Industri perminyakan Indonesia digegerkan dengan penangkapan bos Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Agustus 2013.
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (13/8/2013) malam karena tertangkap tangan menerima uang suap US$ 400 ribu yang kemudian total keseluruhan dari hasil penyelidikan ditemukan mencapai US$ 700 ribu.
Penangkapan ini tentu saja mengagetkan karena Rudi dikenal sebagai sosok pemimpin yang lurus dan baik-baik saja. Tapi ternyata, ia tidak tahan uji ketika ada yang menyuapnya.
Advertisement
Padahal pria kelahiran 9 Februari 1962 ini baru menjabat Kepala SKK Migas selama tujuh bulan. Ia dilantik menjadi kepala SKK Migas pada 15 Januari 2013. Sebelumnya Rudi menjabat sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kasus penangkapan Kepala SKK Migas ini dipilih untuk topik Kaleidoskop Bisnis 2013 edisi Agustus seperti ditulis Senin (23/12/2013):
Ditangkap Usai Libur Lebaran
Pegawai SKK Migas masih masuk kerja dalam suasana lebaran. Namun tidak ada yang menyangka pada Selasa malamnya (13/8/2013) sang pemimpin tengah diintai KPK dan akhirnya tertangkap tangan sedang menerima suap.
Dus, kabar tersebut membuat heboh karyawan SKK Migas keesokan harinya. Terlebih hari itu adalah jadwal acara halal bi halal karyawan SKK Migas pada Rabu (14/8/2013). Meski pemimpinnya sedang dilanda masalah hukum berat, acara tersebut tetap berlanjut dengan sorotan kamera dan lampu blitz dari para potografer.
Malam sebelumnya, tentu saja jadi malam yang tak terlupakan buat Rudi Rubiandini. KPK menangkap Rudi bersama pelatih golfnya Devi Ardi di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Selain itu, KPK juga menangkap Simon Gunawan Tanjaya, salah satu petinggi Kernel Oil dari apartemennya.
Dalam aksi penangkapan Rudi Rubiandini, KPK mengamankan uang tunai sebesar US$ 400 ribu. KPK juga mengamankan motor BMW yang diduga merupakan pemberian dari Simon. KPK menyita dana US$ 90 ribu dan 127 ribu dolar Singapura yang ditemukan di kediaman Rudi, serta US$ 200 ribu yang ditemukan di rumah Ardi.
Selain itu, KPK juga mencekal tiga pejabat SKK migas yang terkait dugaan suap yang menimpa mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Ketiga pejabat itu antara lain Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Bumi dan Kondensar Agus Sapto Raharjo Moerdi Santoso, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Popi Ahmad Nafis, dan Kepala Divisi Operasi Iwan Ratman.
Rupanya penangkapan Rudi sudah diintai KPK sejak lama. Bisik-bisik orang bahwa di lembaga ini sangat banyak terjadi penyuapan untuk memuluskan proyek tender minyak ternyata terbukti. Kasus Rudi baru merupakan puncak gunung es, karena diduga masih banyak kasus-kasus lainnya yang tidak terendus.
Advertisement
Dugaan Suap dari Kernel Oil
Rudi tertangkap telah menerima dana suap dari petinggi perusahaan trading minyak PT Kernel Oil Simon Gunawan Tanjaya sekitar US$ 400 ribu.
Suap dilakukan Kernel Oil Pte Ltd Indonesia untuk memenangkan sebuah tender penjualan minyak. Perusahaan perdagangan minyak ini pernah memenangkan tender penjualan minyak.
Direktur Komersial SKK Migas, Widyawan Wiratmaja menuturkan, PT Kernel Oil merupakan salah satu perusahaan trading minyak mentah yang terdaftar di SKK Migas.
Kernel Oil Pte Ltd merupakan perusahaan perdagangan minyak mentah dan produk minyak bumi yang memiliki kantor di Singapura dan berdiri sejak 2004. Dalam situsnya, Kernel Oil memasarkan minyak dari kawasan Asia Timur, Teluk Persia, Mediterania, dan Afrika Barat.
Selain itu, produk perseroan meliputi perdagangan bitumen residu, bensin, gas oil, fuel oil, high speed diesel, naphtha, vaccume residue, dan lainnya.
Lembaga yang dipimpin mantan Kepala SKK Migas ini, memang bertanggung jawab untuk kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Indonesia. SKK Migas ini dulunya bernama BP Migas.
Berawal dari hobi baru Golf
Banyak yang tidak menyangka Rudi bisa terperosok kasus korupsi. Gaya hidupnya dikenal sederhana alias tidak neko-neko. Terlebih alumni perguruan tinggi ternama Institut Teknologi Bandung ini dulunya juga dikenal dosen yang mumpuni.
Konon, gaya hidup Rudi berubah sejak ia mengenal golf. Sudah bukan hal asing, kalau lapangan golf sering dijadikan sebagai ajang lobi dan transaksi. Rupanya, Rudi pun tak kuasa melawan godaan lobi-lobi di lapangan hijau tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Rudi sendiri mengaku menyesal telah berkecimpung ke dunia olah raga yang biasa dimainkan oleh kalangan atas itu. Rudi menuturkan, dirinya terjerat dengan kasus suap karena berawal dari lapangan golf. Ia mengaku, andai saja tidak bermain golf, ia tidak akan terkena kasus suap.
Rudi juga memberikan testimoni mengenai dirinya yang ternyata sedang butuh banyak uang. Ia harus membiayai pengobatan ibunya yang terbaring sakit di rumah sakit dan harus membayar cicilan rumah.
"Semua berawal dari lapangan golf, kalau saya tidak main golf pasti juga tidak akan seperti ini," ujar Rudi saat ditemui sejumlah wartawan.
Rudi mengaku telah mengenal lama dengan perusahaan trader minyak asal Singapura itu. Akan tetapi kedekatannya hanya sebatas konsultasi masalah teknis pekerjaan.
"Saya sudah lama kenal dengan orang Kernel Oil Singapura. Mereka suka konsultasi hal-hal teknis. Pertemuan saya dengan orang Kernel Oil di Singapura itu juga membahas hal-hal tekni s tidak ada omongan soal itu (uang suap)," kata Rudi.
Advertisement
Rudi Dikenal Kredibel dan Transparan
Rudi dikenal sebagai orang yang lurus, baik dan kredibel. Makanya ketika ditangkap KPK, banyak kalangan perminyakan dan pegawai SKK Migas yang begitu terkejut mendengarnya.
Kepala Divisi Komunikasi SKK Migas, Elan Biantoro menuturkan, penangkapan itu menjadi pukulan karena selama ini Rudi dikenal memiliki kepribadian baik, kredibel dan transparan.
Hal serupa diamini pula oleh Ketua Indonesian Petroleum Association (IPA), Lukman Mahfoedz. Menurut Lukman, selama ini Rudi dikenal sebagai seorang akademisi yang baik dan berasal dari universitas ternama. Bahkan Rudi juga memiliki hubungan baik dengan manajemen seluruh perusahaan migas.
"Kami melihat tidak ada usaha-usaha beliau untuk ambil keuntungan sendiri. Ini jadi cukup mengagetkan," kata Lukman.
Rudi pun dikenal sebagai sosok pekerja keras. Ia rela kerja siang malam demi melaksanakan penataan di sektor hulu migas yang menjadi tulang punggung penerimaan negara. "Saya berjuang sendiri, bekerja dari setengah enam pagi sampai tengah malam. Ini semua tidak berarti apa-apa karena kasus ini. Saya dihantam kiri kanan depan belakang dalam," ujar Rudi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan pun menyebutkan, Rudi sebagai sosok sederhana dan memiliki kinerja bagus dalam industri migas.
Rudi Rubiandini dilantik menjadi Kepala SKK Migas pada 15 Januari 2013. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM. Rudi lulusan dari jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1985.
Mantan Wakil Menteri ESDM ini meraih gelar doktor di Technische Universitaet Clausthal Jerman pada 1991. Rudi pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITB.
Pada 2006, Rudi menjabat Direktur Utama PT LAPI-ITB, kemudian menjadi penasehat ahli kepala BP Migas (sekarang SKK Migas) pada 2009.
Dosen teladan ITB ini juga pernah menduduki posisi sebagai Sekretaris Pimpinan BP Migas pada 2007. Kemudian menjadi Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, sebelum pada akhirnya pada pertengahan Juni 2011 Rudi ditunjuk menjadi Wakil Menteri ESDM menggantikan almarhum Widjajono Partowidagdo yang meninggal pada 21 April 2012 silam.
Cara Kerja SKK Migas
SKK Migas bertanggungjawab untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Indonesia. SKK Migas ini dulu bernama BP Migas.
Sektor hulu migas menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah pajak. Migas telah menjadi penyedia energi bagi ekonomi nasional.
Industri hulu migas menjadi proyek negara dengan manajemen berada di tangan pemerintah. Setiap tahunnya, sekitar 30% penerimaan negara berasal dari sektor ini. Jauh sebelum industri lain berkembang, hulu migas adalah sumber utama devisa.
Kegiatan hulu migas dijalankan berdasarkan Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Contract (PSC). Dengan menggunakan skema PSC maka diharapkan penerimaan negara akan optimal.
Bisnis hulu migas memiliki empat karakter utama yaitu, pendapatan baru diterima bertahun-tahun setelah pengeluaran direalisasikan, bisnis ini memiliki risiko dan ketidakpastian tinggi serta melibatkan teknologi canggih, usaha hulu migas memerlukan investasi yang sangat besar, dan menjanjikan keuntungan yang sangat besar.
Advertisement
Tunggu Dijatuhi Hukuman
Saat ini Rudi masih masuk dalam masa penahanan. Rudi telah melewati masa penahanan 120 hari. Penahanan mantan kepala SKK Migas ini pun telah diperpanjang 30 hari terhitung dari 12 November 2013-11 Desember 2013.
KPK langsung menahan Rudi pada 14 Agustus 2013. Kasus suap SKK migas ini telah menjerat tiga orang yaitu Rudi Rubiandini, petinggi Kernel Oil Pte Ltd Simon Gunawan, dan pelatih golf Devi Ardi.
Mantan bos SKK Migas ini pun dijerat dengan sangkaan tindak pidana pencucian uang. Juru Bicara KPK Johan Budi SP menuturkan, Rudi ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang sejak 12 November 2013.
Rudi diduga melanggar pasal 3 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang TPPU jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Dalam aturan ini, orang yang mengalihkan uang hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyamarkan asal usul harta keyaaan dikenai tindak pidana pencucian uang. Akibat perbuatannya itu, Rudi terancam penjara paling lama 20 tahun dan denda sebanyak Rp 10 miliar. (Ahm/Igw)
Â
Â