Alat Pemantau Dicuri, Begini Dampaknya terhadap Pemantauan Aktivitas Gunung Semeru

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi imbau masyarakat untuk sama-sama menjaga alat pemantau untuk kepentingan bersama.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Agu 2024, 13:33 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 10:45 WIB
Alat Pemantau Dicuri, Begini Dampaknya terhadap Pemantauan Aktivitas Gunung Semeru
Di Stasiun Klepu, terjadi pencurian alat pemantauan Gunung Semeru. (Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Di  Stasiun Klepu, terjadi pencurian alat pemantauan Gunung Semeru. Alat tersebut berupa 4 buah accu Panasonik 75 Ah. Dampak dari pencurian ini adalah terganggunya pengamatan dan pemantauan Gunung Semeru yang seharusnya dilakukan selama 24 jam.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya menuturkan, alat pemantauan Gunung Semeru di Stasiun Klepu mengalami masalah "carrier off" sejak 31 Juli 2024. Setelah dilakukan pengecekan oleh tim pengamat gunung api, ternyata pintu pagar dan pintu bungker sudah dibobol dengan menggunakan gergaji. 

"Peralatan yang hilang sudah dicatat, yaitu 4 buah accu Panasonik 75 Ah," ujar Hadi, Rabu, 7 Agustus 2024, seperti dikutip Kamis (8/8/2024).

Alat pemantauan ini seharusnya dijaga dan dipelihara bersama, karena merupakan milik bersama untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

Ia juga menekankan keberadaan alat-alat ini bukan hanya untuk kepentingan PVMBG, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat luas, terutama masyarakat dan warga yang terdampak oleh mitigasi kebencanaan. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan ikut menjaga alat-alat tersebut. Peralatan pemantauan gunung api dan sistem peringatan dini, termasuk gerakan tanah, merupakan aset negara.

Oleh karena itu, bukan hanya menjadi aset Badan Geologi dan Kementerian, tetapi juga aset bangsa Indonesia. Hadi Wijaya berharap agar tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, dan masyarakat luas juga turut serta dalam menjaga aset yang ada di setiap pos gunung api dan sistem gerakan tanah.

Dengan demikian, peristiwa pencurian ini menjadi peringatan bagi semua untuk lebih peduli dan menjaga aset-aset penting yang ada demi kepentingan bersama dan keselamatan masyarakat.

Gembok Pagar Digergaji

Gunung Semeru
Ilustrasi Gunung Semeru (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Liswanto, Kepala PGA Semeru, mengungkapkan petugas PGA G. Semeru menemukan kehilangan alat-alat pemantauan di Stasiun Klepu pada Minggu, 4 Agustus 2024. Saat dilakukan pengecekan, mereka menemukan gembok pagar telah terbuka karena digergaji, dan empat unit accu Panasonic berkapasitas 75 ampere hilang.

"Kami segera melaporkan kejadian ini kepada Polsek Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, dan mereka telah membuat surat kehilangan pada tanggal 4 Agustus 2024," ungkap Liswanto.

Liswanto memperkirakan kerugian akibat kehilangan alat-alat tersebut sekitar Rp14.000.000. "Berdasarkan perhitungan sementara, kami memperkirakan harga accu yang hilang sebesar Rp14.000.000," Liswanto menambahkan.

Bagaimana terhadap Pemantauan?

Gunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang. (Istimewa)
Gunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang. (Istimewa)

Namun, Liswanto menegaskan meskipun satu alat repeater mengalami masalah, proses penantauan tetap berjalan lancar. Hal ini dikarenakan masih banyak peralatan pendukung lainnya yang masih dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik. Liswanto juga menambahkan bahwa alat repeater hanya satu dari banyak alat yang tersebar di berbagai lokasi, seperti di timur, selatan, dan tenggara. Dengan demikian, masalah pada satu alat tidak memiliki pengaruh besar terhadap keseluruhan proses penantauan.

Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya