Ekonomi Global: AS Mulai Menguat, Eropa Bisa Keluar dari Krisis

Ekonomi global mengalami perubahan di antara negara maju dan berkembang. Salah satu tanda yaitu pertumbuhan ekonomi Eropa.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Nov 2013, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2013, 16:30 WIB
uni-eropa-130521b.jpg
Saat ini ekonomi global dinilai terjadi perubahan antara negara maju dan berkembang. Salah satunya akan terjadi pada negara-negara di Eropa yang akan mengalami pertumbuhan ekonomi.

"Ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai menguat, dan ekonomi Eropa yang berpeluang lepas dari krisis. Tapi ekonomi negara-negara berkembang justru melambat," kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, di Jakarta, Minggu (17/11/2013).

Agus menyebut, ini menjadi dasar BI untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2013 berada di level 5,7%.  Meski melambat, Agus menambahkan, pertumbuhan ekonomi ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara lain sebesar 3,8% sampai akhir tahun ini.

"Ini menunjukkan Indonesia menjadi negara kedua terbaik dengan pertumbuhan tinggi di antara negara-negara (anggota) Forum Ekonomi G20 walaupun pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih rendah ketimbang 2012 yang sebesar 6,2% karena tekanan kondisi dunia," tutur Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD/Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) menyatakan, indikator ekonomi utama menunjukkan pola pertumbuhan berbeda di seluruh dunia, dengan indikasi perbaikan sedang di negara-negara maju.

Ke-34 negara OECD mengatakan pertumbuhan ekonomi menguat di Amerika, Jepang dan Inggris. OECD mengatakan, momentum ekonominya berkembang di 17 negara blok mata uang euro di Eropa, yang terpuruk dalam resesi satu setengah tahun yang lalu. OECD mengatakan ekonomi terkuat Eropa, Jerman, mulai pulih lagi sementara Italia dan Prancis semakin stabil.

Namun OECD mengatakan indikator ekonomi menunjukkan terjadi perlambatan momentum di China, Brasil dan Rusia, dan kemajuan di India yang bersifat sementara. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya