PGN Pasok 8 BBTUD Gas ke Produsen Kaca di KIT Batang

PGN sudah membangun infrastruktur distribusi gas bumi di dalam KIT Batang sepanjang 5 KM berdiameter 8 inch dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Jul 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 15:40 WIB
Gas PGN
Kunjungan Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas ke KIT Batang pada Jumat, (26/7/2024).PT PGN Tbk menyalurkan perdana gas bumi (gas in) ke PT KCC Glass Indonesia selaku, produsen kaca lembaran yang berada di Kawasa Industri Terpadu Batang (KITB).

Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk menyalurkan perdana gas bumi (gas in) ke PT KCC Glass Indonesia selaku,  produsen kaca lembaran yang berada di Kawasa Industri Terpadu Batang (KITB). Rencana penggunaan gas di pabrik tersebut sebesar 8 BBTUD.

Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) telah ditandatangani KCC Glass Indonesia dan PGN pada Februari 2024 lalu dengan rencana penyaluran gas bumi akan meningkat secara bertahap.

Penyaluran gas dilakukan bertepatan dengan Kunjungan Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas ke KIT Batang pada Jumat, (26/7/2024).

PGN sudah membangun infrastruktur distribusi gas bumi di dalam KIT Batang sepanjang 5 KM berdiameter 8 inch dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I.

Untuk penyaluran gas ke KCC Glass, PGN menggunakan pasokan dari PEPC Jambaran Tiung Biru. Maka dari itu, pemenuhan gas ke KCC Glass Indonesia menjadi wujud peningkatan utilisasi dari pipa Transmisi Cisem Tahap 1 dan sumur domestik di Lapangan JTB.

“PGN akan terus menjaga komitmen terkait penyaluran gas yang stabil, karena menjadi salah satu kunci operasi KCC Glass. Keandalan infrastruktur yang kini telah terintegrasi juga senantiasa dijaga agar penyaluran gas berlangsung aman dan lancar, sehingga penggunaan gas bumi PGN bisa memberikan manfaat keekonomian bagi industri,” ujar Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko.

PGN menggenjot percepatan penyerapan gas bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terlebih adanya integrasi dari Pipa Gresem dan Pipa Cisem 1 dapat PGN lanjutkan pengembangannya untuk pengguna akhir.

Integrasi infrastruktur mendorong peningkatan penyerapan gas bumi di Jawa Tengah dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD.

Kondisi Sebelumnya

Gas PGN
Kunjungan Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas ke KIT Batang pada Jumat, (26/7/2024).PT PGN Tbk menyalurkan perdana gas bumi (gas in) ke PT KCC Glass Indonesia selaku, produsen kaca lembaran yang berada di Kawasa Industri Terpadu Batang (KITB).

Sebelumnya PGN mengupayakan pemenuhan gas bumi di Jawa Tengah menggunakan moda transportasi CNG, mengingat Jawa Tengah belum terkoneksi oleh jaringan pipa gas bumi.

“Integrasi infrastruktur ini tidak lepas dari kerjasama pemerintah dengan badan usaha yang satu suara agar pemanfaatan gas bumi di Jateng-Jatim semakin meningkat. Kami berharap demand juga meningkat dan PGN akan memacu distribusi gasnya,” kata Arief.

Arief melanjutkan, pemenuhan energi gas bumi di KIT Batang merupakan tindak lanjut PGN atas arahan pemerintah terkait pemenuhan infrastruktur gas di KIT Batang.

Kawasan Percontohan

20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kawasan industri ini pun digadang sebagai percontohan untuk pengembangan kawasan-kawasan industri di daerah lainnya. PGN juga mendukung penuh pemanfaatan Pipa Cisem I yang terhubungan dengan KIT Batang.

Semenjak gas bumi mengalir di KIT Batang pada akhir tahun 2023, sudah ada 1 pelanggan eksisting PGN yaitu PT Rumah Keramik Indonesia dengan penggunaan gas sebesar 1 BBTUD.

Upaya penambahan pelanggan pengguna gas bumi di KIT Batang terus dilakukan. Dalam beberapa waktu ke depan akan dilakukan gas in ke salah satu produsen peralatan medis.

“PGN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kehandalan infrastruktur dan pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Menjadi kebanggaan besar bagi PGN dapat menjadi penyedia energi sehingga bisa ikut mendukung pertumbuhan investasi dan daya saing industri di KIT Batang maupun kawasan industri lainnya,” tutup Arief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya