Liputan6.com, Jakarta Mudik lebaran datang lagi. Tahun 2024 ini, jumlah pergerakan orang makin banyak, mencapai 193,6 juta jiwa. Jumlah pelancong mudik lebaran ini naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 123,8 juta.
Prediksi jumlah pergerakan orang saat mudik lebaran tersebut merupakan hasil dari survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Baca Juga
Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yakni Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang). Disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).
Advertisement
Sementara untuk daerah tujuan mudik terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).
Sebagai upaya mengantisipasi kepadatan saat arus mudik dan balik, Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR mengusulkan adanya diskon tarif tol.
"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik
Adapun prediksi arus lalu lintas pada lebaran mendatang yaitu jadwal puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 6 April 2024, sementara puncak arus balik diantisipasi terjadi pada Senin, 15 April 2024.
Atas dasar itu, diskon tarif jalan tol ini dimaksudkan untuk mengurai kepadatan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini langsung direspon oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), salah satunya PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama kelompok usahanya beserta sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya di Jalan Tol Trans Jawa mulai memberlakukan diskon tarif tol sebesar 20% sejak hari ini, Rabu, 3 April 2024 pukul 05.00 WIB hingga Jumat, 5 April 2024 pukul 05.00 WIB.
Diskon tarif ini berlaku untuk Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Semarang pada periode arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445/Tahun 2024.
Potongan tarif tol 20% tersebut hanya berlaku untuk perjalanan menerus dari Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang pada arus mudik.
DPR Usul Diskon Tarif Tol hingga 50 Persen
Merespon kebijakan diskon tarif jalan tol ini, DPR memandang besaran diskon masih kurang. Komisi V DPR RI ingin agar pemerintah menambah besaran diskon tarif tol di musim mudik Lebaran 2024 jadi 50 persen.
Komisi V DPR sendiri mengusulkan agar pemerintah mau menyubsidi atau menambahkan besaran diskon sebanyak 30 persen dari porsi 20 persen yang digelontorkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Hal tersebut didukung penuh oleh Anggota Komisi V, Sigit Sosiantomo.
Sigit memperhatikan bahwa kendaraan pribadi akan menjadi salah satu moda transportasi yang banyak dipilih oleh pemudik. Dalam persentase, 18 persen dari total jumlah pemudik memilih kendaraan pribadi sebagai sarana perjalanan mereka.
Ia menjelaskan bahwa negara akan mendapatkan keuntungan yang besar selama periode mudik lebaran 2024. “Negara ini atau BUJT sudah mendapatkan keuntungan yang besar dari jumlah kendaraan yang lewat per harinya. Oleh karena itu kebijakan Pak Menteri PU yang populis sangat diperlukan,” ucapnya.
Tanggapan Pemerintah
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku tak sanggup menanggung usulan tambahan diskon tarif tol menjadi 50 persen, seperti diminta Komisi V DPR RI. Sehingga, putusan terkait itu diserahkan ke masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Seperti ditekankan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono usai melaksanakan rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa, 2 April 2024. Menurutnya, kebijakan itu jadi tanggung jawab tiap perusahaan pengelola tol.
"Enggak, itu kan cuman wacana. (Berarti tidak memungkinkan?) Ngomong ke BUJT-nya, itu kan bukan kita yang menetapkan," tegas Basuki, dikutip Rabu (3/4/2024).
Pasalnya, Basuki menganggap pemerintah belum mampu menanggung subsidi kompensasi untuk menambah pemberian diskon tarif tol sebesar 20 persen yang dilaksanakan sejumlah BUJT.
"(Bebankan anggaran pemerintah?) Iya, iya. Saya kira subsidi-subsidi lagi, enggak lah," kata Basuki.
Senada, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pemerintah bakal kena todong BUJT yang nantinya meminta kompensasi atas tambahan 30 persen potongan tarif itu.
"Ya memungkinkan saja (jika ada tambahan diskon tarif tol). Kalau secara aturan digratiskan pun mungkin, tapi mereka akan klaim ke negara, kan eman-eman nanti. Mahal itu kalau (digratiskan/tambah 30 persen)," ungkapnya.
Sehingga, pemerintah pun meminta kesukarelaan dari masing-masing pengurus tol agar mau memberikan potongan tarif selama arus mudik dan balik Lebaran ini. Khususnya dalam memecah kepadatan di jalan arteri untuk dialihkan ke jalan tol.
"Ya jadi prinsip kita karena kalau kita melakukan instruksi itu akan memberikan akibat kepada kompensasi. Jadi kita lebih baik memohon sukarela dari BUJT-nya," imbuh Hedy.
"Oleh karena itu, tindakan sukarela itu salah satu upaya bagaimana agar tidak macet yang mengakibatkan pendapatan BUJT tidak sebesar kalau lancar pada saat kondisi puncak," pungkasnya.
Advertisement
Respons Pengelola Jalan Tol
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan diskon tarif tol pada momen mudik lebaran 2024. Kali ini diterapkan diskon sebesar 20 persen.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan, ini jadi satu kemudahan yang diberikan. Lantas, apakah besaran diskon bisa bertambah lebih besar?
Lisye tak berkomentar banyak ketika ditanya kemungkinan pemberian diskon tarif tol lebih besar. Dia hanya menegaskan Jasa Marga memberikan diskon sebesar 20 persen dan tak ada perubahan.
"Jasa Marga sejak awal memberlakuan potongan tarif tol sebesar 20 persen, tidak ada yang berubah," ucap Lisye kepada Liputan6.com, Rabu (3/4/2024).
Lisye menekankan, tujuan pemberlakuan potongan tarif tol ini untuk menghindari terkonsentrasi satu titik waktu pada puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada Sabtu, 6 April 2024.
Dampak Jika Diskon Tarif Tol 50 Persen Diterapkan
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan usulan diskon tarif tol hingga 50 persen tersebut boleh saja dilakukan oleh DPR, karena mereka pasti memperhitungkan juga.
“Usul boleh-boleh saja, tetapi badan usaha jalan tol juga pasti ada perhitungan karena mereka juga berbisnis,” kata Djoko kepada Liputan6.com, Rabu (3/4/2024).
Djoko menambahkan usulan ini pasti ada perhitungannya dan nanti yang akan menyetujui adalah DPR sendiri. Menurutnya, jangan sampai diskon ini mengganggu operasi badan usaha jalan tol.
Sementara itu di sisi lain, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas mengungkapkan dirinya sepakat terkait usulan diskon tarif tol 50 persen. Hanya saja, hal itu tergantung dari BUJT.
Menurutnya yang menjadi masalah adalah pengusahaan tol di Indonesia diselenggarakan oleh BUMN dan swasta sehingga saat mudik Lebaran itu dipandang sebagai kesempatan untuk panen lebih besar mengingat lalu lintas hariannya sepi.
“Sehingga kalau didiskon 50% berarti mereka tidak jadi panen. Kecuali jika tol itu dibangun full oleh pemerintah, seperti Jagorawi yang sudah usai masa konsesinya itu pas untuk didiskon,” jelas Darmaningtyas ketika dihubungi Liputan6.com.
Darmaningtyas menambahkan jika tarif tol murah, akan menyebabkan pengguna mobil pribadi membludak dan akhirnya menimbulkan masalah kemacetan yang parah. Menurutnya yang penting adalah jalan tol jangan dibuat satu arah karena itu akan merepotkan pengguna jalan arah sebaliknya.
3 Negara Ini Gratiskan Tarif Jalan Tol saat Libur Lebaran
Berbeda dengan Indonesia, di sejumlah negara, periode mudik Lebaran disambut pemerintah dengan menyediakan pembebasan tarif jalan tol. Tarif gratis demi mendukung masyarakat bepergian selama berlibur.
Baru-baru ini, Malaysia mengungkapkan akan memberlakukan bebas tarif pada jalan tol pada tanggal 8 dan 9 April untuk pengguna kendaraan pribadi, dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Idul Fitri atau libur Lebaran di negara itu.
Berikut adalah sederet negara yang membeberlakukan pembebasan tarif jalan tol selama libur lebaran, disusun dari berbagai sumber pada Kamis (4/4/2024):
Malaysia
Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, Datuk Seri Alexander Nanta Linggi mengatakan bahwa tarif gratis jalan tol akan diberlakukan di seluruh gerbang tol di Malaysia, kecuali yang berada di perbatasan negara, yakni Tol Gedung Sultan Iskandar (BSI) dan To Plaza Tanjung Kupang di Johor.
Dia mengatakan, periode bebas tarif jalan tol akan dimulai pada tanggal 8 April (Senin) dan berakhir pada pukul 23.59 waktu setempat pada tanggal 9 April (Selasa), dengan alokasi kompensasi sebesar 37,6 juta Ringgit.
"Dengan adanya pembebasan tol ini, diharapkan jumlah kendaraan meningkat 2,46 juta per hari di seluruh jaringan jalan tol ungkap Nanta, dikutip dari Bernama, Rabu (3/4/2024).
Uni Emirat Arab
Pada tahun 2023 lalu, kota Abu Dhabi di Uni Emirat Arab memberlakukan tarif gratis pada fasilitas parkir umum dan jalan tol selama libur Idul Fitri mendatang.
Melansir GulfNews, regulator transportasi umum di emirat, yang merupakan bagian dari Departemen Kota dan Transportasi, mengatakan periode bebas biaya tol berlangsung hingga 3 Syawal, dengan tanggal yang sama pada kalender Masehi akan ditentukan berdasarkan pengamatan ke bulan.
Otoritas UEA mengatakan, tarif tol akan dikenakan kembali pada jam sibuk setelah libur Idul Fitri.
Turki
Pada Juli 2023 lalu, Turki memberlakukan tarif gratis pada jalan tol yang terhubung dengan Jembatan Syahid dan Fatih Sultan Mehmet.
"Jembatan Fatih Sultan Mehmet dapat digunakan secara gratis," demikian keterangan otoritas Turki, dikutip dari Raillynews.
Selain jalan tol, Turkiye juga melakukan peningkatan kapasitas pada kereta kecepatan tinggi, jalur utama, dan kereta regional.
Advertisement