Sosialisasi Pembatasan Penyaluran Pertalite dan Solar Subsidi Mulai 1 September 2024

Ada skenario yang sedang disiapkan dalam menyalurkan BBM subsidi nantinya. Skenario itu masih akan lebih dulu disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Agu 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 19:30 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Arifin menjelaskan mengenai rencana suntik mati PLTU Suralaya. (arief/Liputan6.com)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Arifin menjelaskan mengenai rencana suntik mati PLTU Suralaya. (arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah akan melakukan sosialisasi penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, khususnya untuk BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi.

"Tanggal 1 September, kita kan harus sosialisasi dulu," ujar Arifin saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Arifin menyampaikan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan skenario penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Namun, ia belum menyebut lebih rinci bagaimana rencana pelaksanaannya.

"Sedang disiapkan, nanti yang umumkan bukan saya. Nanti untuk dua-duanya (Pertalite dan Solar)," ungkap dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah menyiapkan skenario baru penyaluran BBM bersubsidi ke konsumen.

Dia mengatakan, ada skenario yang sedang disiapkan dalam menyalurkan BBM subsidi nantinya. Skenario itu masih akan lebih dulu disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Bapak Presiden," ungkap Airlangga, ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta beberapa waktu lalu.

Kendati begitu, dia menangkis bahwa skenario ini merupakan bentuk pembatasan BBM Subsidi. Dia hanya menyebut hal itu sebagai skenario program terkait BBM Subsidi. "Skenario terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.

 

BBM Jenis Baru

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Arifin menjelaskan mengenai rencana suntik mati PLTU Suralaya. (arief/Liputan6.com)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Arifin menjelaskan mengenai rencana suntik mati PLTU Suralaya. (arief/Liputan6.com)

Ketika ditanya mengenai rencana meluncurkan BBM jenis baru yang rendah sulfur, Menko Airlangga menyebut sinyal positif ke arah sana. Pasalnya, sesuai standar Euro 4, kadar sulfur BBM yang digunakan harus rendah, sekitar 50 ppm.

Kembali soal pembatasan atau skenario baru ini, Menko Airlangga menyebut waktunya tidak dimulai 17 Agustus 2024. "Ya kalau (standar) euro 4 itu harus (BBM) rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengamini pemerintah akan memulai sosialisasi skenario BBM subsidi ini mulai 1 September 2024 mendatang. Dia kembali menegaskan tidak ada pembatasan konsumsi BBM subsidi.

Dia bilang, sosialisasi yang dimaksud merupakan upaya agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. "Ya jadi saya minta untuk sosialisasi dulu, bukan ada, tidak ada pembatasan BBM. Sosialisasi agar tepat sasaran (mulai September)," pungkas Menko Airlangga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya