Liputan6.com, Jakarta - Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mendampingi Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia HE Sten Frimodt Nielsen mengunjungi new capital of Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kabupaten penajam Paser Utara.
"Hari ini kita kedatangan Duta Besar Denmark dan tim. Mereka ingin menjajaki investasi dan kontribusi Denmark terhadap IKN," kata Akmal Malik di sela menjamu makan siang Dubes Denmark HE Sten Frimodt Nielsen di Restauran Apoeng Balikpapan, dikutip Selasa (7/5/2024).
Baca Juga
Dubes Denmark sengaja masuk ke IKN melalui Pemprov Kaltim dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kesiapan kawasan penyangga. Denmark yang jauh berada di Eropa, bahkan berharap agar jangan sampai terjadi kesenjangan atau disparitas antara IKN dan kawasan penyangga.
Advertisement
"Luar biasa Denmark ini. Mereka bahkan memikirkan hingga sejauh itu. Jangan sampai terjadi kesenjangan atau disparitas antara new capital dengan kawasan penyangga," kata Akmal.
Sebelum kondisi buruk terjadi, misal terjadi ketimpangan antara IKN dan kawasan penyangga, Denmark akan membantu dengan berbagi masukan dan pemikiran tentang bagaimana seharusnya kawasan penyangga mengambil peran.
Dubes Denmark mengakui kalau negara tak memiliki pengalaman terkait new capital. Tetapi soal pemerataan pembangunan, Denmark tak perlu diragukan lagi. Selain itu, Pemerintah Denmark juga siap membantu Kaltim, terutama dalam urusan dan isu-isu lingkungan hidup.
"Jadi hari ini mereka akan melihat lebih dulu ke IKN. Makanya saya dampingi. Mudah-mudahan mereka bisa membantu kita untuk mengurangi kesenjangan itu," jelas Akmal.
Kesiapan Infrastruktur
Disparitas atau kesenjangan yang dikhawatirkan tentu tak jauh dari urusan sosial, ekonomi dan budaya. Sedangkan kawasan penyangga IKN meliputi Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Paser. Dalam jangka panjang, semua kabupaten dan kota di Kaltim secara otomatis akan menjadi kawasan penyangga IKN.
Kepada Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu, Sten Frimodt Nielsen juga menanyakan kesiapan insfratruktur Kaltim dan IKN terkini. Mereka juga bertanya tentang penduduk asli dan kondisi Kaltim secara umum.
Pj Gubernur Akmal Malik menyebut di antara provinsi di Kalimantan yang direncanakan menjadi new capital (ibu kota baru), hanya Kaltim yang memiliki infrastruktur lebih lengkap.
Yakni ada Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto di Samarinda. Dua pelabuhan internasional juga tersedia di Balikpapan dan Samarinda. Kaltim juga satu-satunya provinsi di Kalimantan yang sudah memiliki tol, yakni Tol Balikpapan-Samarinda.
Advertisement
Kunjungi 3 Lokasi
Kemudian rombongan Dubes Denmark ke IKN meninjau tiga lokasi. Pertama mereka mengunjungi Rumah Teknologi Nusantara yang merupakan destinasi wisata yang menjelaskan konsep dan perkembangan IKN.
Lokasi kedua, mereka melihat dekat rencana lahan diplomatic compound (kompleks diplomatik). Dan lokasi ketiga, rombongan Dubes Denmark meninjau Miniatur Hutan Hujan Tropis yang letaknya satu lahan dengan lokasi glamping IKN.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menerangkan bahwa dirinya mendampingi kunjungan Dubes Denmark sebagai bagian dari fasilitasi Pemprov Kaltim kepada perwakilan negara-negara sahabat di Indonesia.
“Jadi konsepnya itu kita memang mengenalkan. Karena Kaltim wilayahnya berada dipinggiran IKN. Jadi ke depan kita selalu memfasilitasi agar siapapun yang akan berkontribusi kepada IKN kita bantu,” pungkas Akmal.