Bola Buatan Napi Indonesia Tembus Pasar Eropa

Hasil kreatifitas para penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) telah memasuki pasar Eropa.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Des 2013, 19:36 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 19:36 WIB
eksportir-ekbis-130829b.jpg
Meski menghuni lembaga pemasyarakatan, ternyata narapidana dapat menghasilkan kreatifitas yang diakui dunia. Salah satu hasil kerajinan dari narapidana yaitu bola dapat tembus pasar Eropa.

Kepala Sub Bidang Bimbingan Kemandirian Direktorat Jenderal  Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Tuti Nurhayati mengatakan, banyak produk yang sudah dihasilkan para warga binaan instasinya. Produk tersebut sudah mampu bersaing di pasar dan diterima masyarakat.

"Karya banyak (kerajinan per sektor), ada industri, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan. Salah satunya batik, songket, craft, makanan, mebel, bola," kata Tuti, pada Pameran Karya Narapidana Indonesia, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (11/12/2013).

Tuti menambahkan, hasil kerajinan tersebut tidak hanya merambah pasar domestik, namun juga sudah masuk pasar Eropa. karya narapidana yang sudah di ekspor antara lain rotan sintetis, bola, kerajinan dan mebel.

"Bola dari lapas Subang, sudah ke Eropa, sejak tahun 1990an, laci untuk hiasan dari Porong Jawa Timur," ujar Tuti.

Selain merambah pasar Eropa, hasil karya para napi juga diekspor ke Nigeria, hal ini telah dilakukan napi lembaga pemasyarakatan kelas I Cipinang yang memproduksi celana bola.

"Lapas Cipinang kelas satu juga telah memproduksi celana bola pendeknya juga  ke Nigeria. Sudah cukup lama lima tahunan," tuturnya.

Tuti mengungkapkan, untuk celana bola sudah diproduksi massal, bahkan saat dikirim mencapai satu kontainer. Untuk pemasaran celana tersebut, pihak lembaga pemasyarakatan pun bekerjasama dengan salah satu keluarga napi yang merupakan warga negara Nigeria.

"Setahun ekspor celana cukup banyak, kalau kirim kontaineran, kebetulan ada orang Nigeria saudranya memasarkan k esana," kata Tuti.

Pihak lembaga pemasyarakatan juga melalui orang ke tiga untuk melakukan ekspor barang lainnya. Oleh karena itu, pihak lapas hanya menyediakan tenaga kerja dan tempat.

"Kalau dengan barang ekspor lapas ini, bukan pihak lapas yang langsung ekspor, kita kerjasama pihak ketiga," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya