkan perlindungan 3 program yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), serta Jaminan Hari Tua (JHT).

“Dengan memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tentu para pekerja bisa bekerja tanpa rasa cemas, sebab seluruh risiko yang terjadi saat bekerja akan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan, diantaranya perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian, hingga manfaat beasiswa pendidikan untuk 2 orang anak senilai maksimal Rp174 juta. Tentunya ini sesuai dengan kampanye kami yaitu Kerja Keras Bebas Cemas,” ujar Oni. 

Duet BPJS Ketenagakerjaan-Pos Indonesia Beri Manfaatkan ke Pekerja Formal, Informal, hingga UKM

20160504- BPJS Ketenagakerjaan-Jakarta- Fery Pradolo
Warga pengguna BPJS menunggu antrian di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya diberitakan, PT Pos Indonesia (Persero) kembali melanjutkan kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam program Racing Contest Joint Marketing pada 2024. Kolaborasi ini dilanjutkan setelah melihat pencapaian positif pada program tersebut pada tahun lalu.

Keberlanjutan kolaborasi program Racing Contest Joint Marketing pada tahun ini mendapat sambutan positif dari Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris. Ia menilai program tersebut memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kompetisi sehingga memacu semangat bekerja para karyawan.

"Kami melihat dari data yang ada bahwa kegiatan Racing ini merupakan salah satu cara kami. Saya lihat juga cara ini banyak ditiru oleh teman-teman lain untuk produk-produk lain. Jadi memacu semangat teman-teman berkompetisi," ujar Haris.

Setelah dilakukan evaluasi, diputuskan bahwa program tersebut terus dilanjutkan pada 2024 ini.

"Karena itu, kami melihat program ini terus dilanjutkan. Karena berdasarkan evaluasi kami pada 2023, luar biasa pencapaian kami. Kami berharap dengan adanya program Racing pada 2024, akan mendorong capaian luar biasa," lanjutnya.

Bukan hanya dari sisi Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan, program ini juga diyakini memberikan manfaat kepada masyarakat. Terutama bagi para pekerja di Tanah Air baik pekerja formal, informal, maupun pelaku UKM.

"Ini yang perlu kami terus dorong. Karena memang banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat, pendaftar, kalau mereka ikut program BPJS Ketenagakerjaan ini," tutur Haris.

Haris pun mengaku Pos Indonesia juga membuka peluang agar kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan bisa terus berlanjut, bahkan berkembang makin luas. Saat ini, kedua pihak sudah bekerja sama untuk program iuran. Selanjutnya, mereka sedang menggodok kerja sama untuk program klaim manfaat.

"Yang sedang kami coba gagas adalah klaim. Jadi, masyarakat bisa mengajukan klaim lewat PT Pos Indonesia. Ini dalam proses. Yang jelas kolaborasinya akan terus dan mungkin banyak dalam perkembangan ke depannya yang kami bisa sinergikan," paparnya.

 

BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Kinerja Pos Indonesia

Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai. PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Ind kembali mendapat amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan program tersebut. (Istimewa)

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin juga memberikan apresiasi tinggi atas kelanjutan kolaborasi program Racing Contest Joint Marketing ini. Ia mengaku bangga bisa melanjutkan kerja sama dengan Pos Indonesia yang memiliki kinerja produktif.

"Kami ada lima engine, yaitu engine, toko, supply chain, compliant, dan autodebet. Di keagenan, ada dua kategori, perisai dan smart agent. Di smart agent, ternyata yang paling produktif itu Pos, 82 persen produksi smart agent berasal dari Pos. Kalau kami lihat semester I rata-rata baru 2 ribuan, naiknya 15 kali lipat di periode semester II," ujar Zainudin.

Zainudin pun mengaku program Racing Contest Joint Marketing berjalan baik sepanjang 2023. Hal ini pula yang menjadi alasan pihaknya ingin melanjutkan kolaborasi dengan Pos Indonesia dalam program tersebut.

"Di program Racing ini karena ini program baru, kami latih dulu teman-teman kami dari PT Pos dan BPJS Ketenagakerjaan mengenai bagaimana cara bundling dan berkolaborasi. Ternyata berhasil. Ini pasti akan kami lanjutkan," katanya.

 

Kesamaan Fokus

Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai. PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Ind kembali mendapat amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan program tersebut. (Istimewa)

Zainudin juga menilai banyak kesamaan fokus dan tujuan antara pihaknya dengan Pos Indonesia, sehingga membuat kolaborasi ini juga bisa berjalan mulus.

"Karena ini memang engine kami untuk menggarap lebih banyak fokus kami yang sama. Kalau Pos fokus pada UMKM, kami juga fokus UMKM. Pos fokus pekerja informal, kami juga fokus pada pekerja informal. Pos fokus untuk bansos, kami fokus pada pekerja rentan," tutur Zainudin.

Pada kesempatan itu, Zainudin juga memaparkan strategi yang sudah dipersiapkan bersama Pos Indonesia untuk program ini. Adapun strategi yang digunakan adalah strategi 345.

Menurut Zainudin, terdapat tiga fokus besar dalam strategi ini. Mulai dari ekstensifikasi, intensifikasi, dan retensi.

"Fokusnya pada desa, pasar UKM, pekerja rentan. Engine-nya ada lima. Itu tetap. Hanya narasinya kami perkokoh. Strategi 345 yang kokoh itu pasti makin banyak peserta yang terlindungi. Dengan kolaborasi bersama Pos ini kan narasinya tiga. Satu, banyak kemudahan yang diberikan. Kedua, banyak orang terlindungi. Ketiga, banyak manfaat yang dirasakan," kata Zainudin.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya