Pertamina Yakin RDMP Balikpapan Bisa Rampung Sebelum September 2025

Dalam kunjungan kerjanya ke Kilang Pertamina Balikpapan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ingin memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Des 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 17:45 WIB
Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan
Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan (dok: KPB)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) tengah mengejar penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebelum September 2025 mendatang.

Hal ini merespons pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang meminta penyelesaian RDMP Balikpapan untuk dipercepat.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengakui proses pembangunan RDMP di Balikpapan sempat terhalang imbas peristiwa kebakaran beberapa waktu lalu. Namun, ia memastikan, pihaknya terus berupaya mempercepat pembangunan RDMP Balikpapan.

Seperti diketahui, RDMP Balikpapan memiliki peluang yang cukup besar dalam meningkatkan kapasitas produksi kilang Pertamina.

"Dari Pertamina, tentu menyambut baik arahan Pak (Menteri ESDM) Bahlil, apalagi pemerintah juga concern, terkait peningkatan kapasitas,” dan tentu teman-teman di PT Kilang Pertamina Balikpapan siap melaksanakan itu," kata Fadjar saat ditemui di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024).

Fadjar menyampaikan, pihaknya optimistis proyek RDMP Balikpapan dapat selesai sebelum September 2025.

Pasalnya, progres pembangunan proyek tersebut telah mencapai 91%.

“Tentu optimis (bisa selesai sebelum September 2025),” ujar Fadjar.

Sebagai informasi, Bahlil dalam kunjungannya ke Balikpapan menyebutkan bahwa produk RDMP di kota tersebut mengalami defisit progres. Maka dari itu, ia meminta proyek tersebut rampung sebelum September 2025.

Bahlil Tinjau Proyek RDMP Balikpapan, Tingkatkan Produksi Minyak Nasional

Menteri ESDM Bahlil
Menteri ESDM, Bahlil saat meninjau proyek RDMP Kilang Pertamina Balikpapan pada Sabtu (14/12/2024). (Apriyanto/Liputan6.com)

Sebelumnya, target penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) yang awalnya akan selesai pada September 2025 mendatang, diminta oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, agar bisa lebih dipercepat antara bulan Juni atau Juli 2025.

Hal ini diungkapkan Bahlil saat melakukan kunjungan kerja ke proyek RDMP Balikpapan, pada Sabtu (15/12/2024).

Menurutnya progres pengerjaan proyek ini sempat tertunda akibat insiden kebakaran. Namun saat ini proyek tersebut kini telah mencapai progres 90 persen.

“Target mereka kan bulan September 2025. Namun, saya minta untuk percepat, kalau bisa Juli lebih bagus, atau Juni-Juli lebih bagus,” ungkapnya, didampingi Plt Direktur Jenderal Migas Dadan Kusdiana, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro, dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman.

Menteri Bahlil menyebut, proyek RDMP KPB bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak nasional sebanyak 100 ribu barel per hari (BOPD). Saat ini, KPB memproduksi 260 ribu BOPD. Dengan tambahan kapasitas tersebut, total produksi kilang ini akan mencapai 360 ribu BOPD.

Penambahan kapasitas ini ia harapkan dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan mendukung pencapaian swasembada energi.

“Kita harus tetap meningkatkan produksi minyak domestik agar kebutuhan bahan baku tidak bergantung pada impor,” katanya.

Bahlil pun menegaskan bahwa proyek ini menjadi langkah penting. Utamanya dalam merealisasikan target swasembada energi yang menjadi bagian dari program asta cita Presiden Prabowo.

Pastikan Kebutuhan BBM Aman Jelang Nataru

Dalam kunjungan kerjanya ke Kilang Pertamina Balikpapan, Bahlil juga ingin memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman.

Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah bersama Pertamina telah memeriksa ketersediaan dan distribusi BBM, termasuk ke wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

“Ketersediaan BBM untuk Natal dan Tahun Baru, termasuk suplai ke daerah-daerah tertinggal hingga terluar, alhamdulillah clear. Tidak ada masalah,” sebut Bahlil.

Disebutkan, ketersediaan BBM yang ada saat ini cukup untuk 20 hari sampai 21 hari ke depan. "Jadi, bagi masyarakat yang ingin mudik, merayakan Natal, atau Tahun Baru, Insya Allah aman,” pungkasnya.

Dari data Pertamina per 12 Desember 2024, stok BBM dalam kondisi aman dengan rincian sebagai berikut:

Pertalite (RON 90): 1,52 juta kiloliter (KL), penyaluran harian 82.572 KL, coverage day 18,47 hari.

Pertamax (RON 92): 416.885 KL, penyaluran harian 20.256 KL, coverage day 20,58 hari.

Pertamax Turbo (RON 95): 26.342 KL, penyaluran harian 808 KL, coverage day 32,60 hari.

Solar (CN 48): 1,58 juta KL, penyaluran harian 94.611 KL, coverage day 16,75 hari.

Pertamax Dex (CN 53): 61.490 KL, penyaluran harian 1.665 KL, coverage day 36,93 hari.

Avtur dan kerosene (minyak tanah): 469.750 KL, penyaluran harian 14.629 KL, coverage day 32,11 hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya