Menteri Ara Usulkan Ada Kereta Ekspres di Jalur KRL, Buat Apa?

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, mengusulkan pengadaan kereta ekspres guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi masyarakat.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Nov 2024, 19:20 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2024, 19:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menggelar pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait
Menteri BUMN Erick Thohir menggelar pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. Keduanya sepakat mendukung program 3 juta rumah seperti arahan Presiden Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, mengusulkan pengadaan kereta ekspres guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi masyarakat.

Usulan tersebut disampaikan Ara saat meninjau proyek apartemen yang dikelola Perumnas bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam kunjungannya, kedua menteri sempat menggunakan commuter line (KRL) untuk merasakan langsung pengalaman transportasi masyarakat sehari-hari.

Menurut Ara, kehadiran kereta ekspres akan memberikan kemudahan bagi penumpang yang memiliki rute perjalanan jarak jauh dengan tujuan tertentu, seperti dari Stasiun Maja ke Stasiun Tanah Abang.

Ia menjelaskan bahwa saat ini penumpang yang tinggal di luar Jakarta harus menghadapi perjalanan panjang dengan 10 hingga 12 pemberhentian sebelum mencapai tujuan.

"Banyak penumpang kereta punya rumah-rumah yang kecil di luar Jakarta dari tempat dia sampai Jakarta naik kereta api itu sekitar 12 sampai 10 kali berhenti-henti padahal itu ribuan orang saya usul bikin kereta ekspres," ungkap Ara, Jakarta, Rabu (27/11).

Ia menambahkan, jika kereta ekspres ini diadakan, jadwal keberangkatannya dapat diatur, misalnya pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan sore hari antara pukul 18.00 hingga 19.00 WIB. Dengan demikian, perjalanan menjadi lebih efisien karena kereta tidak perlu berhenti di banyak stasiun.

"Misalnya dari maja ke tanah abang ada kereta ekspressnya jamnya setiap pagi jam 06.00 wib sore jam 6 atau sampai jam 7 jadi pertama buat kereta api lebih efisien karena tidak usah berhenti-henti dan membuat konsumen juga lebih senang karena lebih cepat sampai kantor dan cepat sampai rumah bertemu keluarga," jelas Ara.

 

Disambut Baik Erick Thohir

Eks politikus PDIP Maruarar Sirait hadir di Kertanegara saat Prabowo Subianto memanggil calon menteri di kabinet mendatang.
Eks politikus PDIP Maruarar Sirait hadir di Kertanegara saat Prabowo Subianto memanggil calon menteri di kabinet mendatang. (Liputan6.com/Hisyam Adyatma)

Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik usulan tersebut. Ia menilai ide ini selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik. Namun, Erick menekankan pentingnya memastikan ketersediaan gerbong yang memadai sebelum pengadaan kereta ekspres dilakukan.

"Terbuka nanti kita lihat gerbongnya cukup atau enggak, kan beberapa proyek sekarang dan ke depan di bawah pemerintahan pak Prabowo akan semua kita konsolidasikan, yang Inka itu harusnya di bawah ini," ujar Erick.

Ia juga menyebut kereta ekspres ini akan memanfaatkan pengadaan baru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masa depan.

"Pengadaan baru dan masa depan. Kalau jumlah gerbongnya nggak cukup kan tidak maksimal," tutup Erick.

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

Usai Nyoblos Pilkada 2024, Erick Thohir dan Maruarar Cek Apartemen TOD di Depok hingga Manggarai

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir berkeliling mengecek beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD). (Foto: Maulandy R)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir berkeliling mengecek beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD). (Foto: Maulandy R)

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir berkeliling mengecek beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD), atau terintegrasi dengan angkutan publik. 

Kunjungan ini dilakukan pada Rabu, 27 November 2024 selepas keduanya melakukan pencoblosan untuk Pilkada 2024 di TPS masing-masing. Meskipun diguyur hujan, keduanya terus berkeliling. Dimulai dari apartemen TOD di Pondok Cina Depok, lanjut ke Tanjung Barat dan Manggarai di Jakarta. 

Beberapa pejabat dan bos perusahaan BUMN juga ikut menemani, mulai dari Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitpulu, hingga Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro. 

Tempat pertama yang dikunjungi yakni Samesta Mahata Margonda, yang tersambung langsung dengan Stasiun Pondok Cina, Depok. Pada kesempatan tersebut, Maruarar memuji proyek Samesta milik Perum Perumnas, yang menyediakan hunian vertikal bagi berbagai kelompok masyarakat. 

"Di sini kita mengecek dari Perumnas, dikatakan ini adalah satu proyek yang cukup berhasil. Di sini ada yang buat masyarakat di (kelompok ekonomi) bawah, sedang, sama di atas," ujar Ara di Samesta Mahata Margonda, Depok, Rabu (27/11/2024). 

Dalam kunjungan itu, Ara mengaku tidak mendapat keluhan apapun dari konsumen penghuni apartemen TOD tersebut. Hanya saja, ia menemukan beberapa PR yang harus diperbaiki dalam pengecekan itu.  

"Kalau ada beberapa hal yang menurut saya harus diperbaiki, nomor satu lift. Saya cek langsung. Saya naik sama Pak Erick enam kali. Empat kali daripada itu tidak bisa jalan, akhirnya musti turun. Kita padahal cuman 4-5 orang," ungkapnya. 

 

Komitmen BUMN

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir berkeliling mengecek beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD). (Foto: Maulandy R)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Menteri BUMN Erick Thohir berkeliling mengecek beberapa apartemen berkonsep transit oriented development (TOD). (Foto: Maulandy R)

Pada kesempatan sama, Erick Thohir menyatakan komitmen perusahaan BUMN akan terus berkolaborasi dalam program yang dijalankan pemerintah. Namun, ia meminta agar kerjasama tersebut bisa turut dipayungi dengan regulasi yang pasti. Supaya pihak swasta bisa turut ikut serta. 

"Tentu kami sebagai Kementerian BUMN, Kita kementerian korporasi, bukan regulasi. Memang banyak sekali beberapa pemikiran yang selama ini kita coba dorong. Tapi yang paling penting adalah regulasi. Kalau pihak BUMN saja kena isu regulasi, apalagi pihak swasta," tuturnya.

Selepas dari Depok, seluruh rombongan lanjut ke titik berikutnya di Samesta Mahata Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dengan menaiki KRL Commuter Line Jabodetabek dari Stasiun Pondok Cina. Kunjungan berakhir di Stasiun Manggarai. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya