Dikabarkan Pungut Biaya, PT INTI : Pemasangan RFID itu Gratis!

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) selaku pelaksana lapangan program Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Nov 2013, 11:23 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 11:23 WIB
bumn-rupiah-130919b.jpg
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) selaku pelaksana lapangan program Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM (SMPBBM) menegaskan bahwa pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) dilakukan tanpa ada pungutan biaya sama sekali.

Manager sosialisasi proyek SMPBBM PT INTI, Andi Nugroho mengklarifikasi kembali hal ini mengingat banyak masyarakat yang menganggap pemasangan ini akan dipungut biaya oleh pihak-pihak terkait.

"Program ini memasangkan perangkat IT berbasis RFID pada kendaraan konsumen dan SPBU Pertamina secara Gratis! Tidak ada pungutan biaya apapun baik oleh konsumen ataupun pihak SPBU Pertamina dalam rangka mensukseskan program SMPBBM," ungkap dia dalam keterangan tertulisnya Selasa (26/11/2013).

Program SMPBBM adalah langkah awal Pertamina dalam upaya monitoring dan pengendalian penggunaan BBM khususnya yang bersubsidi, serta menjaga kestabilan harga bahan baku dan komoditas guna menunjang pembangunan nasional serta sebagai upaya terus menerus dalam menjaga besaran volume BBM sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"SMPBBM yang akan segera dijalankan adalah program pemerintah melalui PT Pertamina sebagaimana dijelaskan melalui peraturan BPH Migas No.6/2013," tegasnya.

Seperti diketahui, Dalam pelaksanaan program SMPBBM, PT Pertamina telah menunjuk PT INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia), BUMN yang memiliki rekam jejak di bidang pengembangan dan implementasi Teknologi Informasi (TI) dalam menjalankan seluruh implementasi TI program SMPBBM.

INTI akan menjadi mitra kerja pelaksana Pertamina untuk pemasangan Ring RFID pada sekitar 100 juta kendaraan bermotor di seluruh Indonesia – dengan rincian sebagai berikut: 80 juta sepeda motor, 11 juta mobil penumpang, 6 juta truk, dan 3 juta bus, melalui 5.027 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina dan 150 kantor layanan PT INTI di seluruh Indonesia. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya