Mei: Agus Marto Pimpin BI, Chatib Basri Jadi Menteri Keuangan

Dua kawan lama, Agus Marto dan Chatib Basri muncul bersama sebagai pemuncak dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Ini kisahnya

oleh Syahid Latif diperbarui 18 Des 2013, 14:55 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 14:55 WIB
duo-ekonomi-131218b.jpg
Dunia ekonomi dan bisnis Indonesia diwarnai sejumlah isu besar dari sektor riil pada awal tahun 2013. Namun, memasuki Mei 2013, giliran isu di seputaran birokrasi pemerintah menyita perhatian publik.

Pelaku ekonomi nasional sepanjang Mei 2013 memusatkan perhatiannya pada pencarian calon bendahara baru negara alias Menteri Keuangan yang akan mengelola keuangan bernilai ribuan triliunan rupiah.

Pencarian calon Menteri Keuangan (Menkeu) mencuat setelah DPR menyetujui Agus Martowardojo menjadi pimpinan baru Bank Indonesia. Agus Martowardojo akan mengisi pos yang ditinggalkan Darmin Nasution.

Proses persetujuan mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk ini juga bukan perkara mudah. Sempat ada penolakan dari anggota DPR.

Di pihak lain, perdebatan panjang dan hilir-mudiknya nama-nama calon pengganti, mewarnai pemilihan Menkeu Baru. Pada akhirnya, pemerintah pun menjatuhkan pilihannya pada Chatib Basri. Mantan staf ahli di era Sri Mulyani Indrawati ini akhirnya dipercaya menjadi orang nomor satu di Kementerian Keuangan.

Munculnya Agus Martowardojo dan Chatib Basri sebagai pemuncak dari dua lembaga keuangan tertinggi di Indonesia pun memunculkan harapan besar dari publik.

Untuk mengingatkan kembali bagaimana peliknya proses pergantian pucuk pimpinan sektor keuangan di Indonesia, berikut rangkuman terpilihnya Chatib Basri dan Agus Martowardojo untuk serial Kaleidoskop Bisnis 2013 edisi Mei seperti ditulis, Rabu (18/12/2013):



Agus Martowardojo, Calon Gubernur BI yang Sempat Diragukan Lolos

Lolos dari proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Komisi XI DPR pada 23 April 2013, tak membuat Agus Martowardojo bisa bernapas lega. Mantan bankir ini harus menghadapi tes besar yaitu mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota DPR lewat Sidang Paripurna.

Agus Martowardojo pantas khawatir mengingat proses fit and proper test tak begitu berjalan mulus. Setidaknya dua fraksi mendesak adanya pendalaman dari jawaban-jawaban Agus Marto.

Setelah menunggu  lebih dari sepekan, Agus Martowardojo akhir sampai pada penantiannya. Awal April 2013, DPR menyetujui penunjukan Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI. Agus Martowardojo tinggal menunggu pengambilan sumpah oleh Mahkamah Agung.

Lolosnya Agus Martowardojo dari lubang jarum DPR membuat pekerjaan baru bagi pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintah harus mencari sosok baru yang akan mengisi posisi kosong Menkeu.


Pencarian Bendahara Baru Negara Dimulai

Tak mau posisi strategis kosong, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung bergerak cepat mencari pengganti Menkeu. Sama seperti sebelumnya, SBY memilih untuk menunjuk menteri lain untuk merangkap tugas sebagai Menkeu. Pilihan pun jatuh kepada Hatta Rajasa yang masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Meski sedikit berbeda, Keputusan SBY tersebut langsung mengingatkan publik pada terpilihnya Sri Mulyani Indrawati menggantikan Boediono sebagai Menko Perekonomian. Dua jabatan penting bidang ekonomi ini dirangkap oleh satu menteri.

Di masa rangkap jabatan ini, pencarian figur pengganti Agus Martowardojo pun dimulai. Berbagai nama bermunculan. Sebut saja, nama-nama seperti Menteri Perdagangan gita Wirjawan, Mantan Gubernur BI Darmin Nasution, dan Kepala  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri.

Dari kalangan internal muncul nama-nama seperti Wakil Menkeu I dan II yaitu Mahendra Siregar dan Any Rahmawaty.

Tak hanya dari para pejabat negara, sempat pula muncul isu bahwa presiden akan memilih Dradjad Wibowo sebagai Menkeu Baru.

Proses pencarian Menkeu baru sempat diwarnai sejumlah informasi simpang siur terkait jadwal pengumuman nama Menkeu baru. Hatta Rajasa setidaknya dua kali menyebutkan jadwal pengumuman nama Menkeu pada pertengahan Mei. Isu tersebut pun langsung dibantah Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

Seolah tak mau lagi mengumbar informasi yang belum pasti, Hatta memilih untuk membocorkan figur Menkeu baru yang dipastikan bukan berasal dari kalangan partai politik.

Penegasan Hatta semakin mengerucutkan figur Menkeu yang kemungkinan bakal dipilih presiden.


Pilihan Jatuh pada Chatib Basri

Tepat di awal pekan ketiga Mei atau pada Senin, 20 Mei, Presiden SBY akhirnya memantapkan pilihannya. SBY resmi menunjuk Kepala BKPM Chatib Basri sebagai Menkeu baru.

Penunjukan Chatib didasarkan pada pengalamannya yang pernah  bertugas sebagai staf khusus Menkeu, serta deputi Menkeu saat tugas G-20.

Selain jabatan tersebut, SBY mengatakan, pengalaman Chatib sebagai Kepala BKPM serta Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional juga menunjukan dedikasi yang cocok untuk menjadi Menkeu.

Chatib Basri akhirnya dilantik menjadi Menkeu pada 23 Mei 2013. Dalam proses pelantikan, SBY menitipkan tiga pesan yang harus dijalankan Menkeu baru yaitu menjaga, mengembangkan, dan menjalankan kebijakan fiskal secara hati-hati (prudent), memberikan dukungan kebijakan agar investasi terus meningkat, dan memberikan dukungan kebijakan agar investasi yang mengalir dapat menciptakan tenaga kerja yang besar termasuk industri yang membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Usai pelantikan, Chatib seolah tak bisa menggambarkan perasannya yang berkecamuk dalam dirinya kala itu.

"Saya tidak punya kemewahan untuk punya rasa senang atau sedih. Acaranya saya hari ini masih panjang tapi besok sudah harus ke parlemen. Nanti kalau sudah relaks, saya baru akan pikirkan apakah harus bahagia atau sedih," kata Chatib


Agus Marto Menunggu Nasib

Kelar pelantikan Menkeu Baru, perhatian beralih pada Gubernur BI yang baru Agus Martowardojo. Maklum setelah hampir dua bulan terpilih oleh Komisi XI DPR, Agus Martowardojo belum kunjung dilantik.

Kabar pelantikan justru muncul di saat pelantikan Menkeu. Agus Martowardojo akan resmi duduk sebagai orang nomor satu bank sentral pada 24 Mei 2013.

Dihadiri Wapres Boediono yang juga mantan Gubernur BI, Mahkamah Agung akhirnya mengambil sumpah Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI. Sejumlah sanjungan terkait Gubernur baru BI ini pun bermunculan.

Kolega sekaligus Menkeu Baru Chatib Basri menganggap Agus Martowardojo sebagai contoh sosok manusia penuh integritas. Lama menjadi kawan, Chatib mengaku telah tahu karakter dari rekannya tersebut.

Sebagain mantan bankir, pemilihan Agus Martowardojo tentu saja ditanggapi positif pelaku usaha khususnya industri perbankan. Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto mengatakan sebagai bankir dan Menkeu, Agus cukup mumpuni di sektor makro dan mikro ekonomi.

Namun sayang, awal karier Agus Martowardojo di BI harus dilaluinya dengan munculnya krisis ekonomi global. Perlambatan ekonomi telah membuat kurs rupiah terus bergerak melemah.

Belum lagi masalah neraca defisit transaksi berjalan yang membuat BI harus ikut mengatur laju impor. Kenaikan BI rate pun menjadi kebijakan pertama yang diputuskan Agus Martowardojo.

Bagaimana kiprah kedua kolega ini di pucuk sektor keuangan nasional, publik memang masih harus melihat lebih lama lagi. Keakraban yang terjalin diantara Chatib dan Agus diharapkan menular pada kebijakan ekonomi yang lebih baik.
(Shd)

* Peristiwa bisnis apa lagi yang ramai di bulan Juni 2013. Nantikan kelanjutan Kaleidoskop Bisnis 2013 di Bisnis.Liputan6.com Kamis, 19 Desember 2013.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya