Serge Dassault, Miliarder Penuh Kasus yang Sangat Setia ke Istri

Menyebut nama miliarder Sege Dassault (88 tahun) di Prancis langsung terkait dengan setumpuk kasus suap. Meski begitu ia sangat setia istri.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 23 Okt 2013, 18:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2013, 18:15 WIB
serge-dassault-131023b.jpg

Menyebut nama miliarder Sege Dassault (88 tahun) di Prancis langsung terkait dengan setumpuk kasus suap yang dihadapinya. Salah satu orang terkaya di Prancis ini pun harus siap-siap hidup di penjara di masa tuanya. Meski banyak kasus, kesetiaannya pada istri membuat kagum banyak orang.

Bagaimana tidak, dengan uangnya yang banyak wanita dengan mudah didapatnya. Tapi Dassault adalah pria setia untuk urusan cinta dan keluarga. Untuk kesetiaan pada istri, ia sudah teruji hingga usia pernikahannya 63 tahun. Dia dan istri membina rumah tangga dari muda sampai punya 4 anak, hingga keduanya kini sudah jadi kakek nenek.

Tapi di usianya yang ke-88 tahun, pengusaha terkaya keempat di Prancis ini malah harus terjun ke meja hijau mengurus skandal penyuapan dan korupsi yang dilakukannya. Pebisnis industri penerbangan ini dituduh membayar sejumlah orang untuk memilihnya menjadi walikota pada 1995 lalu.

Tak hanya itu, pada 1998 dia sempat terlibat kasus korupsi saat membeli helikopter militer dari tentara itu. Dalam skandal tersebut, dia juga dituduh menyuap para politisi untuk mewujudkan keinginan pembeliannya itu.

Siapa sangka, pria yang sukses sebagai pengusaha ini ternyata dulu pernah menghabiskan beberapa tahun masa remajanya di penjara. Namun saat itu dia dijebloskan ke penjara karena sang ayah menolak untuk bekerja sama dengan Jerman.

Bagaimana kisah pria dengan harta Rp 140,4 triliu ini? Berikut kisah lengkapnya seperti dikutip dari Forbes, The Richest, The Guardian, dan beberapa sumber lainnya, Rabu (23/10/2013):

Meringkuk di Penjara Selama Perang Dunia ke-2

Serge Dassault merupakan miliarder kaya kelahiran 4 April 1925. Dia merupakan anak kedua dari Marcel Dassault yang kemudian mewarisinya perusahaan besar Dassault Group. Keluarganya merupakan kaum Yahudi yang bertempat tinggal di Paris, Prancis.

Sayangnya, masa remaja Dassault tidak secerah masa dewasanya. Saat baru berusia remaja sekitar 14 tahun, Dassault harus menerima kenyataan pahit dan meringkuk di penjara selama perang dunia ke-II. Ibunya tetap berada di Paris dan bekerja di sebuah perusahaan di sana.

Sementara itu, ayahnya dikirim ke kamp konsentrasi Nazi Buchenwald karena menolak bekerjasama dengan Jerman di bidang industri penerbangan. Buchenwald didirikan di Ettersberg dekat Weimar, Jerman pada Juli 1937.

Sang ayah diketahui pindah keyakinan dari Yahudi pada 1950. Usai perang benar-benar usai, ayahnya mengganti nama menjadi Bloch dan mendirikan sejumlah bisnis manufaktur. Ayah Dassault juga mengembangkan kembali bisnis penerbangan yang didirikannya sejak 1914.

Terima warisan perusahaan penerbangan dari sang ayah

Sepeninggal sang ayah, Serge Dassault menjadi pewaris tunggal perusahaan penerbangan milik sang ayah Dassault Aviation. Dia lalu memperluas bisnisnya dan mendirikan Dassault Group.

Berperan sebagai pimpinan sekaligus CEO Dassault Group, Dassault berhasil mengakuisisi sejumlah perusahaan di bidang media, mesin pesawat dan perangkat lunak (software).

Grup hasil pengembangan dari perusahaan warisan ayahnya tersebut memproduksi pesawat sendiri seperti Mirage dan Ragale Jet. Tak hanya itu, perusahaan milik generasi Dassault ini juga memiliki outlet berita Le Figaro, aeronotika dan peralatan ruang angkasa serta pertahanan untuk perusahaan penerbangan di Belgia, SABCA.

Di bidang penerbangan sendiri, Dassault Group memiliki lima anak perusahaan yaitu, Dassault Aviation, Dassault Falcon Jet, Dassault Falcon Service, Sogitec dan SABCA. Bisnisnya tersebar di banyak negara dengan jumlah karyawan mencapai 18.016 orang saat ini.

Sukses jadi salah satu pebisnis terkaya dunia dan politisi di Prancis

Ketangguhan Serge Dassault dalam berbisnis mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya dunia. Mengacu pada data yang dirilis Forbes, kekayaannya mencapai US$ 13 miliar atau setara Rp 140,4 triliun.  

Peringkatnya sebagai miliarder terkaya versi Forbes tercatat naik pesat dari posisi ke-93 menjadi ke-69. Sementara di negara Prancis, dia merupakan orang terkaya ke-4.

Penyandang gelar sarjana ilmu pengetahuan ini memperoleh seluruh kekayaannya dari bisnis penerbangan, warisan, dan sejumlah perusahaan yang diakuisisinya. Tak hanya berperan sebagai pengusaha tangguh dia juga merupakan seorang politisi saat menjadi walikota Corberik-Essones, sebuah kota di bagian selatan Paris pada 1995.

Pria ini lalu mendirikan partai Union for a Popular Movement. Pada 2004, Dassault diangkat sebagai anggota senat. Lewat posisinya tersebut, dia banyak bicara soal regulasi tenaga kerja dan perpajakan Prancis yang bisa mengacaukan bisnis para enterpreneur.

Di usia 88 tahun, Dassault dituduh terlibat kasus korupsi

Cerahnya kesuksesan Dassault bukan tanpa cacat, pada Desember 1998 dia pernah menjalani masa hukuman percobaan penjara selama dua tahun. Penangkapannya dilakukan atas skandal Belgian Agusta dan harus membayar denda sekitar 60 ribu franc Belgia atau setara Rp 22,6 juta.

Belgian Agusta adalah sebutan untuk skandal korupsi dan penyuapan Belgia yang terbukti dilakukan Dassault. Kasus korupsi tersebut terjadi saat tentara Belgia membeli helikopter militer Agusta A109. Saat itu Dassault menyuap banyak petugas terkait. Akibatnya, usai investigasi sejumlah politisi dihentikan dari jabatannya karena menerima suap dari Dassault.

Dassault juga pernah terlibat skandal lain saat seoran pria ditembak pelaku misterius di kota yang dipimpinnya. Saat itu pria tersebut dan temannya mengaku pada tim penyidik keduanya diteror karena mengetahui taktik curang yang dilakukan Dassault untuk menjadi walikota pada 1995.

Kasus tersebut baru terungkap pada Juni 2009 saat pihak berwenang menemukan bukti penyuapan Dassault pada para pemilih. Bukti tersebut berupa hasil rekaman percakapan Dassault saat dirinya didesak untuk mengeluarkan lebih banyak uang. Rekaman tersebut baru terungkap pada 2012.

Namun baik Dassault maupun pengacaranya membantah keterlibatannya dalam pembelian suara atau pada kasus korupsi pemilihan umum yang dituduhkan padanya. Bulan lalu, sang pengacara mengatakan, Dassault telah tertekan selama beberapa tahun terakhir menghadapi terlalu banyak orang yang meminta uang padanya. Hal ini mengingat Dassault merupakan orang yang baik hati dan sangat dermawan.

Setia pada istri hingga usia senja

Dia menikah dengan Nicole Raffel pada 5 Juli 1950. Keduanya dianugerahi 4 anak. Pernikahan tersebut sudah bertahan selama 63 tahun hingga keduanya menjadi kakek dan nenek. Keempat anaknya adalah Olivier Dassault, Laurent Dassault, Thierry Dassault, dan Marie-Helene Dassault.

Bukti cintanya pada Nicole dan anak-anak dapat dilihat saat dia membeli rumah mewah di Port la Galere. Dia mengatakan, semua itu dia persembahkan untuk keluarga, terutama sang istri yang sangat dicintainya.

Dassault juga senang bergaul dengan teman-temannya. Dia mengajak teman-temannya untuk memancing tuna dan bermain golf. Bicara soal bisnis, saat ini anak sulung Dassult, Olivier menjadi penerus bisnis raksasa miliknya. (Sis/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya