Bonus dan tunjangan hari raya (THR) Natal biasa didapatkan pada akhir tahun. Tak hanya itu, mungkin saja Anda mendapatkan dana lebih dari hasil menghemat jajan dan belanja sepanjang 2013.
Anda bingung mau digunakan apa saja kelebihan dana itu? Kelebihan dana itu dapat digunakan untuk berinvestasi.
Ingin tahu investasi apa saja yang dapat jadi pilihan? Yuk simak ulasannya.
Perencana Keuangan yang juga CEO Zap Finance, Prita Ghozie mengingatkan, bila berinvestasi hendaknya selalu sesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko masing-masing orang.
Menurut Prita ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan:
1. Apabila dana digunakan dalam jangka pendek maka yang sesuai adalah deposito.
2. Jika akan digunakan di atas tiga tahun dapat memilih logam mulia dan reksa dana campuran.
3. Jika waktu di atas lima tahun dapat menggunakan reksa dana saham.
"Sebaiknya investasi memiliki karakteristik masing-masing. Kesesuaian investasi dipilih dari berapa potensi imbal hasilnya," ujar Prita, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/11/2013).
Imbal hasil investasi itu pun beraneka ragam. Imbal deposito diperkirakan 5% per tahun, logam mulia sekitar 10% per tahun, reksa dana campuran antara 10%-15% per tahun, dan reksa dana saham antara 15%-25% per tahun.
Anda bingung mau digunakan apa saja kelebihan dana itu? Kelebihan dana itu dapat digunakan untuk berinvestasi.
Ingin tahu investasi apa saja yang dapat jadi pilihan? Yuk simak ulasannya.
Perencana Keuangan yang juga CEO Zap Finance, Prita Ghozie mengingatkan, bila berinvestasi hendaknya selalu sesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko masing-masing orang.
Menurut Prita ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan:
1. Apabila dana digunakan dalam jangka pendek maka yang sesuai adalah deposito.
2. Jika akan digunakan di atas tiga tahun dapat memilih logam mulia dan reksa dana campuran.
3. Jika waktu di atas lima tahun dapat menggunakan reksa dana saham.
"Sebaiknya investasi memiliki karakteristik masing-masing. Kesesuaian investasi dipilih dari berapa potensi imbal hasilnya," ujar Prita, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/11/2013).
Imbal hasil investasi itu pun beraneka ragam. Imbal deposito diperkirakan 5% per tahun, logam mulia sekitar 10% per tahun, reksa dana campuran antara 10%-15% per tahun, dan reksa dana saham antara 15%-25% per tahun.
Pilihan Akhir Tahun
Sementara itu, Perencana Keuangan Eko Endarto mengatakan, menjelang akhir tahun ini sebaiknya melihat kondisi ekonomi dan bursa sekarang dan tahun depan.
Apalagi saat ini suku bunga acuan atau BI Rate cukup tinggi di kisaran 7,5%. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun bergerak fluktuaktif pada semester kedua 2013. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 1,51% ke level 4.251,49 pada Rabu (27/11/2013).
Ia mengakui, memang kondisi suku bunga acuan tinggi membuat investasi berisiko tidak begitu bagus. Apalagi ditambah indeks saham melemah. Namun bagi yang sudah memiliki reksa dana saham dapat terus rutin melakukan investasi tetapi secara bertahap.
Eko menambahkan, kondisi suku bunga acuan tinggi membuat produk perbankan seperti deposito menjadi pilihan. "Saat ini bunga sedang tinggi-tingginya maka deposito masih bagus," kata Eko.
Selain itu, logam mulia seperti emas, reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap juga dapat menjadi pilihan. "Reksa dana pasar uang juga memiliki portofolio deposito yang besar juga sehingga dapat menjadi pilihan," tutur Eko.
Advertisement
Investasi Emas dan Saham
Emas juga dapat dipertimbangkan sebagai investasi. Meski demikian, Eko mengingatkan emas juga pergerakannya fluktuaktif. Apalagi perkiraan permintaan emas akan besar pada tahun depan, dapat memberikan sentimen positif.
Menurut Eko, saat ini orang bisa investasi ke emas hingga kondisi saham membaik. Sebaiknya memegang emas dalam jangka waktu minimal 3-5 tahun.
"Untuk tahun depan emas akan bagus karena permintaan cukup tinggi dari India dan China. Apalagi emas tidak hanya digunakan untuk perhiasan," kata Eko.
Menurut Eko, kondisi bursa saham masih akan sama hingga semester pertama 2014. Oleh karena itu, produk perbankan seperti deposito, dan reksa dana pasar uang masih menarik. "Kondisi tingkat bunga tinggi membuat bunga deposito akan naik," ujar Eko.
Prita juga mengingatkan, bila ingin berinvestasi hendaknya selalu memperhatikan, tujuan keuangan, profil risiko dan kinerja dari produk investasi yang akan dipilih.
Direktur PT BNI Asset Management, Isbono M Putro mengatakan, investasi yang cocok memang tergantung dari tipe risiko seseorang. Menurut Isbono, seseorang harus mengetahui seberapa besar toleransi untuk menerima risiko yang dihadapi dalam berinvestasi.
Bila memang tipe agresif dan menyukai imbal hasil tinggi maka dapat masuk ke reksa dana saham atau membeli sahamnya langsung.
"Kalau bagi tipe konservatif maka reksa dana pasar uang dan deposito menjadi pilihan," kata Isbono. (Ahm/Igw)
Lanjutkan Membaca ↓