RI Defisit Bahan Baku Kain Batik

Perajin batik kini mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kain batik yang dihasilkan di dalam negeri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Okt 2013, 16:29 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 16:29 WIB
batik-bahan-131002b.jpg
Perajin batik kini mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kain batik yang dihasilkan di dalam negeri. Hal ini membuat mereka harus mengimpor kain  untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

"Kita mengalami kesulitan bahan baku kainnya, perajin membutuhkan kain lebih murah," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di kantornya, Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Bayu menghimbau agar masyarakat memahami batik dalam arti sebenarnya. Kebanyakan batik yang dikenakan bukan batik sesungguhnya, menurut Bayu, batik yang diproduksi dari luar negeri hanya motif, bukan batik sesungguhnya. Karena batik yang sesungguhnya merupakan hasil dari proses pembuatan batik yang sebenarnya.

"Mari kita betul memahami batik itu apa, batik melalui proses, batik bukan sekedar desain tapi proses ditulis pakai canting. Tekstil yang diimpor, itu hanya kain motif batik, karena di-print," kata Bayu.

Dia mengungkapkan, sebaiknya masyarakat sadar dan dapat membedakan  warisan budaya tersebut. Selain itu, dirinya mengajak masyarakat untuk menggunakan batik produksi dalam negeri.

"Konsumen sendiri ditingkatkan kesadarannya bangga menggunakan hasil karya anak bangsa," ungkapnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya